By Rie on Mar 09, 2015 01:25 pm PASBERITA.com - Setiap hari selalu menikmati kuliner di negara asing seperti Hongkong, membuat wanita ini rindu dengan kuliner asal kampung halaman. Sebut saja Ani (34 th) Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Adireja, Adipala, Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, yang telah mengadu nasib di negeri Maonsan, Hongkong, China sejak tahun 2004 silam. Dirinya selalu menghubungi ibunya jika rindu, dan kerinduan itu dia lampiaskan dengan memesan makanan khas dari Cilacap. Saat diwawancara pasberita.com, Ani sedang asyik menikmati hidangan kuliner Gatot (makanan dari singkong) yang diberi parutan (ampas) kelapa. "Kadang aku telpon jika kepingin makan lanting, dan makanan yang aneh-aneh, tinggal bilang sama ibu," ujarnya, Senin (9/3). Ibunya jika kirim makanan melalui paket, melalui biro online. Sekira Rp20ribu dari Indonesia, namun di Hongkong Ani menebusnya melalui kantor biro sekira 35 Dollar Hongkong. 1 Dollar Hongkong kurang lebih 1650 Rupiah. "Kurang lebih tiga hari lah baru nyampe," paparnya. Ani yang merupakan anak terakhir dari tujuh bersaudara ini pun sering juga mendapat kiriman makanan dari ibunya tanpa diminta. "Aku kan anak ragil (bungsu-red) , jadi hal itulah yang membuat ibuku perhatian," pungkasnya. (*)
Read in browser » By Dedi Mustofa on Mar 09, 2015 11:24 am PASBERITA.com - Perseteruan antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan DPRD Jakarta harus segera diakhiri dan dicarikan solusi terbaik. Pasalnya, perseteruan yang berlarut-larut sangat tidak produktif dan menghambat pembangunan di Jakarta. Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid saat berdialog dengan warga korban kebakaran di Tanah Abang dan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Ahad (8/3) siang. Dalam kesempatan kunjungan di dua tempat berbeda itu, selain berdialog dengan warga korban kebakaran, Hidayat juga mengunjungi tenda pengungsian, Pos Kesehatan, serta memberikan bantuan kasur gulung, selimut, sarung, peralatan mandi, dan barang-barang lainnya untuk korban kebakaran. "Jika berlarut-larut yang rugi rakyat Jakarta. Seperti korban bencana banjir dan kebakaran, kalau Gubernur dan DPRD akur kan bisa banyak membantu mereka," kata Hidayat seperti dilansir Republika. Menurut mantan presiden PKS ini, persoalan yang dihadapi masyarakat, termasuk warga Jakarta sudah demikian berat dengan kenaikan harga beras, gas, angkutan umum, BBM, dan harga-harga kebutuhan pokok lainnya. Mereka memerlukan kehadiran pemerintah, baik pusat maupun daerah untuk mengurangi beban mereka. Jika pemerintah dan DPRD-nya malah otot-ototan terus, kata dia, rakyat Jakarta bisa makin menderita. Jadi masing-masing pihak harus menurunkan egonya demi rakyat Jakarta. Ia mengatakan, jika memang ada dana siluman seperti yang dilansir Ahok, menurut Hidayat, tinggal coret saja. Tetapi jika tidak ada tinggal duduk bersama membahas kembali anggaran untuk warga Jakarta tersebut sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.(*)
Read in browser » By Dedi Mustofa on Mar 09, 2015 11:03 am PASBERITA.com - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Hermanto, dalam perjalanan dinas reses ke daerah pemilihan menyempatkan diri singgah di lahan kelompok tani (Poktan) Pinggir Kali di Blok C Nagari Koto Salak, Kecamatan Koto salak, Kabupaten Dharmasraya. Di lahan tersebut ia melepas kemeja batik, menyingsingkan celana panjang lalu turun ke sawah bergabung dengan para petani yang sedang menanam padi. Langkah tersebut merupakan bentuk apresiasi Hermanto kepada para petani. "Pahlawan saat ini adalah petani. Mereka ini sangat berjasa dalam menyediakan pangan bagi seluruh elemen bangsa. Tidak bisa dibayangkan bila seluruh petani di negeri ini mogok turun ke sawah. Kita semua tentu akan kesulitan makan," ungkap Hermanto. Pada kunjungannya ini, Hermanto didampingi oleh anggota DPRD, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, camat dan koordinator penyuluh setempat. Dalam kesempatan itu juga disosialisasikan pola tanam jajar legowo (jarwo) kepada para petani. Tanam Jarwo adalah pola tanam dimana bibit padi ditanam lurus dan disela-selanya ada ruang bagi petani untuk berjalan. Bibit padi ditanam dengan cara menancapkan lalu digeser ke depan atau ke belakang. Bibit padi yang ditanam hanya tiga batang. Tanam Jarwo saat ini tengah digencarkan oleh Pemerintah Daerah Dharmasraya. Melalui tanam Jarwo diharapkan dapat meningkatkan hasil panen padi dari semula rata-rata 5 ton gabah kering per hektar menjadi 7 ton per hektar. Pada kegiatan tersebut, para petani diberi kesempatan menyampaikan aspirasi. Pada sesi tersebut wakil petani mengeluhkan kurangnya tenaga tani yang ada karena itu negara diminta memberikan bantuan berupa alat dan mesin pertanian seperti handtraktor, mesin tanam padi dan mesin panen padi. "Untuk permintaan bantuan handtraktor, ada programnya dari pemerintah, dalam waktu dekat insya Allah bisa dipenuhi", ujar Hermanto menanggapi aspirasi wakil petani tersebut.(*)
Read in browser » By Rie on Mar 09, 2015 10:38 am PASBERITA.com - Kampus atau perguruan tinggi dapat menjadi wadah untuk saling mengenal dan melestarikan seni-budaya yang ada di Indonesia, karena sebuah budaya dapat lahir dan berkembang dimana saja tanpa mengenal tempat atau wilayah asalnya. Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, dalam acara Malam Puncak Gelar Budaya Aceh (GBA) 2015 di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Jl. Tamansari, Kota Bandung, Minggu malam (8/3), yang dilaksanakan oleh Unit Kebudayaan Aceh (UKA) ITB. "Saya kira ini sudah berkembang, Bandung khususnya. Perguruan Tinggi secara khusus dapat menjadi wadah untuk saling mengenal, saling menghargai. Ini (seni dan budaya) menjadi sarana diplomasi untuk saling mengenal, menghargai. Bukan saling mencari kelemahan atau mencaci," ungkap Wagub. Melalui hal ini, menurut Wagub tidak akan ada saling mendominasi budaya antara budaya yang satu dengan yang lainnya. Seni-budaya tersebut dapat tumbuh dan berkembang dimana pun, sehingga dapat terus dilestarikan. "Tidak ada yang mendominasi diantara satu seni-budaya lain dengan yang lainnya. Menjadi bagian kesatuan, melengkapi keberagaman itu sendiri," tambah Wagub. Untuk itu, Wagub pun ingin setiap kampus memiliki peran untuk mengembangkan budaya, tidak hanya seni-budaya daerah dimana kampus terebut berada. "Sementara ini teman-teman dari Aceh mengembangkan seni dan budaya Aceh di ITB, boleh saja. Saya katakan perguruan tinggi lain bagaimana, kalau perlu tetap dikembangkan di perguruan tinggi lain," harap Wagub dalam acara yang dihelat setiap tiga tahun tersebut. Gelar Budaya Aceh 2015 ini merupakan tahun keenam penyelenggaraannya. Pada malam seni dan budaya ini, dipentaskan drama tentang Sultan Iskandar Muda, berbagai tarian tradisional khas Aceh, serta lantunan lagu-lagu Aceh yang dibawakan oleh para penyanyi yang berasal dari Aceh. Hadir dalam pagelaran ini Menteri Agraria & Tata Ruang RI Ferry Musrsyidan Baldan yang memiliki orang tua berasal dari Aceh, namun lama bermukim di Bandung. Hadir pula Perwakilan Gubernur Aceh, Staf Khusus Wali Nangroe Aceh, Rektor ITB, Pembina Unit Kebudayaan Aceh ITB, serta masyarakat dan mahasiswa asal Aceh yang ada di Bandung. (*)
Read in browser » By Rie on Mar 09, 2015 10:13 am PASBERITA.com - Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia secara resmi mengumumkan Pemenang Sayembara Cipta Puisi Tingkat Nasional 2015 bertema "Aku Bangga Jadi Orang Indonesia", Ahad (8/3/2015), malam. Ahmad Ijazi asal Pekanbaru dengan puisinya berjudul "Pada Batas Tualang" berhasil meraih Juara 1. Sementara, Juara 2 diraih A. Warits Rovi (Sumenep) dengan judul puisi "Di Tengah-Tengah Pengantin Sepasang Benua", dan Juara 3 diraih Rezqie Muhammad Al Fajar Atmanegara (Banjarmasin) dengan judul puisi "Anak-anak Pulau, Orang Tua Nusantara". Selain mengumumkan Pemenang Utama, FAM Indonesia juga menetapkan tujuh puisi pilihan, yaitu: "Sebuah Negeri Bernama Indonesia Raya" (Faidi Rizal Alief, Sumenep), "Soekarno, 1930" (Aqib Wisnu Prianmojo, Magelang), "Adalah Anak Indonesia" (Aditya Novitasari, Surabaya), "Aku Ingin Menulis Sajak dengan Namamu" (Muhammad Rian Azzam Fakrullah, Sukabumi), "Kabar dari Pesisir: Doa Pelaut di Bulan Purnama" (Syarifullah, Sumenep), "Melukis Perihal Ikhtisar" (Fina Lanahdiana, Kendal), dan "Hikayat Pohon" (Kamil Dayasawa, Yogyakarta). Sekjen FAM Indonesia Aliya Nurlela, Senin (9/3) di kantor FAM Indonesia mengatakan, total puisi yang diikutsertakan dalam sayembara ini mencapai 1.718 puisi, dikirim dari peserta dengan berbagai latar belakang, mulai dari pelajar, mahasiswa, guru, dosen, umum, baik pemula maupun profesional. Sayembara dimulai 1 Desember 2014 dan penerimaan naskah ditutup pada 20 Februari 2015. "Ini sayembara pertama yang diadakan FAM Indonesia dengan jumlah naskah terbayak dari puluhan lomba yang sebelumnya digelar," kata Aliya Nurlela yang juga penulis novel "Lukisan Cahaya di Batas Kota Galuh". Dia menyebutkan, peserta sayembara itu sangat antusias dan menandakan bahwa banyak orang masih mencintai Indonesia sebagai "tanah tumpah darah" yang harus terus diharumkan namanya dengan berbagai prestasi. Sebagai tanda apersiasi, FAM Indonesia memberikan hadiah, yaitu: Juara 1 Uang Tunai Rp1 juta + Paket Buku + Piagam Penghargaan + Puisi Dibukukan, Juara 2 Uang Tunai Rp750 ribu + Paket Buku + Piagam Penghargaan + Puisi Dibukukan, dan Juara 3 Uang Tunai Rp500 ribu + Paket Buku + Piagam Penghargaan + Puisi Dibukukan. Kegiatan-kegiatan litersi FAM Indonesia bisa diakses di website www.famindonesia.com, grup dan fanspage "Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia", maupun di google dengan mengetik kata kunci "Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia". (*)
Read in browser » By Dedi Mustofa on Mar 08, 2015 09:17 pm PASBERITA.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan untuk menangani persoalan tata ruang tersebut perlu rumusan bersama berbagai pihak, baik oleh pemerintah, pemerintah daerah, maupun masyarakat.
"Proses pembanguan atau dinamika di bidang politik, sosial, dan ekonomi senantiasa terus mempengaruhi perkembangan kegiatan penataan ruang, sehingga hal tersebut menimbulkan berbagai persoalan baik di tingkat perencanaan, pemanfaatan, atau pengendalian pemanfaatannya," ujar Deddy dalam acara Seminar Nasional "Menemukan Kembali Tata Kelola Wilayah Nusantara yang Berazaskan pada Kedaulatan Bangsa dan Keadilan", serta Re-Launching Majalah Tata Ruang Indonesia di Grand Ballroom Hotel Savoy Homann Bidakara, Jl. Asia-Afrika, Kota Bandung pada Minggu (8/3).
Deddy mengatakan persoalan tata ruang saat ini tidak bisa dibiarkan teru menerus, sehingga perlu terobosan dan solusi bersama antarberbagai pihak termasuk masyarakat.
"Terobosan dan solusi perlu segera dirumuskan bersama baik oleh pemerintah maupun pemerintah daerah, termasuk di dalamnya masyarakat", ungkapnya.
Lebih lanjut Deddy menjelaskan bahwa dari sisi tahapan perencanaan, saat ini pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Barat telah menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat sesuai dengan Perda Nomor 22 Tahun 2010. Namun, menurutnya belum satu pun kabupaten/kota yang memiliki Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) sebagai dasar pemberian izin pemanfaatan ruang. Hal ini karena terkendala kompetensi perencana penyusun RDTR, serta ketersediaan data dan peta yang detail, sehingga RDTR ini mengakibatkan tersendatnya pemanfaatan ruang di daerah.
Hal lainnya, kata Deddy, adalah aspek pemanfaatan ruang, ketidaksesuaian pembangunan atau pemanfaatan ruang dengan RTRW yang telah ditetapkan menjadi permasalahan pelaksanaan penataan ruang di semua daerah. Hal ini karena RTRW tidak dijadikan dasar untuk memberikan izin pemanfaatan, serta kurangnya masyarakat dalam mengetahui dan memahami rencana tata ruang akibat kurangnya akses informasi.
"Selain itu, dari sisi pengendalian, permasalahan yang terjadi yaitu pemda yang belum mempunyai perangkat dalam hal insentif dan disinsentif pemanfaatan ruang serta sanksinya," jelasnya.
Deddy menambahkan persoalan tata ruang juga memerlukan keterlibatan dan peran langsung dari masyarakat, dimana masukannya dapat disebarluaskan melalui media.
"Input-input gagasan dan inovasi masyarakat, sebagai bagian dari bentuk partisipasi masyarakat perlu disebarluaskan dan diwadahi dalam suatu media komunikasi yang dapat diakses oleh seluruh stakeholders," katanya.
Untuk itu, Deddy pun mengapresiasi keberadaan Majalah Tata Ruang sebagai media informasi tata ruang, yang dapat menjadi salah satu media komunikasi strategis untuk mewadahi gagasan, inovasi, dan solusi persoalan penataan ruang.
"Media pun diharapkan dapat menyebarluaskan peraturan perundang-undangan penataan ruang, inovasi, dan solusi dalam menangani permasalahan penataan ruang baik di lingkungan nasional maupun daerah," pungkasnya.
Turut hadir dalam acara seminar nasional ini Menteri Agraria & Tata Ruang/Kepala BPN RI, Ketua Komite I DPD RI, Perwakilan Anggota Komisi II DPR RI, Perwakilan DPRD Jawa Barat, Ketua DPP Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo), Ketua DPD Inkindo Jabar dan DKI Jakarta, Pimpinan dan jajaran Direksi Majalah Tata Ruang dan, serta Asosisasi/Perhimpunan dibidang Tata Ruang yang ada di Indonesia.(*)
Read in browser » By Dedi Mustofa on Mar 08, 2015 09:08 pm PASBERITA.com - Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi tepati janjinya untuk berangkatkan pelajar yang hafal Alqur'an menuju Tanah Suci Mekkah, menunaikan ibadah Umrah. Tahun anggaran ini, melalui DPA Dinas Pendidikan Payakumbuh, baru 4 siswa SMA yang diberi reward Umrah. Ke depan, pemko juga merancang kemungkinan pelajar SD dan SMP/MTs yang hafal Alqur'an untuk menikmati reward yang sama.
"Penetapan keempat pelajar merebut tiket Umrah itu, dilakukan melalui seleksi yang diikuti seratus lebih siswa dari seluruh SLTA di kota ini, Desember 2014," ujar Kadisdik Payakumbuh Hasan Basri, Minggu (8/3/2015).
Hasan Basri mengatakan pihaknya menetapkan pemenang I/II/III untuk kelompok putera dan puteri.
Keempat siswa dari tiga SMA yang beroleh Umrah itu, kata Hasan Basri, bertolak ke Mekkah, Senin (9/3) pagi, dari Bandara Internasional Minangkabau Padang via Bandara Sukarno-Hatta Jakarta. Mereka adalah Muhammad Amirul Amin dan M. Rijalul Haq, keduanya dari SMA IT Insan Cendikia untuk bagian putera. Kemudian, Hadiatul Fitria dari SMA Mukhtar Islamic School dan Brilianti Fika Dewi dari SMA Islam Raudhatul Jannah, di bagian puteri.
"Yang memperoleh tiket Umrah, ungkap hanya pemenang pertama dan runner up. Sedangkan, pemenang ketiga beroleh hadiah berupa laptop. Dua siswa yang mendapat laptop adalah Aulia Rahman dan Hafizah Andini, keduanya juga dari SMA IT Insan Cendikia," ungkap Hasan.
Para pemenang, lanjut Hasan, baru mampu 10 juz Alqur'an. "Seleksi tahun depan, kita akan tingkatkan kemampuan para siswa, hingga akhirnya nanti mampu menghafal Alur'an 30 juz," katanya.
Hasan menjelaskan, program menghafal Alqur'an di Payakumbuh dilakukan sejak 2012 lalu. Sebelum jam pelajaran dimulai, setiap pelajar, mulai dari TK, SD/SLTP dan SLTA harus mampu melafaskan ayat Alqur'an, tanpa membaca kitab suci Alqur'an.
"Kegiatan menghafal Alqur'an itu merupakan bagian dari program pendidikan berakhlak mulia atau pendidikan berkarakter di kota ini. Ini merupakan visi pendidikan, selain peningkatan mutu akademis," tegas Hasan.
Sebelumnya, keempat siswa tersebut dilepas Walikota Riza Falepi bersama Kadisdik H. Hasan Basri SY, S.Pd, dan sejumlah pimpinan SKPD, di Balaikota di Bukik Sibaluik Payakumbuh, Jum'at (6/3). Dalam acara ini ikut hadir kepsek Zulherman Syafril, Spd.I, (SMA IT), Muhammad Ayub, S.Pd, (SMA Muchtar Islamic School) dan Ersis Warman, SHI (SMA RJ) bersama guru dan Kabid Pendidikan Formal dan Nonformal Desmon Karina, S.IP.(*)
Read in browser » Recent Articles:
| |
Posting Komentar