Berita terkini

Empat Pilar Untuk Hindari Konflik Akibat Pilkada

By Rie on May 13, 2015 11:23 am
PASBERITA.comAnggota MPR RI, Habib Aboe Bakar Alhabsyi mengkahwatirkan terjadinya konflik sosial dalam Pilkada yang dihelat serentak pada akhir tahun ini. Hal itu disampaikan dalam Sosialisasi Empat Pilar Bebangsa dan Bernegara yang dilaksanakan di Sanggar Kegiatan Belajar (28/4), Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.

Menurut anggota Komisi III DPR tersebut, potensi konflik sosial selalu muncul dalam setiap kontestasi pemilihan kepala daerah. "Biasanya potensi konflik semakin tinggi ketika calon yang bertanding hanya ada dua pasang. Akibatnya gesekan antar tim dilapangan semakin keras, karenanya saya selalu minta Polri untuk mempersiapkan diri", paparnya.

Lebih lanjut Aboe Bakar menjelaskan arti penting pemahaman empat pilar untuk menjaga kerukunan. "Kejadian konflik sosial, seperti perkelahian antar kelompok atau tawuran antar desa sebenarnya tidak perlu terjadi. Hal ini bisa di capai apabila ada tenggang rasa antar masyarakat. Disinilah perlunya pemahaman yang baik tentang empat pilar berbangsa dan bernegara, sehingga tidak perlu ada keributan," terang Ketua Poksi Fraksi PKS tersebut.

Menanggapi pertanyaan dari peserta mengenai bagaimana cara mengatasi persoalan konflik pilkada seperti yang terjadi di Kutai Waringin Barat, Tuban dan lainnya. Habib Aboe menekankan, agar masyarakat kembali memahami fungsi dasar dari Pilkada itu sendiri. "Pilkada itu merupakan bagian dari suksesi kepememimpinan, bukan perebutan kekuasaan. Aturannya sudah jelas dalam peraturan perundang-undangan. Jadi, silahkan saja pilih pemimpin yang paling bijak sesuai hati nurani. Tak perlu berebut dan tak perlu pula rebut." tukas Wasekjen PKS tersebut. (*)






 
Read in browser »
share on Twitter Like Empat Pilar Untuk Hindari Konflik Akibat Pilkada on Facebook

Pencabutan Syarat Liputan Pers Asing Dinilai Reaktif

By Rie on May 13, 2015 11:08 am
PASBERITA.comPernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mencabut syarat ketat pers asing melakukan kegiatan jurnalistik di Papua, dinilai sebagai sikap reaktif oleh Sukamta, anggota Komisi I DPR RI. Pasalnya, tindakan tersebut hanya merespons desakan dunia internasional atas ditangkapnya dua jurnalis Prancis, Thomas Dandois dan Valentine Bourrat, di Wamena, Papua, karena menyalahi izin tinggal.

"Pendekatan yang dilakukan Jokowi adalah pendekatan reaktif bukan substantif atau bisa jadi karena desakan dari dunia internasional karena ada dua pers Prancis yang ditahan karena meliput di Papua, Jokowi akhirnya mencabut syarat ketat bagi pers asing melakukan liputan di Papua," kata aleg PKS dari dapil Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut di ruangannya, Komplek DPRRI, Jakarta, Rabu (13/5).

Sukamta menambahkan, pemerintah selama ini sering membuat kebijakan reaktif, termasuk dengan menangani pemberitaan asing tentang Papua. Anggota DPR yang fokus pada isu pertahanan, intelijen, luar negeri dan kominfo ini, mendesak Presiden Jokowi untuk lebih mementingkan kesejahteraan masyarakat Papua terlebih dahulu. Sehingga, jika masyarakat Papua sudah baik secara ekonomi, maka masyarakat Papua sendiri yang akan menyampaikan kepada jurnalis asing bahwa pendekatan Jokowi berbeda dari sebelumnya.

"Jokowi sebaiknya melakukan pendekatan berbasis pada kesejahteraan. Pendekatan yang lebih menekankan untuk meningkatkan pembangunan manusia bagi masyarakat Papua. Sehingga, jika pendekatan ini berhasil dibangun di Papua, baru pers asing boleh meliput sebebas-bebasnya di Papua," tambahnya

Alumnus doktoral dari Manchester University UK ini mengingatkan Jokowi, tidak ada jaminan bahwa jika pers asing masuk ke Papua akan memberikan kabar positif tentang Indonesia dan melakukan pemberitaan secara cover both side sesuai dengan etika jurnalistik.

"Sederhananya, jika saat masih dibatasi saja, banyak berita asing yang melanggar prinsip-prinsip jurnalisme dan menyudutkan Indonesia di mata dunia, apalagi jika dibebaskan sebebas-bebasnya," tegasnya.

Sukamta juga mengingatkan Jokowi bahwa Indonesia pernah  melepas Timor-Timur. Saat ini, hal tersebut, bisa saja terjadi kepada masyarakat Papua untuk melakukan referendum jika pers asing dibiarkan masuk.

"Kalau presiden sipil dahulu melepas Timor Timur, jangan sampe presiden sipil yg sekarang juga "melepas" Papua," tutupnya. (*)








 
Read in browser »
share on Twitter Like Pencabutan Syarat Liputan Pers Asing Dinilai Reaktif on Facebook

ASEAN Harus Ambil Langkah Tegas Selesaikan Masalah Pengungsi Rohingya

By Rie on May 13, 2015 10:06 am
PASBERITA.comGelombang pengungsi etnis Rohingya dari Myanmar kembali tiba di Indonesia. Mereka berlabuh di Aceh setelah berminggu-minggu terapung di lautan dengan kapal nelayan. 

Ribuan orang Rohingya ini merupakan pengungsi yang lari dari negaranya karena penindasan politik dan diskriminasi etnis yang berlangsung selama bertahun-tahun. 

Anggota Komisi I DPR Ahmad Zainuddin sangat prihatin dengan masalah kemanusiaan yang terjadi di Myanmar. Menurutnya, masalah Rohingya sampai saat ini tidak kunjung selesai karena kurangnya perhatian ASEAN dan dunia internasional, terutama dalam menekan pemerintah Myanmar agar menghentikan politik diskriminasi. 

"Saya kira dalam masalah Rohingya ini, Indonesia perlu mengambil peran lebih signifikan lagi agar mendapat perhatian lebih serius di ASEAN. Kalau perlu ASEAN menekan Myanmar agar memberi kebijaksanaan terhadap warga Rohingya," ujar Zainuddin di Jakarta, Rabu (13/5/2015). 

Zainuddin beralasan, masalah Rohingya saat ini bukan lagi persoalan internal satu negara, tapi sudah menjadi isu kawasan. Karena berdampak terhadap aspek kemanusiaan dan stabilitas keamanan di kawasan. Jumlah pengungsi Rohingya yang lari keluar dari negaranya dan mencari perlindungan ke negara-negara lain terdekat sudah mencapai puluhan ribu orang. 

Anggota Poksi Luar Negeri Komisi I DPR ini juga mengatakan, setiap anggota ASEAN memang terikat dengan code of conduct untuk saling menghormati dan tidak turut campur dalam persoalan dalam negeri masing-masing. Namun jika persoalan internal anggota ASEAN telah berdampak luas terhadap anggota lainnya dan kawasan, maka sewajarnya jika ASEAN mengambil langkah lebih maju dan tegas. 

"Sampai kapan gelombang pengungsi ini akan terus terjadi? Sampai etnis Rohingya benar-benar habis? Sementara di tempat tujuan mereka juga tidak mendapat hidup yang layak. ASEAN harus menyikapi ini lebih serius demi kemanusiaan universal," ucapnya. 

Zainuddin juga mengapresiasi langkah taktis kementerian luar negeri, kementerian sosial RI, dan pemerintah daerah Aceh dalam menangani pengungsi Rohingya. Zainuddin mengingatkan pemerintah Indonesia terkait Konvensi Jenewa 1951 dan Protokol 1967 tentang pengungsi. Indonesia juga harus menganut prinsip non Refoulement, tidak memulangkan pengungsi ke negaranya yang masih dalam kondisi konflik.

"Selama ada konflik di Myanmar, gelombang pengungsi Rohingya akan terus terjadi ke depan. Pemerintah sebaiknya membentuk sistem penanganan baku untuk mengantisipasi hal itu berdasarkan Konvensi Jenewa 1951," imbuhnya.

Selain itu, politisi PKS ini juga mendesak Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) agar segera turun tangan menangani persoalan Rohingya. Menurutnya, intervensi dunia internasional lebih jauh dalam masalah Rohingya sangat diperlukan. 

Zainuddin mengakui PBB melalui UNHCR telah melakukan langkah-langkah kemanusiaan terhadap para pengungsi Rohingya. Namun upaya pemecahan masalah di Myanmar perlu juga dilakukan langkah lebih tegas oleh ASEAN atau PBB. 

"PBB pernah menyatakan warga Rohingya saat ini adalah etnis paling teraniaya di dunia. Lalu bagaimana solusinya? PBB dan dunia internasional harus intervensi untuk hentikan pelanggaran kemanusiaan di sana. Dan Myanmar harus dengar suara internasional,"cetusnya. 

Pada Senin (11/5), sekitar 600 pengungsi Rohingya memasuki perairan Indonesia secara ilegal. Mereka terdampar di Aceh setelah kapal yang mereka tumpangi kehabisan bahan bakar. Sekitar 50 orang kini dirawat pemerintah Negeri Serambi Makkah karena kelaparan akut.

Tidak hanya Indonesia, Malaysia pun juga menerima gelombang pengungsi Rohingya. Sekitar 2000 warga Rohingya terdampar di pantai barat Malaysia. Selama empat tahun terakhir, etnis minoritas ini mengalami kondisi mengenaskan. Rohingya merupakan salah satu etnis Muslim yang sejak ratusan tahun hidup di Myanmar. Namun pemerintah junta militer di negara itu, bersama rakyatnya yang mayoritas Buddhis menolak mengakui kehadiran mereka. Konflik berlatar sentimen etnis akhirnya pecah pada 2012 lalu, memakan korban ratusan jiwa.

Organisasi Internasional untuk Migrasi memperkirakan sekitar 25 ribu muslim Rohingya dan warga Bangladesh diselundupkan keluar dengan kapal sejak Januari hingga Maret 2015.Bahkan diperkirakan masih ada sekitar 8000 orang lagi yang terjebak di Selat Malaka dan perairan sekitarnya.  (*)




 
Read in browser »
share on Twitter Like ASEAN Harus Ambil Langkah Tegas Selesaikan Masalah Pengungsi Rohingya on Facebook

PAHAM: Indonesia Hanya Negara Transit

By Rie on May 13, 2015 09:59 am
PASBERITA.comSebagaimana diberitakan sebelumnya, sekitar 500 an pengungsi rohingya terdampar di Aceh Utara. Karenanya, Tim PAHAM Indonesia Cabang Aceh melakukan investigasi dan memberikan bantuan ke lokasi tersebut. Tim Advace PAHAM Cabang Aceh tersebut menempuh perjalanan 250 Kilometer dari sekretariatnya, untuk melakukan advokasi terhadap para pengungsi. 

Direktur PAHAM Cabang Aceh, Basri Efendi menyampaikan bahwa para  pengungsi terdampar tersebut telah difasilitasi pihak Pemerintah Daerah setempat. 

"Pengungsi yang selamat saat ini ditempatkan di Gor Lhoksukon, di fasilitasi oleh pemda setempat dan Dinas Kesehatan Setampat. Kami melihat ini adalah langkah taktis yang baik dari aparat setempat," terang aktifis kemanusiaan tersebut. 

Lebih lanjut Basri menjelaskan, bahwa dari hasil wawancara terhadap para pengungsi tersebut diperoleh keterangan jika sebenarnya tujuan mereka bukan Indonesia. 

"Mereka bilang bahwa Negara tujan mereka sebenarnya adalah Malaysia atau Australia, bukan Indonesia. Jadi mereka ini ditelantarkan ditengah laut sama tekongnya, kemudian terdampar di Indonesia," terang pegiat HAM tersebut. 

Selain itu, dari keterangan yang diperoleh PAHAM Cabang Aceh, diantara motif mereka meningalkan kampung halaman adalah adanya iming-iming kehidupan yang lebih baik di Malaysia atau di Australia oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, dan ada pula bertujuan agar bisa keluar dari kampung halaman dan mencari perlindungan di negara lain. (*)




 
Read in browser »
share on Twitter Like PAHAM: Indonesia Hanya Negara Transit  on Facebook

Soal Pengungsi Rohingya, Pemerintah Harus Utamakan Aspek Kemanusiaan

By Rie on May 13, 2015 09:52 am
PASBERITA.comSeribu pengungsi Rohingya dan Bangladesh terdampar di Perairan Selat Malaka, Aceh Utara, Sejak Ahad (10/5) lalu. Diduga mereka ditelantarkan oleh penyelundupnya selepas berlayar dengan perahu tahanan dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Menanggapi hal itu, Anggota Komisi I DPR RI dari FrakSI Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Sukamta meminta Pemerintah Indonesia agar lebih mengedepankan misi kemanusiaan dalam menangani para pengungsi tersebut. Menurutnya, sesuai dengan konstitusi Indonesia, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 UUD Bab XA pasal 28G butir 2 bahwa setiap orang berhak untuk hidup bebas dan mendapatkan jaminan keamanan.

"Saya kira ini bagian dari bab kemanusiaan. Kita ingin memastikan bahwa negara indonesia ini negara yang berpihak pada kemanusiaan. Paling tidak memberikan penampungan sementara agar hidup mereka sesuai dengan konstitusi kita," kata Sukamta, di Jakarta, Selasa (12/5/2015).

Di dalam UU no 6 tahun 2011 tentang keimigrasian, lanjut Sukamta, sikap pemerintah Indonesia sendiri tidak membedakan asal-usul dan sifat pengungsi. Menurutnya, ini tidak tepat karena seluruh orang asing yang masuk dianggap sebagai imigran gelap. Sementara di UU no. 37 tahun 1999 tentang pengaturan pengungsi dan para pencari suaka, seharusnya Presiden menindaklanjuti dengan menerbitkan Keppres.

"Pemerintah sebetulnya bisa kalau punya kemauan, saya berharap seperti pengungsi Rohingya dan Bangladesh ini ditangani dan dibantu karena alasan kemanusiaan, tapi UU ini persoalannya adalah Keppresnya itu belum ada, jadi keppres itulah yang nanti menjadi pedoman operasional bagaimana kita memperlakukan para pengungsi itu," jelas Doktor lulusan Manchester University itu.

Sehingga, masih kata Sukamta, ketika Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diberlakukan, maka ASEAN tidak hanya menjadi kawasan yang kondusif dalam masalah ekonomi, tapi juga secara sosial dan politik.

"Bagaimana mungkin ASEAN ini dibuka, atas warga negara lain terhadap akses ekonomi, perdagangan, suatu negara bebas melakukan aktifitas ekonomi di negara lain tapi di sisi lain negara itu masih memperlakukan represi terhadap warga negaranya sendiri, ini kan jadi kontradiksi," pungkas Sukamta. (*)









 
Read in browser »
share on Twitter Like Soal Pengungsi Rohingya, Pemerintah Harus Utamakan Aspek Kemanusiaan on Facebook

Gempa Susulan Nepal Tewaskan 4 Orang

By Arif A on May 12, 2015 11:40 pm
PASBERITA.comSetidak-tidaknya empat orang tewas akibat gempa berkekuatan 7,3 pada skala Richter di Nepal tengah pada Selasa, hanya beberapa pekan setelah gempa dahsyat merenggut lebih dari 8.000 jiwa dan menghancurkan ratusan bangunan.

Keempat korban tersebut tewas di kota Chautara, distrik Sindhupalchowk, di utara ibukota Katmandu, kata juru bicara International Organization for Migration.

Selain itu, 12 orang terluka di distrik Sindhupalchowk, yang paling parah terdampak gempa pada bulan lalu. Gempa pada Selasa itu juga menyebabkan tiga longsor besar di daerah tersebut, kata pejabat setempat, Diwakar Koirala.

Badan Geological Survey Amerika Serikat mencatat gempa baru itu berpusat 68 kilometer barat kota Namche Bazar, dekat dengan Gunung Everest dan perbatasan Tibet. Guncangan berkekuatan 7,3 pada skala Richter itu terasa sampai New Delhi dan Daka, ibu kota Banglades.

Sementara itu, warga di kota Siliguri, India, yang berbatasan langsung dengan Nepal, mengatakan bahwa sejumlah bagian dari bangunan rubuh.

Di Katmandu, warga langsung panik dan berlarian ke luar rumah.

Sejumlah orang tua nampak memeluk anaknya dengan erat sementara ratusan warga lain berupaya menghubungi keluarganya melalui telephon. Para pedagang menutup tokonya dan jalanan dipenuhi oleh orang-orang yang mencari anggota keluarganya.

"Saya akan langsung pulang ke rumah," kata Bishal Rai yang mengaku tengah berupaya menghubungi keluarganya di bagian utara ibu kota.

Gempa baru tersebut berpusat di dekat Pangkalan Perkemahan Everest yang telah dievakuasi menyusul terjadinya longsor yang menewaskan 18 orang pada bulan lalu. Para pendaki yang hendak menaklukkan gunung tertinggi itu memutuskan untuk berhenti sampai akhir tahun.

Pada bulan lalu, gempa besar di Nepal telah menewaskan setidaknya 8.046 warga dan melukai lebih dari 17.800 lagi. Guncangan itu tercatat berkekuatan 7,8 atau enam kali lebih kuat dari gempa pada Kamis.

Namun, gempa baru itu cukup kuat untuk menyebabkan kerusakan besar dan longsor.

Pemerintah Nepal saat ini tengah kesulitan mengukur kerugian yang disebabkan oleh gempa baru mengingat sistem informasi dan jaringan telepon rusak.

"Kami mendapat pesan bahwa banyak orang yang telah meninggalkan rumah dan membangun tenda sementara. Hanya ini informasi yang kami punyai sekarang," kata pejabat Kementerian Dalam Negeri, Ram Prasad Sharma, di Katmandu, demikian dikutip Antara dari Reuters. (*)





 

Read in browser »
share on Twitter Like Gempa Susulan Nepal Tewaskan 4 Orang on Facebook

KBRI Turki Gelar Harika Endonezya

By Arif A on May 12, 2015 11:24 pm
PASBERITA.comKedutaan Besar Republik Indonesia di Ankara, Turki, menyelenggarakan pagelaran budaya Indonesia dengan tema Harika Endonezya (Wonderful Indonesia) pada 9-10 Mei 2015. Pagelaran budaya yang menunjukkan seni tari dan musik tradisional Indonesia dilaksanakan di Kentpark Alisveris Merkezi.

Dalam pagelaran ini, KBRI Ankara bekerjasama dengan Rumah Budaya Indonesia dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki menampilkan kesenian dari berbagai daerah di Indonesia, antara lain angklung, tari saman, tari piring, tari tarek pukat, tari legong, tari pucuk pisang, tari likok pulo, dan poco-poco. Para pelajar Indonesia juga menampilkan tarian khas Turki dari daerah Karadeniz. Pagelaran budaya Harika Endonezya mendapat sambutan meriah dari masyarakat Turki dan dihadiri lebih dari 2.000 pengunjung.

Duta Besar RI untuk Turki, Wardana, melalui siaran pers, menyatakan bahwa pagelaran budaya ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan seni budaya Indonesia kepada masyarakat Turki. Melalui pagelaran budaya ini diharapkan masyarakat Turki dapat lebih mengenal Indonesia secara utuh.

"KBRI Ankara juga mempromosikan pariwisata Indonesia kepada masyarakat Turki. Selama ini potensi pariwisata Indonesia belum banyak dikenal masyarakat Turki, meski cukup banyak wisatawan Indonesia ke Turki," ulasnya dilansir okezone (12/05).

Pada 2014 jumlah wisatawan Indonesia ke Turki mencapai 59.486 orang. Sedangkan wisatawan Turki ke Indonesia tercatat hanya sekira 6.000 orang. Fasilitas untuk menunjang mobilitas wisatawan telah tersedia termasuk visa on arrival dan tersedianya jalur penerbangan langsung Istanbul-Jakarta, namun terbatasnya informasi dan orientasi wisatawan Turki ke Eropa menjadi salah satu sebab kurangnya wisatawan Turki ke Indonesia.

"Karenanya KBRI Ankara lebih intensif memperkenalkan dan mempromosikan potensi wisata Indonesia kepada publik Turki melalui pengenalan seni dan budaya Indonesia," pungkasnya. (*)





 

Read in browser »
share on Twitter Like KBRI Turki Gelar Harika Endonezya on Facebook

Suka Komik ? Coba Line Webtoon

By Arif A on May 12, 2015 10:57 pm
PASBERITA.comLINE, aplikasi pesan mobile mengumumkan keberhasilan peluncuran layanan LINE Webtoon sebuah platform penerbitan digital tersedia pada web dan mobile Android serta iOS.

LINE Webtoon digratiskan untuk para pembuat komik baik amatir maupun profesional untuk menampilkan karya terbaik mereka kepada para penyuka komik di seluruh dunia. 

"Sejak tersedianya layanan Webtoon di Indonesia, kami telah mendapat tanggapan dan perhatian yang luar biasa positif dari para pembaca dan pengguna," kata JunKoo Kim, pencetus Webtoon, dalam pernyataan resminya, Senin (12/05) dilansir Antara.

Kim mengatakan LINE Webtoon pertama kali berkolaborasi dengan "Si Juki", sebuah karakter komik yang telah sangat dikenal luas berbarengan dengan dirilisnya stiker gratisnya.

"Ini menjadi bukti kuat bahwa orang-orang Indonesia sudah siap mendukung cara baru membaca komik yakni melalui perangkat ponsel mereka, kapan dan di mana saja," ujar dia.

"Si Juki", mahakarya Faza Meonk, adalah komik yang bercerita tentang Juki, seorang pemuda yang tinggal di rumah kos dan menjalani kesehariannya dengan banyak humor sehingga mudah dimengerti para pembaca muda perkotaan. 

Komik lain yang juga popular adalah "Piraku X Piraku", mahakarya komikus asal Bandung, Sweta Kartika. Ini adalah komik seputar cerita keluarga yang anak-anaknya memiliki kemampuan super yang membawa mereka pada petulangan-petualangan seru.

"Melihat fenomena yang luar biasa ini di Indonesia, kami percaya LINE Webtoon akan menjadi lebih dari sekadar platform komik dan penerbitan, tapi menjadi sebuah platform katalisator kreativitas bagi para bakat-bakat dan pembuat komik di Indonesia," kata Kim.

"Kami sangat mendorong lebih banyak lagi para pembuat komik lokal di Indonesia untuk bergabung bersama kami dan mempublikasikan karya terbaik mereka melalui LINE Webtoon," tambah dia.

LINE menyebutkan Official Account LINE Webtoon (@idwebtoon) mendapatkan dua juta pengikut hanya dua minggu berselang sejak pertama kali dikenalkan. 

Pada LINE Webtoon ada layanan di mana penggemar dapat menemukan konten komik berbasis web (webcomic) secara teratur karena penerapan sistem harian yang dapat memberikan episode-episode terbaru pada serial-serial popular setiap hari, setiap minggu. 

Dengan keragaman serial webcomic, para penggemar komik dapat selalu memiliki konten terbaru. Para pengguna LINE Webtoon juga dapat menikmati berbagai jenis/genre webcomics, mudah mengakses untuk mengunduh konten dan menerima notifikasi kapan seri terbaru akan dirilis/tersedia.

LINE Webtoon berencana memberi lebih banyak lagi variasi serial Webtoon kepada para pengguna LINE dan akan lebih banyak mengundang para bakat asal Indonesia. (*)





 

Read in browser »
share on Twitter Like Suka Komik ? Coba Line Webtoon on Facebook

Dugaan Sabotase Menimpa Beberapa Aktivis Buruh

By Dedi Mustofa on May 12, 2015 09:22 pm
PASBERITA.comDugaan sabotase menimpa beberapa aktivis buruh diantaranya Vice President Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Iswan Abdullah.

Upaya dugaan sabotase terhadap Iswan Abdullah terjadi hari ini (Selasa, 12 Mei 2015) sekitar pukul 13.30 WIB siang di depan kantor DPP FSPMI, Jalan raya Kramat Jati Pondok Gede nomor 11 Kampung Dukuh Jakarta Timur.

"Hari ini telah terjadi perusakan kaca mobil saya yang diduga menggunakan peluru atau apapun namanya alat buktinya belum bisa dipastikan karena tak diketemukan," ujar Iswan melalui siaran pers, Selasa (12/5/2015).

Iswan menjelaskan, akibat upaya pengrusakan atau yang diduga sabotase tersebut kaca mobil depan retak-retak tak sampai pecah dan bekas jatuh penyebab pecahnya kaca menimbulkan tanda di kaca.

"Kalau menggunakan batu tentunya batunya ada di TKP atau diduga menggunakan peluru," katanya. 

Selain itu, upaya sabotase juga menimpa ketua KSBSI Bung Mudhofir di depan kantor KSBSI berlanjut dengan ledakan bom di kediaman ketua KSPI Jawa Timur Bung Sunandar.

"Semoga kejadian ini bukan rangkaian sabotase yang diduga dilakukan oleh pihak yang tidak suka dengan gerakan Buruh/SP/SP di Indonesia mulai dari penembakan mobil kemudian pada Hari ini menimpa mobil saya di depan Kantor DPP FSPMI," tegasnya.

Iswan juga mengimbau kepada para aktivis buruh untuk tetap semangat dan waspada. 

"Teruskan semangat perjuangan kawan kawan Buruh/SP/SB seluruh Indonesia dan waspada serta hati-hati terhadap segala bentuk upaya yang diduga sabotase terhadap gerakan Buruh/SP/SB," pungkasnya. (*)




 
Read in browser »
share on Twitter Like Dugaan Sabotase Menimpa Beberapa Aktivis Buruh  on Facebook

Upaya Pelemahan Perjuangan Kaum Buruh, Rumah Ketua KSPI Jatim Diteror Peledak

By Rie on May 12, 2015 06:04 pm
PASBERITA.comRumah Ketua pengurus daerah Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia  Jawa Timur (KSPI Jatim) yang juga Ketua DPC F.SP.KEP-KSPI Kab.Gresik, Sunandar, disambangi oleh orang tak dikenal. Kedua orang tak dikenal itupun meletakkan bahan peledak di depan kap depan mobil yang terparkir dirumah Sunandar. Sekira pukul 00.15, ledakkannya pun meluluh lantahkan mobil dan beberapa bagian rumah lainnya, Selasa (12/05/2015) malam.

Sunandar  menjelaskan, menurut keterangan saksi mata, sebelum kejadian beberapa saksi melihat 2 orang tak dikenal tersebut membawa sepeda motor. Kedua orang tak dikenal tersebut terlihat beberapa kali mondar manndir di depan kediamannya pada sore harinya. Senin (11/05/2015) yang beralamat di Dusun Pejantran RT 04/RW 04, Desa Wonoplintahan, Prambon, Sidoarjo, Surabaya, Jawa Timur.

"Malam harinya, Pelaku yang belum diketahui identitasnya itu kemudian menaruh bahan peledak di atas mobil kijang milik saya yang diparkir tepat di depan rumah," ungkap Nandar menjelaskan kronologis kejadiannya usai kembali dari Jakarta.

Ditambahkan Nandar, seketika, bahan peledak itupun meledak dan merusak satu buah mobil Toyota Kijang LGX warna hitam bernopol L 061 FZ.

Akibat dari ledakan itu, kaca mobil bagian depan rusak parah, kaca rumah bagian atas hancur, atap garasi mobil juga jebol. Beberapa saksi juga menyebutkan  ledakan terdengar pada radius 1 km dari TKP.

"Usai ledakan tersebut, ada beberapa orang saksi melihat 2 orang tak dikenal mengendarai sepeda motor Kawasaki Ninja melaju dengan kecepatan tinggi meninggalkan Tempat kejadian. Diduga kuat pelaku masuk melalui pagar samping kiri rumah saya untuk menaruh bahan peledak tersebut diatas mobil milik saya," paparnya.

"Beruntung, saat kejadian,saya sedang berada di Bogor, Jawa Barat, mewakili KSPI untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh International Labour Organization (ILO) sedari tanggal 11 Mei 2015  s/d 13 mei 2015," tambah Nandar.

"Saat ini Tim Labfor dari Polda Jawa Timur dan Polres Sidoarjo tengah berada di lokasi kejadian untuk memeriksa bukti -bukti dan saksi yang ada." katanya.

Sementara itu, Vice Presiden KSPI Bidang Hukum dan Advokasi Widadi WS mengungkapkan, dugaan kuat, terror tersebut terjadi untuk melemahkan pergerakan Buruh di Gresik maupun di Jawa Timur. Karena banyaknya permasalahan buruh yang sedang dihadapi oleh KSPI khususnya di Gresik yang saat ini masih dalam penanganan tim FSP.KEP-KSPI Kabupaten Gresik yang di motori oleh Nandar selaku ketua F SP.KEP-KSPI Kab.Gresik.

"Yang pasti, kita tidak mau menuduh terhadap seseorang atau instansi manapun, tapi kita patut menduga bahwa ini adalah upaya untuk melemahkan pergerakan Buruh yg di motori oleh Bung Nandar," ujar Widadi dalam keterangan persnya di Jakarta.

Widadi juga menyatakan, pihaknya berharap dengan kejadian ini jangan sampai melunturkan semangat perjuangan kawan – kawan buruh untuk terus mewujudkan kesejahteraan para buruh.

"Dan KSPI  akan selalu mendukung perjuangan gerakan buruh Jawa Timur dalam memperjuangkan kesejahteraan kaum buruh khususnya di Jawa Timur," tegasnya. (*)




 
Read in browser »
share on Twitter Like Upaya Pelemahan Perjuangan Kaum Buruh, Rumah Ketua KSPI Jatim Diteror Peledak on Facebook

Ekspedisi LIPI di Tambora Temukan 6 Spesies Baru

By Arif A on May 12, 2015 04:25 pm

PASBERITA.comSebanyak enam spesies baru telah ditemukan oleh para peneliti di kawasan sekitar Gunung Tambora, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Hewan-hewan tersebut ditemukan lewat eksplorasi yang dilakukan selama setengah bulan.

Enam spesies hewan baru itu ditemukan oleh para peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan cara eksplorasi pada 15 hingga 30 April 2015 lalu. Apa saja enam hewan baru itu?

"Ada enam spesies baru, yakni dua cicak, dua kupu-kupu malam alias ngengat, satu serangga kalacemeti dan satu opiliones‎," kata Ketua Tim LIPI, Cahyo Rahmadi dalam jumpa pers soal temuan ini, di Gedung LIPI, Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (12/5) seperti dilansir detikcom.

‎Dua cicak itu berasal dari genus (marga) Cyrcodactilus. Satu dari reptil ini lebih besar dari yang lainnya. Ada dua jenis kupu-kupu malam alias ngengat yang ditemukan. Dua lagi adalah dari serangga mirip laba-laba bernama kalacemeti dan opiliones.

Eksplorasi ini dilakukan dalam ekspedisi memperingati 200 tahun letusan Tambora bersama dengan prajurit TNI, Banteng Raiders, dari Semarang. Ada 48 orang yang ikut ekspedisi ini, terdiri dari 16 orang dari LIPI, tujuh orang dari Tim Ekspedisi NKRI, enam orang dari Kantor Seksi Konservasi Wilayah III Bima Dompu, dan sisanya adalah masyarakat setempat‎.

Mereka berangkat ke Tambora melewati jalur pendakian Kawinda Toi. Jalur pendakian ini disebut Cahyo dipenuhi hutan tropis dan sabana. 

Selain menemukan enam spesies baru, tim peneliti juga mencatat kekayaan flora dan fauna di kawasan Taman Nasional Gunung Tambora ini. Ada 22 spesies flora, 46 spesies burung, 21 spesies reptil, dan empat spesies amfibi, dan 10 spesies mamalia.

Ada pula spesies kelompok kerabat kalajengking dan laba-laba sebanyak 10 spesies, juga kelompok kupu-kupu malam ada 230 spesies. Pada kelompok tawon, ada 27 spesies. Namun diperkirakan jumlah spesies masih bisa bertambah bila dilakukan kajian yang lebih mendalam. (*)





 

Read in browser »
share on Twitter Like Ekspedisi LIPI di Tambora Temukan 6 Spesies Baru on Facebook




Recent Articles:

Kebakaran di Ponpes IBS Siak Hulu - Kampar, Legislator Riau Ikut Berduka
Leadership Style di Era Digital Milenium
Presenter Andrie Djarot Alias Andjrot Tutup Usia
Kunjungan ke Cikarang, Ulama Palestina Memuji Indonesia
KPU Usulkan Revisi UU Pilkada Agar Parpol Berkonflik Ikut Pilkada






This email was sent to dwiBaz.ngakngik@blogger.com
why did I get this?    unsubscribe from this list    update subscription preferences
pasberita.com · jakarta, indonesia · jakarta 13620 · Indonesia

Email Marketing Powered by MailChimp

Posting Komentar

 
Top