By Rie on Feb 28, 2015 12:29 pm PASBERITA.com - Maraknya kasus begal di tanah air makin mencoreng nama Provinsi Lampung. Betapa tidak, sebagian besar tersangka kasus begal ternyata berasal dari Sai Bumi Ruwa Jurai. M. Kosasih (47) langsung menghela napas panjang. Petugas Keamanan Perumahan Taman Yasmin Sektor I, Jalan Raflesia Raya, Bogor, ini baru saja lolos dari maut. Telat sedikit saja ia menarik badan, tubuhnya tentu sudah remuk tertabrak mobil Toyota Avanza hitam. Mobil bernopol B 1946 CKM ini memaksa masuk perumahan saat dia sedang berjaga. ''Maling… maling… maling! Tahan… tahan! Saya mendengar teriakan itu ketika mobil Avanza hitam ngebut ke arah saya," kata Kosasih kepada Radar Bogor seperti dilansir laman Radar Lampung Online, Jumat (27/2) kemarin. Seingat Kosasih, mobil itu datang dari arah bundaran Perumahan Yasmin, Jalan Yasmin Raya. Mengambil jalur dalam, mobil itu kemudian mengerem mendadak. Tiba-tiba, kendaraan melaju masuk ke Jalan Raflesia Raya, tempat Kosasih berjaga. Bukannya menurunkan kecepatan, mobil itu malah menambah lajunya. Kosasih sempat merentangkan kedua tangannya sebagai tanda agar mobil itu berhenti. Tetapi ternyata, sang sopir tak mengindahkan keberadaannya. ''Telat sedetik saja saya menghindar, maka habis sudah," ucapnya seraya mengelap keringat di dahi. Akibat refleksnya, Kosasih terjerembap ke aspal. Beruntung, dia tak mengalami luka berarti. Penasaran bercampur emosi membuatnya bangkit. Ia lantas berusaha mengejar mobil tersebut. Belakangan, Kosasih baru mengetahui mobil itu ternyata berisi tiga begal yang melarikan diri setelah beraksi di Supermarket Giant, Yasmin. Upaya pengejaran tidak sia-sia. Pasalnya, ujung jalan tertutup portal. ''Sudah saya duga, pelakunya pasti tidak sadar bahwa jalan yang dia lewati buntu. Ada portal di ujung jalan," jelas Kosasih. Dia makin berani karena warga yang mendengar ribut-ribut telah berdatangan. Pada sore hari, sebagian besar penghuni perumahan elite ini memang sudah ada di rumah. Akibatnya, warga semakin ramai berdatangan. Tanpa dikomando, warga langsung mengejar penumpang mobil. Melihat massa berdatangan, seorang penumpang mencoba berlari dan masuk gorong-gorong yang letaknya berbatasan dengan portal. Namun, warga ternyata lebih cepat. Pria itu bisa ditangkap warga dan dihadiahi bogem mentah hingga babak belur. Melihat nasib rekannya, nyali kedua penumpang mobil yang lain langsung lumer. Keduanya langsung menyerah. Dari informasi yang dihimpun, ketiganya adalah kawanan begal. Mereka baru saja beraksi. Korbannya adalah seorang ibu bernama Iroh Maesaroh, warga Leuwiliang, Kabupaten Bogor, yang hendak mengambil uang di ATM di Supermarket Giant di Jalan Abdulah bin Nuh, Kota Bogor. Ketiganya adalah Abdul Rahman, warga Jambi, serta Reza Herianto dan Rudiansyah. Dua nama terakhir tercatat sebagai warga Lampung. Ketiganya telah cukup lama memantau pergerakan korban ketika memasuki supermarket. Sekitar pukul 16.00 WIB, mereka baru menjalankan aksinya. Itu tepat ketika korban hendak mengambil uang di ATM di parkiran belakang gedung. Mereka berpura-pura menawarkan bantuan. Karena bantuan itu tak direspons, ketiganya melakukan upaya paksa. Korban diancam bunuh. Karena ketakutan, korban lalu menyerahkan kartu ATM berikut PIN-nya. Para pelaku kemudian mengambil uang dari ATM sebesar Rp1 juta. Kemudian mereka melarikan diri dengan Avanza yang telah disiapkan. ''Tetapi, ada warga yang mengejar pelaku sehingga lari ke Perumahan Yasmin Sektor I," ujar Kapolsek Bogor Barat Kompol Indrat Ningsih. Para pelaku yang mengira aksinya tidak diketahui berencana melakukan aksi serupa di ATM Mandiri Sektor 1, Taman Yasmin. Lokasinya tidak terlalu jauh dengan Supermarket Giant. Namun sebelum mendapat korban baru, ketiganya mendengar teriakan warga yang mengejar mereka. ''Di sinilah aksi kejar-kejaran terjadi. Pelaku akhirnya bisa ditangkap ketika terjebak jalan buntu," bebernya. Akibat kejadian itu, salah seorang pelaku, Reza Herianto, terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara karena luka parah akibat pukulan massa. Selain kasus ini, keterlibatan warga Lampung dalam tindak kriminalitas juga tercium dari hasil ungkap kasus Polda Metro Jaya selama Januari hingga Februari. Dalam kurun ini, aparat Polda Metro Jaya menangkap 244 pelaku kejahatan jalan. Sebanyak 13 di antaranya teridentifikasi sebagai kelompok begal asal Lampung. ''Ada 43 kasus curas, 38 kasus curat, dan 63 kasus curanmor. Tersangka seluruhnya 244 orang, termasuk 13 pelaku yang kami tangkap dari Lampung," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Unggung Cahyono kemarin (27/2). Salah satu tersangka begal asal Lampung, Serbo alias Abu (25), mengaku sudah dua kali membunuh korbannya. Kebanyakan korban dia lukai. Warga Lampung Utara ini mengaku memilih menjadi begal setelah dipecat dari pabrik tempatnya bekerja di Bogor. Sebelumnya, dia sengaja merantau ke Jakarta untuk bekerja. ''Belajar begal di Depok. Mobil dapat tiga kali dan motor 15. Sudah dua bulan membegal," kata Serbo kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya kemarin. Biasanya, Serbo beraksi bersama tujuh rekannya. Dia mengaku tak tahu dengan isu adanya geng begal. ''Kami beraksi karena menganggur. Depok jadi lokasi pilihan karena mudah areanya dan ada kesempatan. Saat beraksi menggunakan senjata," ungkapnya. Sebelumnya, Serbo dibekuk aparat setelah rekannya ditangkap di Tangerang. Serbo lantas kabur ke Lampung. Namun, polisi terus memburu dan berhasil membekuknya pada 27 Januari lalu. Saat ini, dia harus pasrah mendekam di tahanan Mapolres Tangerang Kota. Menurut Kasatreskrim Polres Tangerang Kota AKBP Sutarmo, kelompok Lampung terbagi dua, yakni kelompok begal motor dan kelompok begal mobil. Saat penggerebekan, pihaknya berhasil membekuk dua pelaku. Salah satu pelaku tewas ditembak. Sementara lima lainnya DPO, lari ke hutan di Lampung. ''Dari situ ketemu tujuh motor dan terungkap ternyata mereka pembegal motor di Depok juga," jelasnya. Biasanya, lanjut Sutarmo, mobil curian dijual ke Lampung. Sedangkan motor dijual ke luar daerah untuk ojek. ''Pembagian hasil sesuai aksi di lapangan berapa orang dan tugasnya apa," ujarnya. Dari Lampung sendiri, kasus begal juga makin meresahkan. Berdasarkan hasil Operasi Cempaka I Krakatau 2015 yang digelar Polda Lampung, terungkap 58 kasus pembegalan. Dari kasus itu, aparat menahan 65 tersangka. ''Sebanyak 17 orang dilumpuhkan dan seorang lainnya meninggal dunia," ujar Kepala Bidang Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih saat ekspose kemarin. Dijelaskan, seluruh tersangka diamankan dari Kabupaten Mesuji dan Lampung Selatan. Operasi ini memang menyasar para pelaku yang menjadi target polisi. Selain menggelar razia, polisi juga menggerebek persembunyian yang diduga tempat pelaku begal. Upaya ini sebagai bentuk penanggulangan tindakan premanisme di wilayah hukum Polda Lampung. Dalam ekspose kemarin ditunjukkan tersangka dan barang bukti hasil Operasi Cempaka dari wilayah Polresta Bandarlampung, Polres Lampung Selatan, Polres Lampung Timur, Polres Lampung Tengah, Polres Lampung Utara, dan Polres Tulangbawang. Barang bukti yang disita antara lain senjata tajam dan api berbagai jenis serta ukuran. Termasuk juga senpi rakitan laras pendek dan panjang lengkap dengan ratusan peluru berbagai ukuran. Masih ada pula barang bukti operasi judi jenis togel dan laptop yang dipakai untuk judi online. Kapolda Lampung Brigjen Heru Winarko mengatakan, operasi ini merupakan operasi terpusat dari Mabes Polri. Target khususnya adalah premanisme. Total, pihaknya menciduk 614 preman di Lampung. Selain itu, ikut disita 85 senjata api rakitan dan 133 butir peluru serta 20 senjata tajam. ''Untuk kasus premanisme, dari 614 orang, hanya 111 yang disidik. Sisanya 503 orang, karena tidak ada bukti padanya, hanya dilakukan pembinaan dan pengawasan agar tidak melakukan aksi premanisme lagi," papar dia. Polda Lampung, imbuh Heru, akan berkoordinasi dengan gubernur dan para bupati/wali kota untuk membuat terobosan guna menyediakan lapangan kerja sebanyak mungkin. Hal ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Terutama di daerah-daerah berpotensi seperti Jabung, Melinting; Abung, Lampung Utara; Mesuji; serta Anaktuha, Pagardewa, dan Pulau Legundi. Terkait keberadaan 85 senpi rakitan berikut 133 butir peluru berbagai jenis dan ukuran, orang nomor satu di Polda Lampung ini berjanji memperketat pengawasan pada daerah penghasil senpi. ''Untuk senjata rakitan, ada beberapa tempat memang. Seperti beberapa tahun lalu tempat perakitan senpi di daerah Waykanan yang sering dipakai untuk melakukan tindakan curanmor," tuturnya. Namun, lanjut Heru, senpi yang disita sekarang ada yang berasal dari Sumatera Selatan. Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polda Sumsel. Diketahui, aparat juga menyita uang tunai sebanyak Rp4,724 juta. Masih ditambah 1 laptop, 1 ponsel, dan dokumen bukti pemalakan para sopir truk yang melintasi Lampung menuju Jawa sebanyak 1 bundel. Juga cat semprot dan cap sebanyak 6 buah, yang biasanya dijadikan semacam tanda di badan truk.(*)
Read in browser » By Arif A on Feb 28, 2015 10:15 am PASBERITA.com - Sebuah studi dari Universitas Sydney memperlihatkan, orang yang selama dua jam berada dalam keadaan marah berisiko 8,5 kali lebih tinggi mengalami serangan jantung. "Temuan kami mengkonfirmasi apa yang telah ditunjukan studi-studi sebelumnya, bahkan dalam film-film-- soal episode marah yang hebat dapat memicu serangan jantung," kata penulis utama studi dari Sydney Nursing School, University of Sydney, Dr. Thomas Buckley. Dr. Buckley mengatakan, data studi memperlihatkan risiko serangan jantung lebih tinggi bukan saat seseorang marah, tetapi dua jam setelah itu. Dalam studi yang dipublikasikan dalam European Heart Journal: Acute Cardiovascular Care beberapa waktu lalu itu, para peneliti membagi "marah" dalam lima kategori dengan skala 1--7. Skala ini mengacu sangat marah, ketegangan tubuh, kertakan gigi, marah di luar kontrol, melempar objek. "Pemicu terbakarnya amarah berhubungan dengan keluarga (29 persen), argumen dengan orang lain (42 persen), karena pekerjaan (14 persen), dan saat mengemudi (14 persen)," kata Dr. Buckley. Kemudian, lanjut dia, data juga menunjukkan episode kecemasan juga membuat seseorang lebih mungkin mengalami serangan jantung. "Kecemasan tingkat tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko 9,5 kali serangan jantung setelah dua jam setelah episode cemas," kata dia. Menurut Dr. Buckley, peningkatan risiko marah yang hebat atau cemas umumnya meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, penyempitan pembuluh darah dan meningkatnya penggumpalan darah. Semua inilah yang memicu serangan jantung. Untuk sampai pada temuan ini, dia dan tim meneliti para pasien yang diduga mengalami serangan jantung berdasarkan laporan Royal North Shore Hospital. Mereka lalu mewawancarai para pasien soal aktivitas yang biasa dilakukan sekitar 48 jam sebelum gejala muncul. "Meskipun insiden marah memicu serangan jantung sekitar dua persen, orang-orang berisiko 8,5 kali lebih tinggi mengalami serangan jantung setelah dua jam episode emosional," ungkap Dr. Buckley dikutip Antaranews dari eurekalert. (*)
Read in browser » By Arif A on Feb 28, 2015 06:40 am PASBERITA.com - Tiga pelaku perampokan kartu ATM berhasil ditangkap di kawasan Giant Yasmin, Bogor Barat, Kota Bogor. Para pelaku perampokan ditangkap setelah merampok seorang wanita yang sedang mengambil uang di ATM. Menurut Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Aulia Djabar, penangkapan berawal saat korban, Iroh Maisaroh yang tengah berada di dalam ruangan ATM didatangi ketiga pelaku. Pelaku kemudian merampas uang Rp 1 juta dan ATM milik korban. "Pelaku juga meminta nomor pin ATM korban. Setelah itu para pelaku kemudian kabur menggunakan mobil Toyota Avanza hitam bernopol B 1946 CKM," ujar Aulia, Jumat (27/2) dilansir detikcom. Setelah itu, korban langsung melaporkan kejadian yang menimpanya ke kantor polisi. Setelah mendapat laporan, polisi langsung melakukan pengejaran. Ketiga pelaku berhasil ditangkap saat berada di sebuah ATM yang tidak jauh dari lokasi. "Petugas langsung melakukan penyekatan. Anggota patroli mendapati mobil yang dibawa pelaku, dan langsung kita sergap," kata Aulia. Aulia mengatakan, ketiga pelaku yang diamankan, yakni Rudiansyah, Abdul Rahman dan Reza Herianto. "Dua pelaku asal Lampung, satu asal Palembang. Sementara ini mereka mengaku sudah 10 kali beraksi di Bogor. Kita masih kembangkan lagi keterangannya," katanya. Aulia menambahkan, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa uang tunai Rp 1 juta dan ATM Mandiri milik korban serta mobil Avanza yang digunakan pelaku dalam beraksi. (*)
Read in browser » By Rie on Feb 28, 2015 12:04 am PASBERITA.com - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin meminta Kapolri hentikan aktivitas Mauludan, Sabtu (28/2) pagi, oleh pihak penyabot yang tak dikenal. "Mohon sekali kepada Kapolri agar masjid ditutup sementara dan kegiatan maulidan oleh pihak penyabot, Sabtu pagi 28 Februari 2015, dilarang/ dibubarkan," ujar din syamsudin melalui rilis yang diterima pasberita.com, Jumat (27/2) malam. (Baca juga: Muhammadiyah Cengkareng Ultimatum Aparat Copot Papan Ilegal ) Sebelumnya, protokoler Sholat Jumat di Masjid As Salam Cengkareng, H Yahman, ditarik dan nyaris dipukuli orang yang tak dikenal saat akan naik mimbar untuk mengumumkan khatib dan laporan keuangan. Hal tersebut diungkapkan salah seorang Pengurus Cabang Muhammadiyah Cengkareng, Tangerang, Banten, setelah kejadian sabotase masjid, yang ditujukan kepada Kapolri. "Keadaan gawat Pak, Sebelum sholat Jum'at dimulai, saat protokol kita (H. Yahman) naik mimbar untuk mengumumkan khatib dan laporan keuangan, dia ditarik orang-orang yang sudah dipersiapkan oleh pihak yang mau merebut masjid, mau dipukul, lalu pemuda kita (Maulana) mau mengamankan langsung dikeroyok oleh mereka (berpakaian sapari hitam)," ungkapnya.
| Papan nama masjid As Salam dicoret-coret oknum | Pengurus PC Muhammadiyah menjelaskan, keadaan semakin kacau saat itu karena pemuda melawan tapi ditarik. "Melihat keadaan begitu kita tidak berani bongkar papan nama yang mereka pasang. Khotib yang naik hari ini, direbut oleh khotib pihak mereka," tambahnya. Lalu, yang khutbah akhirnya dari pihak mereka. Karena mulai dari protokol kita naik mimbar sudah dikeroyok atau ditarik turun oleh beberapa orang dari mereka. "Protokol kita setelah ditarik keluar, lalu protokol dari pihak mereka yang naik dan selanjutnya naik pula khotib yang dari pihak mereka," tuturnya. Saat ini, masjid dengan Sertifikat wakaf No. 3 tgl. 23/9/2008 atas nama PC Muhammadiyah Cengkareng dgn nama nadzir ROMLI (KETUA), H. SALMAN EFENDI (BENDAHARA) DAN H. YAHMAN PITOYO (SEKRETARIS) dikuasai oleh pihak mereka yang terdiri dari banyak dari luar lingkungan. Diketahui, Masjid resmi milik Muhammadiyah tersebut, sudah sejak 30 tahun dan tahun 2008 saat diwakafkan kepada Muhammadiyah tidak ada masalah dan aman-aman saja. (*)
Read in browser » By Rie on Feb 27, 2015 11:15 pm PASBERITA.com - Aktivis muda Muhammadiyah Mustofa Nahrawardaya mengatakan, pengurus Muhammadiyah Cengkareng, Tangerang, Banten akan mengultimatum aparat setempat untuk mencopot papan nama ilegal yang ada di Masjid Assalam. Mustofa mengatakan, papan nama tersebut dipasang oleh kelompok tidak dikenal yang digerakkan oleh oknum. "Jika pencopotan papan ilegal diabaikan, maka setelah Jumatan, Muhammadiyah akan mencopot sendiri," ujar Mustofa melalui akun Twitter @MustofaNahra, Jumat (27/2/2015). Mustofa juga menjelaskan bahwa Ketua Umum PP Muhammadiyah hari ini sudah meminta ke Kapolri dan jajarannya untuk mengantisipasi dan tidak memihak kelompok ilegal ini. "Saya sebagai warga Muhammadiyah sudah mengingatkan ini. Jika terjadi sesuatu, maka siilahkan pihak aparat ambil langkah," tegasnya. Mustofa menambahkan bahwa saat ini, kelompok ilegal tersebut berusaha merebut Masjid dengan cara mengadakan acara tanpa ijin. "Menggelar Acara Mauludan Akbar dengan melibatkan banyak Habaib, mengerahkan massa. Tenda sudah dipasang sengaja di halaman masjid Muhammadiyah dan juga dibikin di jalan raya," ungkapnya. Adapun pelaksanaan acara Mauludan Akbar tersebut, kata Mustofa akan berlangsung pada hari Sabtu (28/2/2015) besok. "Bahkan, mereka juga sudah berani mengganti jadwal Khotib dan Imam Shalat tanpa seijin mesjid Muhammadiyah," jelasnya. Muhammadiyah Cengkareng, lanjut Mustofa, selama ini tidak pernah mau meladeni dengan aksi fisik. Namun sudah melaporkan ke berbagai fihak. "Kasus yang pecah sejak Januari 2015 ini, berpotensi menimbulkan kerusuhan besar. Mohon perhatian semua. Demikian sedikit info, saya mohon maaf jika ada yang kurang berkenan dengan share ini. Terimakasih. SALAM DAMAI!," pungkasnya.(*)
Read in browser » By Arif A on Feb 27, 2015 10:15 pm PASBERITA.com - Gempa bumi berkekuatan cukup besar 7,1 SR terjadi di Flores, Nusa Tenggara Timur. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan gempa tidak berpotensi tsunami. Dikutip dari laman BMKG, gempa terjadi pada pukul 20.45 WIB, Jumat (28/2/2015). Gempa terjadi di kedalaman 572 km. Lokasi gempa berada di 7.55 LS dan 122.60 BT, yang letaknya di 104 km Barat laut Flores Timur. "Tidak berpotensi tsunami," demikian dikutip detik dari BMKG. (*)
Read in browser » By Rie on Feb 27, 2015 08:57 pm PASBERITA.com - Aliansi Peduli Gas Untuk Rakyat (API GAS ) meminta pemerintah untuk mencabut izin perusahaan yang memainkan harga gas elpiji 3 kilogram atau gas melon. Hal ini dikarenakan kelangkaan gas melon dan kenaikan harganya yang tidak sesuai. "Kami meminta pemerintah untuk mengusut dan menindak tegas mereka yang terlibat permainan harga gas hingga menyebabkan kelangkaan gas melon 3 kg," ujar Koordinator API GAS Nanang Qosim melalui siaran persnya, Jumat (27/2/2015). API GAS, kata Nanang, juga mendedak pemerintah agar mencopot pejabat Pertamina dan Kementerian ESDM yang bertanggung jawab atas kelangkaan dan naiknya harga gas melon tersebut. "Stabilkan dan turunkan harga gas melon sekarang juga. Jangan bebani Rakyat," tegas Nanang. Nanang mengatakan, di awal Maret 2015 nanti pihaknya akan menggalang aksi unjukrasa di Kantor Pusat Pertamina dan Kantor Wapres Jusuf Kalla. "Dalam aksi unjukrasa nanti kami akan membawa tabung gas melon 3 kilogram dan nelemparkannya ke jalan sebagai bentuk protes dan kekecewaan," ungkapnya. Seperti diketahui sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan Komisi VII DPR RI telah menyepakati subsidi elpiji 3 kilogram dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Perubahan 2015 sebesar Rp 28,274 triliun. Pemerintah juga telah menaikkan subsidi LPG 3 kilogram menjadi 5,766 juta ton. Angka ini meningkat jika dibanding dengan realisasi tahun 2014 yang hanya sebesar 4,988 juta ton. "Dengan anggaran subdisi gas yang begitu besar. Mengapa rakyat masih dibebani dengan kenaikan harga gas," katanya. Nanang menambahkan, tidak hanya harganya saja yang naik. Namun, sejak awal tahun 2015 sampai dengan sekarang Februari 2015, gas melon 3 kilogram mulai sulit ditemui di pasaran. "Menghilang entah kemana dan hal tersebut menimbulkan kenaikan harga yang tidak wajar. Harapan rakyat saat ini kepada Pemerintahan Jokowi-JK jangan mendiamkan saja harus Cepat mengambil langkah-langkah dalam mengatasi masalah gas ini," pungkasnya.(*)
Read in browser » By Dedi Mustofa on Feb 27, 2015 03:09 pm PASBERITA.com - Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Provinsi (APPSI) Ahmad Heryawan (Aher) menegaskan pengawasan ketat pemanfaatan Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD) adalah keniscayaan. Meski demikian, dibutuhkan terobosan strategi pengawasan baru agar proses pembangunan berjalan maksimal. Aher, yang juga Gubernur Jawa Barat, mengemukan hal tersebut saat memimpin sesi Diskusi Panel II Rapat Kerja APPSI 2015 di Ambon, Jumat, 27 Februari 2015. Rapat kerja diikuti seluruh gubernur se-Indonesia dan dibuka Wakil Presiden Jusuf Kalla sehari sebelumnya. "Pengawasan harus tetapi prosesnya perlu semakin mudah dan efektif. Jadi, para kepala daerah berharap ada terobosan baru," ujar Aher, yang tampil bersama Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis, membahas strategi pengawasan keuangan daerah. Ditegaskan pula usulan dan harapan para gubernur terhadap mekanisme pengawasan tentu tetap tidak menolerir sedikitpun kebocoran anggaran. Namun, kata Aher, metoda pengawasan jangan sampai menjadi bagian kendala pelaksanaan program pembangunan. "Ini semua dalam rangka penyelamatan keuangan negara. Juga demi kelancaraan jalannya pembangunan demi perwujudan peningkatan kesejahteraan masyarakat," papar Aher. Ditambahkan, para kepala daerah berharap BPK senantiasa mendampingi daerah dalam penyusunan, pemanfaatan, dan pelaporan seluruh anggaran negara di daerah. "Sistem sekarang kadang terasa sulit, namun melalui pengawasan dan bimbingan BPK, insyaAllah akan beres," papar Aher, yang berhasil mengawal Pemprov Jawa Barat meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas pertanggungjawaban keuangannya tiga kali berturut-berturut. Sementara itu, Ketua BPK Harry Azhar Azis mengawali paparan dengan menyajikan data pencapaian opini WTP tingkat provinsi, kabupaten, dan kota. Perolehan akreditasi WTP tahun demi tahun meningkat meski belum sebagian besar daerah. Posisi 2013, pemerintah provinsi yang pelaporan keuangannya mendapat opini WTP baru 52 persen. Pemerintah kabupaten 30 persen dari 339 yang diperiksa. Sedangkan pemerintah kota baru 41 persen. Pada kesempatan yang sama, Harry menyinggung sepintas kinerja Pemprov Jawa Barat (Jabar) soal kinerja dan pertanggungjawaban keuangannya. Jabar kini berupaya mencatat prestasi pencapaian opini WTP empat kali berturut-turut. "Secara keseluruhan, kementerian dan lembaga telah 74 persen memperoleh opini WTP. Namun, tingkat pemerintah daerah masih relatif agak lambat yakni 34 persen dari seluruh unitnya," papar Ketua BPK lagi. Mengenai temuan indikasi pelanggaran pemanfaatan keuangan daerah, Harry mengatakan BPK memberi waktu 60 hari bagi instansi bersangkutan untuk membetulkan laporannya. Bila ada selisih atau sisa pemanfaatan anggaran dengan laporan, maka pihak instansi dimaksud dapat mengembalikan uang negara. "Kalau laporan diperbaiki dan uang dikembalikan, maka dianggap tidak ada penyalahgunaan uang negara. Tidak ada kerugian negara di sini. Tetapi, bila dalam 60 hari uang tidak dikembalikan, maka BPK akan meneruskan prosesnya ke aparat penegak hukum," Harry menjelaskan. Forum APPSI lalu menyampaikan kondisi yang dihadapinya. Terdapat beberapa kasus, BPK telah menyimpulkan tidak menemukan pelanggaran keuangan daerah, namun aparat penegak hukum tetap saja mengusut dugaan penyimpangan. Atas aspirasi para kepala daerah tersebut, Harry mengatakan bukan menjadi ranahnya. "Tentu ini perlu dibicarakan langsung kepada Presiden karena kepolisian dan kejaksaan di bawah kewenangan beliau," ujar Ketua BPK.(*)
Read in browser » Recent Articles:
| |
Posting Komentar