| | By Rie on May 15, 2015 08:22 am PASBERITA.com - Pertamina batal menaikkan harga pertamax sebesar Rp.800 hari ini (15/5). Sebelumnya pihak SPBU di Jawa Tengah sudah mempublikasikan harga pertamax mau naik Rp 9.600, ( Naik Rp 800 ) per liter, (15/5) jam 00.00 bbwi. "Instruksi Pertamina, Pertamax gak jadi Naik," tulis Alfan Hidayat yang kesehariannya mengurus salah satu SPBU Candimas Group di Jawa Tengah melalui feed Blackberry Messenger , Kamis (14/5) malam. Alfan juga menjelaskan bahwa kebijakan kenaikan harga BBM ( Premium _Solar ) menjadi tanggung jawab Pemerintah melalui Menteri ESDM. Dan kebijakan kenaikan harga BBK ( Pertamax, Pertamina Dex ) menjadi tanggungjawab Pertamina. Sedangkan teknis perubahan harga di serahkan SPBU masing-masing. Pihak SPBU tidak diperbolehkan membuat kenaikan harga, tanpa adanya Surat Keputusan (SK) dari Pertamina. "Mekanismenya begitu, karna jaman makin canggih maka SK itu muncul dalam bentuk share file SK, atau di bahasakan kembali oleh petugas Pertamina, jadi kita share ke publish juga karna adanya itu," pungkas pria kelahiran Cilacap ini. (*) *Sudiono
Read in browser » By Rie on May 15, 2015 07:37 am PASBERITA.com - Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Dunia hiburan kembali berduka. Salah satu aktor senior Indonesia, Didi Widiatmoko yang dikenal luas dengan nama Didi Petet, mengembuskan nafas terakhir pagi ini, Jumat (15/5). Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf yang juga ayah penyanyi Sherina Munaf, mengatakan Didi Petet meninggal karena sakit yang dideritanya, seperti dilansir CNN Indonesia.
Read in browser » By Dedi Mustofa on May 14, 2015 08:50 pm PASBERITA.com - Penyanyi senior yang kini sebagai ustadz, Hari Mukti menyeru umat Islam agar bersatu untuk mewujudkan kejayaan, termasuk dalam melawan imperialisme baru, sebuah bentuk penjajahan yang juga mengancam negara dan bangsa Indonesia.
Seruan itu saat rapat akbar kaum Muslim yang digelar Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kalimantan Selatan di Taman Siring Sungai Martapura Jalan Jenderal Sudirman Banjarmasin, Kalsel, seperti dilansir antaranews, Kamis.
Pasalnya, menurut rocker dari Ibu Kota Jakarta tersebut, imperialisme baru atau modern buka saja mengancam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, tapi lebih dari itu terhadap kelangsungan Islam.
Oleh sebab itu, tiada pilihan lain, kecuali umat Islam di seluruh dunia dan Indonesia khususnya harus satu melawan segala bentuk penjajahan dalam kemesan barunya, tegasnya di hadapan ribuan massa kaum Muslim di Banjarmasin.
Sementara itu Humas HTI Kalsel Hidayatul Akbar mengatakan, aksi rapat akbar tersebut sebagai keprihatinan atas kondisi negara dan bangsa Indonesia belakangan ini.
Menurut juru bicara (jubir) HTI Kalsel itu, penjajahan atau imperialisme di Nusantara Indonesia ini belum sirna, yakni dalam bentuk neoliberalisme yang kelihatannya lebih sopan melalui produk undang-undang dan kebijakan yang terkesan pro penjajah.
Karena itu dia mengajak, agar bangsa ini dan umat Islam Indonesia harus diselamatkan, yaitu dengan cara menerapkan syariah serta mengubah sistem kapitalisme menjadi Khilafah yang diwariskan Nabi Muhammad SAW.
Rapat akbar tersebut dirangkai dengan pawai akbar, melintasi sejumlah jalan protokol dalam kota Banjarmasin, serta parade puluhan buah "klotok" (perahu bermotor) menyusur Sungai Martapura.
Kegiatan rapat dan pawai akbar, serta parade klotok itu untuk memaknai bulan Rajab (Rajabiyah) tahun 1436 Hijriah.(*)
Read in browser » By Dedi Mustofa on May 14, 2015 08:47 pm PASBERITA.com - Rencana pemerintah untuk melakukan impor beras guna mencukupi kebutuhan pada Ramadan dan Lebaran tahun ini disesalkan kalangan petani Kabupaten Bandung. Hal itu dinilai sebagai minimnya terobosan penggunaan teknologi pangan.
"Persoalannya, ketika tidak ada teknologi yang lebih baik dari pemerintah periode sebelumnya, target produksi pangan tidak akan tercapai lagi," ujar Nono Sambas, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Kabupaten Bandung, Kamis (14/5/2015) seperti dilansir pikiran-rakyat.com.
Nono mengungkapkan, seharusnya pemerintah tidak perlu mengkhawatirkan kekurangan stok pangan menjelang Ramadan dan Lebaran tahun ini jika penggunaan teknologi pangan optimal. Soalnya, minimnya penggunaan teknologi memang berdampak terhadap produksi.
Dia menganalogikan, pertumbuhan penduduk Indonesia dalam 50 tahun terakhir mengalami peningkatan signifikan hingga lima kali lipat dari 50 juta jiwa menjadi lebih dari 250 juta jiwa pada tahun ini. pertumbuhan penduduk tentu akan berpengaruh terhadap tingginya permintaan beras sekaligus berkurangnya areal pertanian akibat dijadikan kawasan hunian dan industri.
Dengan kondisi itu, produksi padi yang rata-rata 5 hektare seharusnya saat ini meningkat menjadi 8 hektare. Peningkatan produksi tersebut tidak akan tercapai tanpa adanya terobosan penggunaan teknologi pertanian.
"Kecuali jika data mengenai luasan sawah memang tidak akurat. Jadi, luas sawah yang ada sebenarnya jauh lebih sedikit dari yang diklaim pemerintah sehingga produksi beras kita memang sulit meningkat," ujarnya.
Tak hanya itu, lanjut Nono, pemerintah pun harus mampu menumbuhkan sikap kepercayaan diri di kalangan petani lokal. Caranya, dengan menjamin kesejahteraan petani dan membantu mereka dalam meningkatkan produksi pangan, di antaranya dengan penggunaan teknologi pertanian yang andal.
Selain teknologi pertanian yang baru, kata dia, pemerintah juga jangan hanya sekedar memberikan berbagai bantuan. Namun perlu juga memperhatikan dan memberikan jaminan pembelian harga padi yang baik, sehingga membangkitkan semangat petani untuk tetap menanam padi.
"Dengan begitu, petani bisa tetap bertahan menanam padi, tidak beralih ke pekerjaan lain," tuturnya.
Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan Kabupaten Bandung Tisna Umaran sebelumnya mengaku akan mendukung pengembangan teknologi pertanian dan memperbaiki infrastruktur seperti saluran irigasi. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Bandung.
"Selain itu, kami ada kerja sama dengan aparat, seperti TNI yang akan mempermudah realisasi target produksi pangan," ujarnya.(*)
Read in browser » By Arif A on May 14, 2015 08:45 pm PASBERITA.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj berpesan agar setiap warga menjaga martabat dan moral bangsa. Kredibilitas Indonesia sebagai negara berbudaya dinilainya bisa lenyap jika prostitusi online serta yang melibatkan artis kian marak. "Mari semua pihak bangun dan menjaga martabat bangsa ini. Kalau itu (prostitusi) sudah sebebas-bebasnya, bagaimana Indonesia yang katanya berbudaya, bermoral, apalagi keberagaman agama Islam. Di mana islamnya, kalau terkenal prostitusi. Hilang kredibilitas itu," kata Said di kantor PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta, Kamis (14/5) dilansir detikcom. Dia berharap pemerintah segera mengambil sikap tegas untuk menuntaskan persoalan ini. Minimal menurutnya ada upaya untuk meminimalisir. Ia menganggap prostitusi ini sudah memalukan untuk Indonesia. "Itu mengerikan, menjijikan, memalukan. Pemerintah harus segera mengambil sikap tegas. Minimal meminimalisir," ujarnya. Namun, diakui Said, solusi persoalan prostitusi ini cukup sulit dihilangkan selama perzinahan masih ada dan dilakukan. Makanya, pemerintah perlu punya kiat khusus untuk menekan agar bisa diminimalisir. "Namanya perzinahan nggak akan bisa dihilangkan sama sekali sepanjang manusia sejarah manusia. Tapi meminimalisir (prostitusi) bisa," sebutnya. (*)
Read in browser » Recent Articles:
| | | | | |
Posting Komentar