By Arif A on Mar 17, 2015 10:30 am PASBERITA.com - Ketika "kesenanganmu" melenakanmu, hingga prioritasmu menjadi terabaikan, ...... " Ning ! Mau kemana?"" Cuma sebentar Bu" Dikayuhnya sepeda butut itu sekencang mungkin. Jilbabnya berkibar membelah angin. Dalam hatinya cuma ada satu tujuan. Halte depan stasiun. " Ya Allah, moga masih bisa," pintanya dalam hati. Jika bukan karena terpaksa, pastinya tak kan ia kayuh sepeda bututnya itu menempuh jarak yang lumayan jauh. Ini ikhtiar batinnya membenarkan. …" Ning, hafalanmu banyak yang kurang lancar lho!"" Iya mbak."" Apa ada masalah?" Apa yang harus ia katakan, ini sudah ke tiga kali setoran hafalannya musti diulang. Dan tidak biasanya ia begitu. Ia pun tak tahu apa sebabnya. Jadwal menghafalnya masih sama, walau kadang terkurangi sebentar karena suatu urusan. Ia cuma diam tertunduk. …" Mbak, maaf, saya terlambat. Sebenarnya tadi sudah berusaha datang tepat waktu."" Iya, tapi kamu ketua panitia lho Ning, untuk memulai rapat kami kan harus menunggu kamu!"" Iya mbak, maaf" Kembali ia menundukkan wajahnya. Pikirnya menerawang, ada apa dengan dirinya. Sungguh, ini bukan dirinya. Apa yang salah dengan dirinya. Mulai dari hafalan yang kacau, terlambat datang rapat dan Ibunya yang mulai mendiamkannya akhir – akhir ini. Ya Allah, ada apa ini? ...Ahad pagi, tak biasa ia tak punya acara apapun hari ini. Diniatkannya untuk dirumah, membantu Ibu, sekaligus mencoba merayu Ibu agar tak lagi mendiamkannya. Hari ini, sepulang dari pasar Ibu sibuk di dapur untuk memasak. " Ibu, Ning bantu ya"" Kamu tumben dirumah, tak ada acara ?"" Ndak Bu," Dicobanya menata kalimat dalam hati, bagaimana ia memulainya. Ah , rasa bersalah sudah demikan menguasainya, sampai kata – katanya tercekat ditenggorokan. "Ibu, Ning minta maaf ya"" Minta maaf untuk apa? "" Lha , Ibu mendiamkan Ning selama ini, pasti karena Ning punya salahkan ?"" Lha kamu merasa punya salah, lantas apa kesalahanmu ?" Ia lagi – lagi terdiam. Iya ya, apa salahnya. Ia bahkan belum sempat mencari tahu apa salahnya. Oh, bodohnya kamu Ning, batinnya. "Kamu tahu apa salahmu ?"" Maaf Bu, Ning ndak tahu"" Ya Allah, sampai sepekan lebih kamu bahkan tak tahu apa salahmu? Ning, kamu berjanji mengantar Ibu Senin lalu ke rumah Pakdhe. Ibu tunggu sampai jam 5 sore kamu belum kembali, kemana kamu? Lalu, Selasa sore, temanmu datang ke rumah mencarimu, katanya kamu punya janji berangkat rapat bersama, dan Ibu bahkan tak tahu kamu dimana. Lalu, Ibu perhatikan, jika sebelum maghrib kamu rajin menghafal dikamarmu, sepekan ini, kamarmu kosong. Dan Ibu bahkan tak tahu kamu dimana dan apa yang kamu lakukan. Kau tahu apa salahmu?" Ia tertunduk. Air matanya tak bisa dibendung. Makin ditundukkan wajahnya, malu. Ya Allah, ternyata Ibunya lebih tahu apa kesalahannya dari pada dirinya sendiri. Satu persatu gambar itu menjadi jelas. Tiap sore selama sepekan ini kemana ia kayuh sepedanya? Untuk sesuatu yang teramat penting baginya saat itu, tapi menjadi tak penting lagi saat ia menyadarinya sekarang. Ya Allah, karena untuk sebuah kuis berseri di facebook ia rela mengayuh sepedanya sampai halte di jalan besar desanya. Dan semua berawal dari mencari sinyal Wifi. Yup, benar. Ia bisa mengikuti kuis berseri itu dengan cara online, dan pekan kemarin, paket internetnya habis, tak ada dana untuk membeli pulsa. Cara satu – satunya adalah mengejar sinyal wifi di depan halte pinggir jalan utama desanya. Fasilitas yang disediakan oleh pemerintah daerahnya. Yang lebih parah jam kuis itu menabrak kegiatan rutinnya. Awalnya ia mengira, cuma sebentar, sekedar ikut kuis dan pulang. Namun, akses online yang mudah karena ada wifi, membuatnya terlena. Dan hasilnya, ia bahkan tak sanggup menyebutkannya satu persatu. Malu sungguh dan rasa bersalah yang dalam. " Ning, ayo segera kau selesaikan sayuran itu, Ibu harus bersiap pergi pengajian ini "" Iya bu" Ah, ternyata ia musti lebih bijak lagi mengatur waktu dan prioritasnya. Banyak hal yang sebenarnya harus menjadi prioritasnya, ternyata terkesampingkan hanya karena hal yang tidak terlalu penting. Tya Arini - Solo
Read in browser » By Arif A on Mar 17, 2015 08:30 am PASBERITA.com - Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) bersama Kementerian Telekomunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memaparkan upaya agar isu penyadapan tidak lagi terulang. Salah satunya adalah memberlakukan aturan penggunaan SIM card buatan Indonesia. "Kita punya beberapa langkah, ke depan kita akan memberlakukan kepada operator untuk memakai SIM card buatan dalam negeri," ujar Ridwan Effendi, Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) dilansir Okezone, Senin (16/3). Menurutnya, Indonesia sudah mampu memproduksi SIM card sendiri. Sayang Ridwan tidak bisa terlalu banyak membeberkan terkait siapa dan kapan SIM card buatan lokal itu akan diproduksi. Ketika ditanya apakah nanti ke depan operator dilarang menggunakan SIM card buatan Gemalto, Ridwan mengatakan, akan lebih disarankan untuk menggunakan buatan dalam negeri. Seperti diketahui dua operator seluler terbesar Indonesia yakni Telkomsel dan Indosat memakai SIM dari Gemalto. Sedangkan XL Axiata memakai kartu SIM bikinan Bluefish Singapore, CSL dan Pura. Disaat bersamaan Kominfo maupun BRTI telah memeriksa laporan investigasi internal operator terkait isu penyadapan. Menurut Ridwan, dari laporan tersebut tidak ditemukan adanya indikasi penyadapan pada operator. (*)
Read in browser » By Rie on Mar 17, 2015 06:49 am PASBERITA.com - Jaksa Penuntut Umum (JPU) sidang kasus terduga pemalsuan dokumen lahan Gasibu, menuntut terdakwa Ridha Farida Siti Juabedah hukuman maksimal 5 tahun penjara. Hal ini sesuai dengan dakwaan subsidair Pasal 263 ayat (2) KUHP jo Pasal 55.Tuntutan tersebut belum termasuk dakwaan primair (yang perlu diselidiki lebih lanjut) Pasal 266 ayat (2) tentang penggunaan data outentik yang isinya tidak benar. Namun, dakwaan tersebut belum dapat ditindaklanjuti, karena bukti yang ada hanya berupa fotokopi dokumen."Dalam perkara Ridha Farida, dalam dakwaan subsidair Pasal 263 ayat 2 dan KUHP Pasal 55, tuntutan maksimal selama 5 tahun, barang bukti tetap terlampir," ungkap Jaksa Penuntut Umum Sudardi ditemui usai sidang pembacaan tuntutan jaksa di Pengadilan Negeri Bandung, Senin (16/03).Sementara itu, Koordinator Tim Kuasa Hukum Pemprov Jabar Ruddy Gandakusumah mengatakan bahwa tuntutan jaksa sudah proporsional dan pada tempatnya. Terkait dakwaan primair, Ruddy mengungkapkan walaupun tersangka memberikan dokumen asli sebagai barang bukti, hasilnya akan tetap berbeda antara isi dokumen dengan fakta yang ada."Mereka (tersangka) hanya memiliki fotokopi (dokumen). Jangankan fotokopi, kalaupun aslinya diperlihatkan pasti hasilnya akan berbeda. Kalau dilihat fakta persidangan, jelas-jelas yang bersangkutan (tersangka) menggunakan surat palsu," papar Ruddy."Mudah-mudahan Hakim sependapat dengan tuntutan jaksa," imbuhnya lagi. (*)
Read in browser » By Dedi Mustofa on Mar 16, 2015 03:42 pm PASBERITA.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan (Aher) melantik Hj. Nurhayanti, SH. MM. M.Si kini sebagai Bupati Bogor Masa Jabatan Tahun 2013-2018,sesuai amanat dari Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 131.32-526 Tahun 2015 tanggal 10 Maret 2015, tentang Pengangkatan Bupati dan Pemberhentian Wakil Bupati Bogor Provinsi Jawa Barat. Nurhayanti dilantik di Gedung Sate Bandung, Senin (16/03), mengikuti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota secara langsung. Selain itu, sesuai dengan Pasal 164 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2015 menyatakan bahwa Bupati dan Walikota dilantik oleh Gubernur di ibu kota provinsi yang bersangkutan. Dalam pidatonya, Aher berpesan agar Bupati Nurhayanti dapat menjalankan jabatan dengan amanah, bangun kinerja pemerintahan yang visioner, responsif, inovatif, akseleratif, efektif, efisien, transparan dan akuntabel, serta lakukan kebijakan pembangunan yang pro-poor, pro-job, pro-growth, dan pro-environment, sehingga dapat menghadirkan kemajuan pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. "Saya ingatkan Bupati Bogor agar mengusulkan Wakil Bupati Bogor sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Kita semua berharap roda pemerintahan dan pembangunan bisa kembali kondusif. Mengingat masa jabatan yang panjang, Bupati harus bisa melaksanakan kebijakan pembangunan yang dapat menghadirkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Terus tingkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), diantaranya adalah pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat," kata Aher. Aher juga mengingatkan Bupati Bogor agar memberi perhatian penuh terhadap ketiga bidang tersebut. Kemudian berkaitan dengan pembangunan infrastruktur Pemkab Bogor harus terus meningkatkannya. Lakukan upaya metigasi dan pemetaan. terhadap lokasi rawan bencana, kendalikan pengembangan galian C agar tidak merusak lingkungan. "Saya juga mendorong Pemkab Bogor meraih predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) dengan menerapkan prinsip-prinsip good government. Hadirkan birokrasi yang profesional dan pelayanan publik yang prima, wujudkan transparansi birokrasi untuk membangun kepercayaan masyarakat. Jalin hubungan yang sinergis dengan semua stakeholder, dan saya mengajak semua stakeholder untuk senantiasa berkontribusi dalam roda pembangunan di Kabupaten Bogor," tambah Aher. "Secara khusus saya minta perhatian saudari Bupati untuk terus meningkatkan capaian Indikator Pembangunan Manusia (IPM), baik Indeks Pendidikan, Kesehatan maupun Indeks Daya Beli, sebagai indikator tingkat kesejahteraan penduduk," ungkap Aher. Sementara itu, mengenai siapa yang akan menjabat sebagai wakilnya, Nurhayanti mengaku belum mengajukan calon. Nurhayanti tidak akan mempersoalkan gender, namun menurutnya wakilnya nanti harus memperhatikan kondisi dan persoalan Kabupaten Bogor. "Seorang Wakil Bupati harus memiliki chemistry dengan saya. Kedua, dia juga memahami tentang kondisi dan persoalan yang ada di Kabupaten Bogor," papar Nurhayanti ditemui usai pelantikkan. "Selain itu, dia (calon Wakil Bupati) juga harus mampu mengawal pencapaian dari visi dan misi yang sudah ditetapkan," katanya.(*)
Read in browser » By Dedi Mustofa on Mar 16, 2015 03:27 pm PASBERITA.com - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno mengatakan, kemajuan Teknologi Informasi sesuatu keniscayaan untuk dihindari, akan tetapi perlu disikapi dalam pemanfaatannya guna kemajuan pembangunan daerah, termasuk nagari-nagari di Sumatera Barat. "Hari ini orang butuh banyak informasi sebagai kebutuhan pokok sehari-hari contoh saja sebuah Handphone yang selalu dibawa pergi dimanapun berada, selain menerima telepon juga untuk menelepon. Namun Handphone itu sendiri saat ini dengan kemajuan perangkatnya terus meningkatkan pelayanan yang membuat kita semakin membutuhkan teknologi informasi," ujar Irwan saat meresmikan Nagari Cyber VII Koto Talago Kabupaten Lima Puluh Kota di SMKN 2 Guguak Ampang Gadang, Minggu siang (15/3). Lebih lanjut Irwan Prayitno menyampaikan, kemajuan IT ini sama dengan kondisi kita mempergunakan pisau yang tajam, dalam arti positif kita dapat memanfaatkan untuk memasak dan lain-lain, dalam kondisi negatif juga bisa membunuh. "Begitu juga dengan IT tergantung dari siapa yang memanfaatkannya. Secara positif dia akan memberikan tambahan pengetahuan dan keahlian bagi kita dalam mengembangkan diri. Secara negatif IT dapat mempengaruhi prilaku yang tidak baik jika memanfaatkan pada hal hal yang buruk," ungkapnya. Oleh karena itu, lanjut Irwan, peran orang tua terhadap anak dalam menfaatkan IT perlu dilakukan dan perlu ditambahkan pada generasi muda modal iman dan taqwa yang kuat. "Jika Iman dan Taqwa telah ada dalam diri seseorang ia akan mampu memanfaatkan IT sebagai kemajuan yang bermanfaat dalam peningkatan pembangunan," ujarnya. Irwan Prayitno juga menjelaskan, betapa 30 tahun yang lalu, kita belum kenal HP dan IT, sehingga kita selalu terikat dengan kondisi alam yang terbatas dalam pembangunan daerah. "Hari ini dengan kemajuan IT dan HP ini kita dapat memantau segala hal baik dalam keluarga maupun kerja kawan-kawan di kantor mencek sampai dimana pekerjaa yang telah dilakukan," tuturnya. Untuk itu, kata Irwan, atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inovasi Nagari Cyber yang saat ini pemprov masih dalam perencanaan, sementara Nagari VII Koto Talago telah memulai terlebih dahulu. "Selamat, semoga ini menjadi inspirasi bagi banyak orang terutama nagari-nagari di Sumatera Barat," harapnya. Bupati Alis Marajo dalam kesempatan itu menyampaikan, keberadaan Nagari Cyber ini merupakan pengembangan dari pembinaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) sesuai dengan aturan permendagri tentang perlu setiap nagari/ desa membentuk Kelompok Informasi Masyarakat dalam upaya menumbuhkan peranserta masyarakat dalam pembangunan di nagari. "Pengembangan nagari cyber ini tentu akan mampu memberikan kemudahan dalam akses IT guna memacu pembangunan baik sektor pendidikan, perekonomian maupun pembangunan pada sektor infrastruktur guna mensejahteraan kehidupan masyarakat," katanya. Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Alis Marajo, Ketua Kopertis X Prof. Ganefri, Kadis Perhubungan dan Kominfo Ir. Amran, MM Kadis Peternakan, Ir. Erinaldi, MM, Kadis Sosial Abdul Gafar,SE,MM, Kabiro Perekonomian Wadarismen, SE, MM, Tokoh Masyarakat dan utusan Axioo di SMKN 2 Guguak.(*)
Read in browser » By Rie on Mar 16, 2015 03:05 pm PASBERITA.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka ekspor Indonesia bulan Januari-Februari 2015. Dari laporan BPS, ada 5 kota sebagai penyumbang ekspor terbesar. Provinsi tersebut yakni Jawa Barat (Jabar), Kalimantan Timur (Kaltim), Jawa Timur (Jatim), Riau, dan DKI Jakarta. Daerah terbesar penyumbang angka ekspor Indonesia berasal dari Jawa Barat. Ekspor dari Jabar didominasi oleh produk ban kendaraan hingga peralatan elektronika seperti mesin printer. Total angka ekspor asal Jabar pada bulan Januari sampai Februari senilai US$ 4,15 miliar. "Terbanyak diekspor itu ban kendaraan bermotor. Itu hasil pengolahan karet. Yang kedua CPO. Terbesar ketiga printer hingga mesin copy. Tintanya (printer) juga diekspor dari Jabar," kata Kepala BPS Suryamin dalam konferensi pers, di Kantor Pusat BPS, Jakarta, seperti dilansir Detik, Senin (16/3/2015). Setelah Jawa Barat, urutan penyumbang ekspor kedua ialah Kaltim. Total nilai ekspor Kaltim pada bulan Januari-Februari senilai US$ 3,50 miliar."Di sana terbesar LNG dan batu bara," jelasnya. Berada pada peringkat ketiga dalam Jatim, nilai ekspor Jatim tembus US$ 3,23 miliar. Ekspor dari Jatim didominasi oleh perhiasan. "Terbanyak adalah perhiasan, bisa emas atau akik," sebutnya. Peringkat keempat adalah Riau, produk komoditas kelapa sawit mendominasi ekspor dari Riau. Total nilai eskpor dari salah satu provinsi di Sumatera tersebut mencapai US$ 2,47 miliar. Peringkat kelima dipegang oleh DKI Jakarta. Produk yang mendominasi angka ekspor DKI ialah perhiasan dan kendaraan. Total nilai ekspor dari DKI mencapai US$ 1,83 miliar. Total ekspor produk dari 34 Provinsi di Indonesia periode Januari sampai Februari 2015 senilai US$ 25,64 miliar, sedangkan pada Bulan Februari saja mencapai US$ 12,29 miliar.(*)
Read in browser » Recent Articles:
| |
Posting Komentar