| | Updates from http://www.pasberita.com/ PASBERITA In the 02/19/2015 edition: | | By Dedi Mustofa on Feb 19, 2015 02:37 pm PASBERITA.com - Yayasan Peduli Umat, Kecamatan Nongsa, Kota Batam mengajak sekitar dua puluhan anak-anak remaja masjid yang ada di Kecamatan Nongsa untuk menikmati indahnya alam ciptaan Tuhan. "Pagi ini kita berkumpul disini untuk mensyukuri berbagai ciptaan Allah. Kita bisa menikmati pemandangan alam yang sungguh luar biasa indahnya. Hamparan pasir putih dengan pantainya yang indah. Sungguh luar biasa," ujar Ketua Yayasan Peduli Umat, Muhlis di Pantai Setokok, Kamis (19/2/2015). Muhlis mengharapkan dengan adanya kegiatan ini para remaja lebih bisa mencintai alam. "Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para remaja. Mereka bisa saling mengenal satu sama lain," kata Muhlis. Acara yang diadakan di Pantai Setokok, Batam ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran dan diisi dengan berbagai kegiatan seperti lomba perahu serta berbagai permainan lainnya. Acara diakhiri dengan makan siang bersama dan sholat Dhuhur berjamaah.(*)
Read in browser » By Rie on Feb 18, 2015 07:42 pm PASBERITA.com - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Judhariksawan mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) yang selalu tepat waktu dalam proses penggantian anggota komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID). "Jabar selalu tepat waktu dalam proses penggantian anggota komisioner KPID dibanding provinsi lain yang bahkan sering molor hingga 3 tahun dalam penggantian anggota komisionernya," ungkap Judhariksawan dalam acara pelantikan anggota komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat periode 2015-2018 di Aula Barat Gedung Sate, Jl. Diponegoro No. 22 Kota Bandung, Rabu (18/2/2015). Judhariksawan pun mengungkapkan bahwa Jabar dapat menjadi percontohan yang bagus dalam sinergi antara Pemda dengan KPID, karena menurutnya melalui hal tersebut akan berdampak terhadap kinerja yang baik. Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) dalam sambutannya mengatakan bahwa tema penyiaran bukanlah hal kecil karena hal ini bisa memberikan pengaruh yang kuat kepada masyarakat. "Tema penyiaran bukan tema kecil karena mengubah perilaku masyarakat. Media penyiaran atau elektronik memiliki pengaruh yang sangat kuat kepada masyarakat," ungkap Gubernur dalam sambutannya. Melalui moment pelantikan ini, Gubernur pun mendorong KPID untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga dapat menjamin masyarakat untuk mendapatkan informasi yang layak dan benar yang sesuai dengan haknya. Menurut Gubernur, saat ini hampir 97% masyarakat Jabar menonton televisi, 20% mengakses media cetak, serta hampir 50% masyarakat Jabar juga mengakses media elektronik atau online. Untuk itu, ia berharap KPID dapat lebih tegas dalam memberikan sanksi kepada media yang melanggar aturan. "KPID harus memberikan sanksi melalui bahasa yang lebih tegas terhadap media yang menghadirkan tayangan atau kata-kata yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan moralitas bangsa," harap Aher. Acara pelantikan ini turut dihadiri Ketua DPRD Jawa Barat, Ketua Komisi I DPRD Jawa Barat, Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Jawa Barat, Ketua & Anggota KPI Pusat, Pimpinan Asosiasi lembaga penyiaran, keluarga komisioner KPID, besrta para tamu undangan. Adapun 7 komisioner KPID periode 2015-2018 yang dilantik oleh Gubernur Jabar tersebut, yaitu Aep Wahyudin, Dr, M.Si; Dedeh Fardiah, Dr, M.Si; Mahi Mamat Hikmat, Dr, M.Si; Neneng Athiatul Faiziyah, S.Ag, M.Ikom; Dadan Saputra, S.Pd, M.Si; Irianto Edi Pramono, Ir; M. Saefurrohman, S.S Pelantikan ini berdasarkan SK Gubernur Jawa Barat Nomor: Nomor 487/Kep.250-KPID/2015 tanggal 16 Februari 2015.(*)
Read in browser » By Dedi Mustofa on Feb 18, 2015 04:52 pm PASBERITA.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan aturan turunan terkait Undang-Undang tentang Pemerintah Daerah (UU Pemda) atau implementasi dari UU tersebut harus segera dibuat agar tidak terjadi situasi yang mengambang atau tidak jelas dari penerapan UU tentang Pemda ini. Aher menilai akan ada sejumlah konsekuensi dari dibuatnya undang-undang ini, seperti kewenangan pusat yang turun ke provinsi atau sebaliknya, dan ada pula sejumlah kewenangan kabupaten/kota yang naik ke provinsi atau sebaliknya. Untuk itu, Aher ingin pemerintah pusat agar dapat segera membuat aturan implementasinya. "Itu semua akan dibicarakan dalam tataran implementasi karena tentu harus segera ada implementasi. Kita khawatir kalau ada situasi yang ngambang terlalu panjang, katakanlah sampai 2017 bahaya itu. Nanti mengambang situasinya, karena secara undang-undang sudah diserahkan ke hierarki atau level pemerintahan yang lain, tapi belum ada aturan implementasinya, belum ada aturan turunan undang-undangnya. Itu akan segera kita bahas dan agar pemerintah pusat untuk mempercepat," ungkap Aher usai rakor yang digelar di Sari Pan Pacific Hotel, Jl. MH Thamrin No. 6, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/2/2015) malam. Selain itu, Aher mengungkapkan pada Rakernas Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) yang akan digelar di Kota Ambon, Provinsi Maluku pada tanggal 26 – 28 Februari 2015 mendatang, Jawa Barat kemungkinan akan memberikan usulan kajian tentang Undang-Undang Administrasi Pemerintahan. "Mengusulkan mungkin, diantaranya adalah kajian tentang Undang-Udang Administrasi Pemerintahan. Disitu jelas bahwa ketika ada dugaan pelanggaran, baik itu dugaan hasil temuan pemeriksa atau laporan dari masyarakat kepada penegak hukum. Maka penegak hukum tidak serta merta melakukan penyelidikan, apalagi penyidikan. Tetapi diserahkan dulu kepada aparat pengawaas internal pemerintah, baik BPKP atau inspektorat di masing-masing daerah untuk melakukan telaahan terlebih dahulu. Ketika telaahannya tidak ada masalah, ya sudah tidak ada masalah (selesai)," papar Aher. Rakernas APPSI yang bertemakan "Konsolidasi Pemerintah Daerah Menyongsong Implementasi Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah" tersebut rencananya akan dibuka langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Selain itu, Rakernas tersebut juga akan menghadirkan beberapa narasumber lain, diantaranya Menteri Dalam Negeri RI yang akan memberikan materi "Strategi Implementasi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah" dan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI yang akan membahas tentang "Strategi Pengawasan Keuangan Daerah Dalam Rangka Implementasi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah".(*)
Read in browser » By Arif A on Feb 18, 2015 04:07 pm PASBERITA.com - Apple dan Google masih terus bersaing ketat di ranah sistem operasi mobile dengan Android dan iOS. Kedua perusahaan itu belum lama ini meluncurkan versi termutakhir dari masing-masing sistem operasi yang dimilikinya. Google baru meluncurkan Android 5.0 Lollipop dan Apple meluncurkan iOS 8 bersamaan dengan iPhone 6 beberapa waktu lalu. Sebuah rangkaian ujicoba pun dilakukan untuk mengetahui mana yang lebih kuat di antara kedua versi baru sistem operasi populer itu. Ujicoba tersebut dilakukan untuk mengetahui performa smartphone mobile terhadap aplikasi. Keduanya diuji untuk melihat mana sistem operasi yang memiliki performa kuat dan kerap menjadi biang keladi dari crash pada aplikasi yang sedang dijalankan di dalamnya. Laman ZDNet mengungkap hasil ujicoba Android Lollipop dan iOS 8 yang dilakukan oleh Cirttericsm. Mereka ingin menjajal dan mengukur performa yang ada smartphone berdasarkan sistem operasi yang dipakai di dalamnya. Berdasarkan hasil pengujian itu iOS 8 disebutkan lebih sering mengalami crash, sedangkan Android Lollipop diklaim lebih stabil sebesar 0,2% dengan persentase crash rate 2,0% dibandingkan dengan iOS 8 yang memiliki crash rate sebesar 2,2%. Ketika dibandingkan dengan generasi sebelumnya, iOS 8 ditemukan lebih sering crash daripada yang pada perangkat yang memakai iOS 7. Versi iOS terdahulu tersebut hanya memiliki persentase crash rate sebesar 1,9%. Ternyata kestabilan Android Lollipop memiliki persentase crash rate yang terendah di antara platform Android lainnya, dimana OS terbaru ini crash rate-nya 2,0% , sedangkan Android KitKat 2,6 % dan Ice Cream Sandwich 2,6%. Google memang telah berhasil mengungguli kemampuan yang dimiliki Apple di sisi sistem operasi. Namun, untuk urusan popularitas di pasaran produk bertenaga iOS 8 besutan Apple masih lebih menarik bagi pasar ketimbang Android Lollipop. Demikian berita dikutip dari laman liputan6.com. (*)
Read in browser » By Rie on Feb 18, 2015 03:09 pm PASBERITA.com - Presiden Jokowi mengeluarkan Kepres pemberhentian dua pimpinan KPK Bambang Widjojanto dan Abraham Samad. Keduanya diberhentikan sementara karena posisi keduanya yang sudah berstatus tersangka. Dalam jumpa pers di Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (18/2/2015), Jokowi yang didampingi Wapres JK mengumumkan tiga nama Plt. Selain BW dan Samad, satu posisi memang kosong. "Saudara Taufiqurrahman Ruki, Indriyanto Senoadji, dan Johan Budi," terang Jokowi dilansir Detik. Jokowi menyampaikan Kepres itu segera diterbitkan. Mereka pun akan segera bertugas. "Keppres tiga orang pimpinan diterbitkan," tambahnya. (*)
Read in browser » Recent Articles:
| | | | | |
Posting Komentar