By Rie on Feb 08, 2015 08:25 am PASBERITA.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima penghargaan Bintang Kehormatan Darjah Kerabat Laila Utama La dari Sultan Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah. "Ini kehormatan bagi saya mendapat kehormatan tertinggi dari Kerajaan Brunei Darussalam," kata Jokowi di Bandar Seri Begawan seperti dikutip ANTARA, Sabtu malam. Menurut Jokowi, bagi Indonesia, Brunei punya arti penting. "Saya merasa sangat beruntung memiliki mitra seperti Sultan Hasanal Bolkiah yang sangat dicintai rakyat Brunei, dan saya yakin Wawasan Brunei 2035 dapat dicapai di bawah kepemimpinan Yang Mulia," katanya. Selain itu, peran aktif Brunei yang mulai meningkat patut dihargai dalam menjaga perdamaian di tingkat global dan telah teruji dalam kerangka ASEAN. Menurut Presiden, keberhasilan menjadi Ketua ASEAN 2013 telah mendapat penghargaan tinggi dari negara-negara anggota. "Kita berpandangan pula, dua negara berperan konstruktif memperkuat perdamaian di tingkat global," katanya. Presiden juga menyampaikan harapannya agar Sultan Hassanal Bolkiah dapat menghadiri Konferensi Asia Afrika dan 10 Tahun New Asia-Africa di Bandung 22-24 April 2015. Dalam kesempatan itu, Presiden pun menyampaikan ucapan selamat memperingati Hari Kebangsaan Brunei ke-31 pada 23 Februari. (*)
Read in browser » By Rie on Feb 08, 2015 08:15 am PASBERITA.com - Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie (Ical) hari ini berolahraga di acara Car Free Day (CFD) Bundaran HI, Jakarta Pusat. Ical jalan santai bersama Kader Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG). Aksi jalan santai itu dimulai pukul 06.50 WIB, dari Jalan Sunda, Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (8/2/2015). Ical yang terlihat mengenakan baju polo shirt warna kuning dan celana training warna hitam itu ditemani oleh istrinya. Rute yang akan diambil yakni dari Sarinah menuju Bundaran HI, Monas dan kembali lagi ke Sarinah. Dalam sambutannya, Ical mengatakan KPPG merupakan sayap partai Golkar yang bisa memberikan dampak positif untuk menyokong suara Golkar pada Pemilu 2019 mendatang. "KPPG merupakan bagian sayap partai Golkar dan bagian dari tubuh partai Golkar. Ini akan menjadi kebangkitan partai Golkar. Insya Allah akan memberikan kontribusi positif untuk pemilih 2019 akan datang," ujar Ical sebagaimana dikutip Detik.com. Ical juga ditemani oleh Wakil Ketua Umum Golkar Fadel Muhamad, Ketua DPP Golkar Nurul Arifin dan sekitar 50 orang 'Srikandi' partai Golkar. Rencananya dalam kegiatan ini Ical dan para kader Golkar lainnya akan membagikan 1.500 botol air mineral untuk masyarakat. Cuaca di sekitaran Bundaran HI dilaporkan gerimis. (*)
Read in browser » By Dedi Mustofa on Feb 08, 2015 07:38 am PASBERITA.com - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno berharap agar pelaksanaan Aqua Danone Nation Cup (AquaDNC) 2015 di Sumbar bisa lebih ditingkatkan lagi pesertanya, karena belum semua kabupaten/kota di Sumbar yang mengikuti event tersebut. "Kedepan kita akan minta dukungan kabupaten/kota yang lain di Sumbar untuk untuk lebih mensukseskan event ini, karena dari sinilah lahir para bibit-bibit pesepakbola yang handal," ujar Irwan saat membuka Final Regional Sumbar AquaDNC 2015 yang bertempat di GOR H. Agus Salim Padang, Sabtu (7/2/2015). Irwan juga berpesan kepada seluruh peserta, agar berlaku sportif dan mematuhi segala aturan. "Berkompetisilah secara sehat, karena nilai itulah yang paling penting dalam sebuah pertandingan," kata Irwan pada event yang diikuti oleh pesepakbola usia dini 10-12 tahun itu. Tak lupa, Irwan juga berterimakasih kepada Aqua Danone, karena telah menunjuk Kota Padang sebagai tempat pelaksanaan Final Regional dari 13 kota di Indonesia lainnya. Sementara itu, Ketua Pelaksana Kegiatan Regional Sumbar Syafrizal Ucok menjelaskan bahwa pelaksanaan AquaDNC 2015 di Sumbar diawali dengan prakualifikasi di 5 titik, yakni Kabupaten Pasaman, Pasaman Barat, Pesisir Selatan, Padang Pariaman dan Kota Padang yang diikuti oleh 300 Sekolah Sepak Bola (SSB) dan SD pada Sabtu (31/1/2015) lalu. "Dari hasil prakualifikasi tersebut terpilihlah 48 SSB dan SD yang masuk Final Regional, dan babak Final Regional tersebut akan dilaksankan dari tanggal 7-8 Februari 2015 disini," jelas Ucok. Selain itu, Ucok juga mengatakan juara AquaDNC 2015 Regional Sumbar akan dikirim ke Jakarta pada Mei 2015. Apabila mampu berbuat banyak di level nasional, maka akan diutus pada pentas kelas dunia yang akan dilaksanakan di Maroko pada Oktober tahun ini juga. "Semoga, perwakilan dari Sumbar nantinya ada yang mewakili Indonesia pada Event kelas Dunia tersebut dan membawa harum nama Indonesia dan Sumbar," harapnya.(*)
Read in browser » By Dedi Mustofa on Feb 07, 2015 11:48 pm PASBERITA.com - Anggota DPR RI Elnino M Husein Mohi meminta Presiden Joko Widodo mengevaluasi kerjasama Indonesia-Malaysia dalam mengembangkan mobil nasional.
"Jika kerjasama tersebut adalah bagian dari pengembangan mobil nasional Indonesia. Mengapa bukan Esemka yang dikembangkan dengan serius sebagai bagian dari program besar Low Cost Green Car ? Kan yang bikin Pak Jokowi sangat ngetop sewaktu jadi Walikota Solo itu adalah mobil Esemka," kata Elnino di Jakarta, seperti dilansir antaranews, Sabtu (7/2/2015).
Dia juga menilai penandatanganan MoU antara CEO Proton Holdings Abdul Harith Abdullah dengan CEO PT Adiperkasa Citra Lestari AM Henderopriyono tidak tepat waktu karena saat ini Indonesia sedang tersinggung oleh iklan produk sebuah perusahaan Malaysia yang merendahkan dan melukai perasaan rakyat Indonesia.
"Kalau saya presiden, saya tidak hadiri acara MoU itu jika dilaksanakan sekarang karena saya mesti mewakili rasa tersinggung rakyat," kata dia.
Dia juga menilai semestinya ada studi kelayakan bisnis yang komprehensif sebelum MoU yang ditandatangani.
Di samping itu, dia menilai Presiden perlu menjelaskan alasan bekerjasama dengan Proton yang dinilainya terus merosot penjualannya karena kalah bersaing dengan merek Jepang dan Korea Selatan dan bahkan di Malaysia sendiri omsetnya anjlok 50 persen menjadi hanya 21 persen.
"Saya tetap menghargai Malaysia seperti saudara sendiri. Saya pun menghormati keputusan-keputusan Presiden, tetapi mesti ada penjelasan yang rasional tentang MoU itu," sambung Elnino.
"Tanpa penjelasan yang masuk akal, maka bukan tidak mungkin ada orang yang membaca kehadiran presiden dalam penandatanganan MoU itu benar-benar hanya sekadar membantu kelancaran bisnis seorang tokoh yang menjadi tim suksesnya, sebagai balas jasa belaka," demikian Elnino.(*)
Read in browser » By Dedi Mustofa on Feb 07, 2015 11:23 pm PASBERITA.com - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan setiap kelahiran partai baru adalah kelahiran benih demokrasi baru. Hal ini diungkapkan Fahri berkaitan dengan deklarasi Partai Persatuan Indonesia (Perindo) pada Sabtu (7/2/2015) malam ini.
"Setiap kelahiran partai baru adalah kelahiran benih demokrasi baru. Selamat kepada Partai PERINDO Semoga kehadirannya memperkuat Demokrasi kita," ujar Fahri, politisi PKS itu melalui akun Twitter @Fahrihamzah.
Sementara itu, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo saat deklarasi Perindo di Hall D, Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat menyinggung mengenai persoalan korupsi, masalah pendidikan hingga pertumbuhan ekonomi.
Pria yang akrab disapa HT itu menyebut kalau persoalan korupsi hanya sebagian masalah yang ada saat ini.
"Dari moral bangsa kita telah lama terus bergumul dengan permasalahan kasus korupsi yang kita lihat sehari-hari hanya bagian kecil," kata HT seperti dikutip detik.com.
Terkait masalah pendidikan, dia menekankan paradigma masyarakat Indonesia bisa diubah. Hal ini yang membuat kondisi kesejahteraan masih tertinggal dibandingkan negara lain. Pasalnya, saat ini, kata HT, 40 persen masyarakat pendidikannya masih di bawah tingkat SMA.
"Kita mesti bangga masyarakat yang besar namun pendidikan kita masih tertinggal. Masalah kesejahteraan itu pendidikan dan moral," sebut bos MNC Group itu.(*)
Read in browser » By Dedi Mustofa on Feb 07, 2015 11:12 pm PASBERITA.com - Perusahaan otomotif Indonesia bekerjasama dengan perusahaan Malaysia, Proton Holdings Berhad untuk mengembangkan dan memproduksi mobil nasional. Kerjasama yang dilakukan di Malaysia tersebut, disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Kerjasama tersebut disayangkan oleh produsen mobil tanah air. PT Solo Manufaktur Kreasi, produsen mobil Esemka, menilai kerjasama pengembangan mobil nasional seharusnya bisa menggandeng negara-negara maju yang telah menguasai teknologi mobil sehingga bisa memicu transfer teknologi.
Kemampuan penguasaan teknologi antara Malaysia dan Indonesia dinilai masih setara di dalam pengembangan industri otomotif.
"Sayangnya gandeng Malaysia, bukan kita merendahkan tetap kemampuan teknologi mereka sama dengan Indonesia di industri manufaktur maka kita nggak kerjasama dengan Malaysia," kata Humas Solo Manufaktur Kreasi Budhi Martono kepada detikFinance, Sabtu (7/2/2015).
Sejak tahun 2007 merintis pengembangan mobil Esemka, Solo Manufaktur Kreasi menggandeng raksasa otomotif dunia seperti BMW, VW, Mercedes Benz.
"Kita kerjasama dengan China. Di sana, kita dihubungankan dengan perusahaan Scania, Mercedes Benz, BMW, VW terus dengan Amerika karena mereka buat komponen di China terus kerjasama dengan kita berupa alih teknologi," sebutnya.(*)
Read in browser » By Dedi Mustofa on Feb 07, 2015 11:01 pm PASBERITA.com - Ketua SPS Pusat Dahlan Iskan mengatakan, sebagai upaya untuk menyehatkan perusahaan pers, Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS) Pusat akan memberlakukan standardisasi perusahaan pers. Hal itu dikemukakan
"Sebelumnya sempat bertemu antara Dewan Pers, PWI dan sejumlah organisasi pers, dan bagian peran SPS adalah SPS akan merumuskan standar perusahaan pers. Nanti akan dirumuskan bersamaIsama dan perusahaan pers akan menandatangani atau meratifikasi standar perusahaan pers," kata Dahlan di Batam, seperti dilansir solopos, Sabtu (7/2/2015).
Sementara itu, Ketua Dewan Pers Bagis Manan mengatakan, sebelumnya rencana standardisasi perusahaan pers ini ditentang sejumlah pihak.
"Misalnya ada pihak-pihak yang mengatakan bahwa ini merupakan suatu bentuk pengekangan kepemilikan perusahaan pers. Tapi saya bersukur kali ini SPS Pusat menyampaikan bahwa akan merumuskan standar perusahaan pers," kata Bagir Manan.
Bagir menegaskan standardisasi perusahaan pers diperlukan untuk menyehatkan perusahaan pers dari berbagai aspek, karena perusahaan pers juga harus mentaati berbagai persyaratan sebagai perusahaan sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Malam penghargaan SPS yang digelar Sabtu malam merupakan salah satu rangkaian Hari Pers Nasional yang dipusatkan di Batam.(*)
Read in browser » By Dedi Mustofa on Feb 07, 2015 10:49 pm PASBERITA.com - Pemerintah Kota Tangerang telah menyiapkan program pengembangan transportasi massal untuk mengatasi kemacetan Tangerang dan Jakarta. Program tersebut yakni dengan menjadikan Terminal Poris Plawad sebagai pusat integrasi moda angkutan massal dengan mencontoh seperti terminal di Kuala Lumpur, Malaysia.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, nantinya ada tujuh moda transportasi massal yakni kereta Bandara Soekarno-Hatta, Commuterline, Kereta Luar Kota, Bus APTB, AKAP, dan Bus Rapid Transit (BRT) dan Trans jakarta dalam satu lokasi. Kemudian, Terminal Poris yang saat ini ada pun rencananya akan disatukan dengan Stasiun Batu Ceper sehingga warga tidak terlalu jauh. Sedangkan Jalan Raya Benteng Betawi akan dibuatkan putaran.
"Jadi, warga yang ingin ke Jawa Barat, Jawa Tengah hingga Jawa Timur setelah tiba di Bandara Soekarno - Hatta, bisa langsung naik bus dan kereta dari terminal Poris Plawad sehingga tidak perlu ke Gambir maupun Senen," kata Arief sebagaimana dilansir merdeka.com, Sabtu (7/2).
Rencana tersebut pun telah disampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) serta Kementerian Perhubungan dan menunggu tindak lanjut. Dia mengatakan, rencana untuk menjadikan terminal Poris pusat moda transportasi, merupakan bagian dari pembangunan dan pengembangan jalur kereta api Batu Ceper - Bandara Soekarno-Hatta yang mulai dilakukan pada tahun ini.
Selain itu, jarak dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Stasiun Gambir dan Senen jaraknya 30 Kilometer. Bila dibandingkan ke Terminal Poris atau Stasiun Batu Ceper hanya 10 kilometer. Pasalnya, seluruh warga Tangerang dari Kabupaten, Kota dan Tangsel, bila ingin ke luar daerah harus ke Jakarta. Artinya, ada pergerakan enam juta orang dari Tangerang ke jakarta.
Selain itu pun didukung dengan infrastruktur yang memadai seperti Jalan Tol Bandara-Kunciran dan Jalur Kereta Bandara-Batuceper. "Apalagi kawasan tersebut juga akan menjadi mixed uses area yang dilengkapi park and ride, pusat retail, hotel dan apartemen," jelasnya.
Di sisi lain, Pemkot Tangerang pun telah membentuk tim terkait pengembangan bus Transjakarta koridor XIII rute Tendean hingga Ciledug sepanjang lima kilometer. Dua pengembang yakni Puri Beta dan Central Business District (CBD) Ciledug telah bersedia.
Selain itu, sedang dilakukan juga penjajakan dengan tiga pengembang lainnya yakni Green Lake, Metland Puri dan Puri 11. Pasalnya, nantinya pembangunan jalur transjakarta akan lebih dikembangkan dengan rute Kalideres - Kembangan (Jakarta Barat) Karang Tengah, Ciledug (Kota Tangerang) - Ciledug - Tendean (Jakarta Selatan).
Begitu pula dengan rencana pengoperasian 40 armada Bus Transjabodetabek rute Tangerang - Kemayoran dan Tangerang - Blok M. Saat ini, prosesnya sudah masuk tahap penyerahan dari Kementerian Perhubungan kepada operator.
Bahkan, rute elevated busway Blok M - Ciledug akan disambungkan dengan jalur kereta api Ciledug - Poris. Sehingga, warga Jakarta Selatan akan mempunyai akses via transportasi massal dan kereta api hingga Bandara.(*)
Read in browser » By Dedi Mustofa on Feb 07, 2015 10:28 pm PASBERITA.com - Ketua DPP Pro-Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi mengatakan, hiruk pikuk akibat konflik KPK-Polri menghabiskan energi publik 3 minggu terakhir. Menurut dia, hal itu adalah konsekuensi atas pilihan rakyat yang menginginkan negara ini dipimpin seorang pekerja partai.
"Ini yang harus disadarkan kepada masyarakat. Jokowi adalah presiden pertama yang tidak punya kaitan langsung dengan parpol. Ketika ada hiruk pikuk, itulah konsekuensinya," ujar Ketua DPP Projo, Budi Arie Setiadi, dalam diskusi "Banyak Pilihan untuk Jokowi", di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, sebagaimana dilansir pikiran-rakyat.com, Sabtu (7/2/2015).
Budi mengatakan konflik KPK dan Polri bukanlah persoalan hitam putih yang bisa diselesaikan dengan cepat oleh Jokowi. Sebagai kepala negara yang harus mempertimbangkan segala situasi politik baik di istana dan parlemen, Jokowi butuh waktu untuk tenang dalam mengambil keputusan.
"Namun, saya yakin dengan pengalaman Jokowi di Solo dan di Jakarta, dia bisa membangun komunikasi dengan parpol. Dia pasti bisa menyelesaikan ini," kata dia.
Politikus PDIP, Masinton Pasaribu, juga yakin Jokowi akan bertindak tegas. Masinton berpegang kepada tagline Jokowi saat menjadi capres. "Tagline-nya pemimpin tegas tanpa ragu. Ini soal waktu saja. Masyarakat maunya cepat karena tidak tahu dinamika di istana dan parlemen," ujar dia.(*)
Read in browser » By Rie on Feb 07, 2015 08:02 pm PASBERITA.com - Anggota Komisi III DPR RI, Almuzzamil Yusuf mengatakan, bila nanti Bareskim Polri menetapkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, sebagai tersangka maka Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus menonaktifkannya. "Langkah selanjutnya menerbitkan Perppu untuk membentuk tim seleksi pimpinan KPK," ujar Muzzammil di Batam, Sabtu (6/2/2015) seperti dikutip rmol.co. Politisi PKS ini juga mengatakan, Presiden Jokowi bisa menggunakan salah satu kewenangannya menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) jika seluruh komisioner KPK dijadikan tersangka dalam sejumlah kasus hukum. "Perppu kan pernah terjadi, September 2009 untuk Bibit dan Samad, satu lagi Antasari Azhar," katanya. Muzzamil mengingatkan, Perppu ini untuk mengisi kekosongan pimpinan sudah ada yurisprudensinya ketika Bibit Samad Riyanto da Chandra Hamzah yang menjabat pimpinan KPK menjadi tersangka. Perppu ini penting agar KPK sebagai institusi tidak dijadikan korban apalagi sampai dilemahkan. Sebab selain KPK, menurutnya yang harus diperkuat juga Polri dan prinsip negara hukum yakni persamaan hukum. "Jadi orang KPK diproses kan justru prinsip negara hukum begitu. Jenderal polisi diproses hukum ya boleh, ketua KPK ya boleh," tandasnya.(*)
Read in browser » By Dedi Mustofa on Feb 07, 2015 05:02 pm PASBERITA.com - Dalam setiap kebijakan yang dibuatnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mungkin dipengaruhi oleh Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarno Putri. Hal ini ditegaskan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti. "Tidak mungkin Presiden Jokowi dipengaruhi Bu Megawati. Dan tidak mungkin juga Bu Megawati mempengaruhi Presiden Jokowi," kata Susi dalam Konvensi Media Massa Hari Pers Nasional di Batam Kepulauan Riau, Sabtu (7/2/2015), seperti dilansir kompas.com dari Antara. Menurut Susi, Presiden dan Megawati adalah orang-orang hebat yang tidak mungkin saling memengaruhi. Keduanya juga memiliki sikap dan sifat sendiri-sendiri yang tidak mungkin saling memengaruhi. "Jadi biarkan mereka buat keputusannya," kata dia. Susi mengaku sangat bangga dan senang bisa berinteraksi dengan dua orang hebat di Indonesia itu. Ia menyebut Megawati sebagai perempuan hebat di Indonesia. Tidak ada perempuan Indonesia yang memiliki prestasi setinggi Presiden RI ke-5. Dalam kesempatan itu, Susi juga sempat menyinggung soal kisruh antara Polri dan KPK. "Biarkan KPK buat yang benar, antikorupsi yang membela prinsip benar," tukas dia. Berbagai pihak menilai parpol pendukung Jokowi-Jusuf Kalla, terutama PDI-P menekan Jokowi dalam mengambil keputusan. Salah satunya terkait rencana pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri.(*)
Read in browser » By Dedi Mustofa on Feb 07, 2015 04:50 pm PASBERITA.com - Ketua Dewan Pers Bagir Manan mengatakan pers yang sehat itu bertanggung jawab pada publik dan menjalankan fungsinya dengan benar serta menjunjung tinggi profesionalisme agar memberikan informasi yang bisa dipertanggungjawabkan. "Pers mestinya tidak sekedar memberitakan kemelut apalagi menjadi bagian didalamnya, mestinya pers yang sehat itu mencari jalan keluar. Pers yang sehat bertanggungjawab pada publik," ujar Bagir disela acara diskusi rangkaian perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2015, di Batam, Kepulauan Riau, seperti dilansir antaranews, Sabtu (7/2/2015). Adanya jaminan kebebasan pers sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers pasal 4, lanjut Bagir, bukan berarti membuat pers menjadi kebablasan. "Kebebasan pers atau umumnya adalah kemestian dalam masyarakat demokratis. Kebebasan itu sendiri bisa mematikan kebebasan itu sendiri karena bisa menimbulkan anarki. Kalau tidak terkendali, itu bisa menimbulkan tirani," tutur Bagir. "Kebebasan itu harus ada aturan mainnya dan harus bertingkah laku baik," tambahnya. Menurut Bagir, tingkah laku baik pers terbagi dari sudut eksternal berdasarkan aturan hukum dan internal dalam bagian kehidupan pers. Dalam kaitannya dengan tuntutan internal, Bagir mengatakan bahwa pers harus menjunjung tinggi kode etik. "Mari kita jaga agar pers tidak menjadi bagian dalam kegaduhan. Pers tidak boleh menciptakan kontradiksi dan konflik tetapi semua mendoorng untuk hal yang lebih baik," jelas Bagir.(*)
Read in browser » By Rie on Feb 07, 2015 04:10 pm PASBERITA.com - Di era fase akhir Perang Jawa, pada 1829, seiring dengan ditangkapnya sang pemimpin perang, Pangeran Diponegoro, barang-barang peninggalannya ada yang dirampas Belanda. Namun, ada yang sudah kembali ke Indonesia. Apa saja itu? Dikutip laman Detiknews, berikut peninggalan-peninggalan itu, Sabtu (7/2/2015): 1. Pelana Kuda Pelana kuda termasuk barang yang dirampas Belanda usai Pangeran Diponegoro disergap di Pegunungan Gowong oleh AV Michiels dan Pasukan Gerak Cepat ke-11 dari Ternate yang terkenal dengan kemampuan lacaknya, 11 November 1829. Dikisahkan dari katalog pameran 'Aku Diponegoro', sang pangeran terpaksa lompat dari kudanya ke lembah terdekat di bawah gelagah, kuda, tombak dan jubahnya dirampas. Diponegoro memang mahir menunggang kuda, bahkan memiliki istal di kediamannya dengan pemelihara kuda dan pemotong rumput tak kurang dari 60 orang. Beberapa tunggangannya seperti Kiai Gentayu, seekor kuda hitam berkaki putih, dianggap pusaka hidup. Setelah dirampas tahun 1829, pelana kuda itu dibawa ke Belanda, diserahkan pada Raja Willem I yang berkuasa 1813-1840. Kemudian, tahun 1968 ada kesepakatan budaya Belanda-Indonesia. Berdasarkan kesepakatan ini akhirnya pelana kuda Diponegoro dikembalikan ke Indonesia oleh Ratu Juliana pada 1978.
2. Tombak Pusaka Kiai Rondhan Adalah lumrah bagi bangsawan keraton saat itu, termasuk Pangeran Diponegoro memiliki senjata pusaka. Nah, tombak pusaka yang dinamakan Kiai Rondhan ini termasuk salah satu pusaka kesayangan Diponegoro karena dianggapnya suci, bisa memberikan perlindungan dan peringatan akan datangnya bahaya. Tombak ini dirampas dengan tanggal yang sama dengan perampasan pelana kuda, juga keris Kiai Nogosiluman, pada 11 November 1829. Ketiganya dipersembahkan sebagai 'trofi perang' pada Raja Belanda, Willem I. Tombak ini akhirnya dikembalikan ke Indonesia oleh Ratu Juliana tahun 1978, bersamaan dengan pelana kuda. Keduanya kini menjadi koleksi Museum Nasional atau yang akrab juga disebut Museum Gajah.
3. Babad Diponegoro Babad Diponegoro merupakan catatan otobiografi Pangeran Diponegoro yang dibuat saat sang pangeran diasingkan pasca ditangkap 11 November 1829. Menurut sejarawan yang 40 tahun meneliti Babad Diponegoro, Peter Brian Ramsey Carey, babad ini ditulis selama masa pengasingan Diponegoro di Manado pada 1831-1832. Namun, Diponegoro tak menulisnya sendiri, melainkan mendiktekannya kepada seorang juru tulis. Isi babad itu semacam puisi atau macapatan yang tebalnya 1.170 halaman folio, berisi sejarah nabi, sejarah pulau Jawa sejak Majapahit hingga Perjanjian Giyanti (Mataram). Diponegoro, menurut Carey, mengibaratkan otobiografinya sebagai bahtera Nuh, yang menampung budaya Jawa agar bisa diwariskan pada generasi selanjutnya. Tujuannya, supaya tidak melupakan jati diri. Naskah Babad ini dicari hingga ke Belanda hingga akhirnya berhasil menjadi Memory of The World UNESCO tahun 2012 dan disahkan tahun 2013. Namun, naskah babad itu bukan naskah asli. Menurut Peter, naskah babonnya sudah hilang. Yang ada adalah salinan yang otentik dengan aslinya, sebanyak 5 kopi, 4 dalam huruf Arab Pegon atau Arab Gundul dan 1 lagi aksara Jawa. Naskah dalam aksara Arab Pegon mirip dengan yang asli, karena naskah babonnya ditulis dalam huruf Pegon. Kini, kopian 5 naskah yang otentik itu sudah disimpan di Perpustakaan Nasional.
4. Tongkat Kiai Cokro Tongkat Pangeran Diponegoro yang dinamakan Kiai Cokro, akhirnya kembali ke Indonesia pada Kamis (5/2/2015) setelah 183 tahun berada dalam pemeliharaan keluarga Jean Chretien (JC) Baud dan keturunannya. Tongkat itu sejatinya milik Sultan Demak, dan Pangeran Diponegoro menerima tongkat itu dari orang biasa di Jawa, pada 10 tahun sebelum terjadinya Perang Jawa 1925, yakni 1915. Tongkat itu jatuh ke tangan cucu Nyi Ageng Serang, komandan perempuan pasukan Diponegoro, Pangeran Notoprojo atau dikenal sebagai Raden Mas Papak (julukan karena jari-jari tengah tangan kirinya sama rata), pada 11 Agustus 1829. Setelah berada di tangan Pangeran Notoprojo, kemudian dia memberikannya pada Gubernur Jenderal Belanda di Jawa yang berkuasa pada 1833-1836, JC Baud. Baud menerima tongkat itu saat sedang melakukan inspeksi pertama ke Pulau Jawa, Juli 1834. Pangeran Notoprojo adalah sekutu politik yang penting bagi Belanda setelah menyerahkan diri pada 24 Juni 1827. Oleh karena itu, cukup penting bahwa ia berusaha untuk mengambil hati penguasa kolonial yang baru di Jawa dengan mempersembahkan artefak yang secara spiritual bermakna sangat penting. Selama 183 tahun keturunan Baud memelihara secara turun-temurun tongkat itu hingga datanglah Harm Stevens dari Rijkmuseum yang meneliti tentang tongkat Diponegoro pada Agustus 2014. Stevens menyarankan kakak beradik keturunan Baud, Erica Lucia Baud dan Michiel Baud, menyerahkan benda pusaka itu pada Indonesia hingga tibalah tongkat itu pada 5 Februari 2015 lalu. (*)
Read in browser » By Dedi Mustofa on Feb 07, 2015 03:39 pm PASBERITA.com - Semangat tak kenal menyerah dan keinginan untuk berbagi ilmu kepada banyak orang kembali dilakukan Refdinal Castera S.Pd, seorang guru sekolah dasar (SD) di Padang, Sumatera Barat. Hal itu terbukti dengan terbitnya novel trilogi berjudul "Satu Huruf di Mesin Tik", novel keduanya setelah novel "Meniti Buih Menerobos Tantangan" terbit tahun lalu. Kedua novel itu diterbitkan FAM Publishing, Divisi Penerbitan Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia. Terbitnya novel "Satu Huruf di Mesin Tik" itu semakin memperkokoh kemauan bahwa guru tidak hanya mampu beraktivitas di hadapan siswa di depan kelas, tapi juga mampu berbagi ilmu dan manfaat kepada siapa saja, termasuk berkeliling dunia lewat karya-karyanya. "Menulis buku (novel) bisa dilakukan oleh siapa saja. Tidak hanya milik kalangan tertentu seperti sastrawan, seniman, budayawan, penulis, dan wartawan. Tapi, orang yang berprofesi sebagai guru pun bisa menulis novel," ujar Refdinal Castera, Sabtu (7/2). Sementara itu, Irzen Hawer, seorang guru dan novelis Sumatera Barat ikut memberikan apresiasi atas terbitnya novel Refdinal Castera itu. Menurutnya, seorang guru tetaplah guru. Tak sebatas di kelas, kini lewat penanya, guru telah menjadi milik semua orang. "Sumatera Barat kembali melahirkan novelis. Kita harus memberikan apresiasi atas terbitnya novel ini," ujar Irzen Hawer yang telah menerbitkan empat novel sepanjang tahun 2010-2013. Motivator Kepenulisan dari Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia Muhammad Subhan menyebutkan, seorang guru yang menulis akan menjadi inspirasi bagi siswa-siswanya untuk ikut berkarya. Dan, Refdinal Castera telah menjadi teladan bagi lingkungannya di dunia pendidikan, khususnya bagi peserta didik yang ia bina. "Banyak orang menjadi guru. Tetapi guru yang menulis novel jumlahnya masih sedikit sekali, salah seorangnya Refdinal Castera," kata Muhammad Subhan yang juga seorang penulis buku. Muhammad Muhsin Lahajji, novelis muda asal Kota Tambang Sawahlunto juga menyampaikan apresiasinya atas terbitnya novel itu. "Novel Refdinal Castera ini benar-benar memotivasi kita untuk kreatif menjalani hidup. Tak ada gunanya kita berlaku pasif dalam hidup dan keseharian," ujarnya. Sementara itu, seorang Kepala Sekolah dan Instruktur Lembaga pendidikan di Padangpariaman Amzah M, S.Pd., turut memberikan komentar atas terbitnya novel "Satu Huruf di Mesin Tik" karya Refdinal Castera. "Semoga novel ini menjadi motivasi dan pelecut bagi guru lainnya untuk bisa pula mengikuti jejak kreatif yang telah digoreskan penulis novel ini," katanya. Refdinal Castera yang merupakan guru SD Negeri 28 Padang Sarai, Koto Tangah Kota Padang itu, selain fokus menulis novel juga pernah menjadi wartawan di sejumlah media di Kota Padang. Ia juga penulis lepas di beberapa media massa, baik lokal dan nasional. Novel "Satu Huruf di Mesin Tik" berkisah tentang kehidupan seorang guru muda honorer yang telah jenuh dengan pekerjaannya. Walau telah berbagai sekolah ia mengajar, predikat yang disandang tersebut tak pernah berubah. Tetap guru honorer, tak lebih dari itu. Tapi, kejenuhan itu dihalaunya dengan tekad untuk berubah. Berbekal modal gemar membaca dan senang menulis diari, ia sulap isi diarinya itu ke bentuk cerpen, puisi, essai dan berbagai artikel serta mengirimnya ke koran. Awalnya dia menulis dengan tulisan tangan, kemudian mesin tik manual pinjaman dari tetangga. Sekitar 6 bulan menunggu, tulisan demi tulisan dikirim plus dengan penolakan redaktur, akhirnya dimuat dan terus dimuat, sehingga mesin tik tersebut bisa dibeli dengan honor tulisan yang diterima. Novel ini berlatar Kota Padang dan Jakarta. Bumi Ibu Kota yang penuh dengan impian didatangi si tokoh utama untuk mengubah nasib. Kota tersebut memang indah, tapi keindahan impian itu tak selalu jadi kenyataan. "Ini Jakarta, Bung! Kejamnya ibu tiri, tak sekejam Ibu Kota," demikian salah satu bagian di novel itu.(*)
Read in browser » Recent Articles:
| |
Posting Komentar