| | By Rie on Apr 21, 2015 01:09 pm PASBERITA.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menekankan 3 hal penting yang harus dilakukan dalam rangka membangun kemandirian ekomomi bangsa. Ketiga hal atau isu tersebut, yaitu: peningkatan jumlah wirausahawan, usaha pengolahan industri hulu (pengolahan bahan baku) sampai hilir (pengolahan barang jadi) dilakukan oleh bangsa sendiri, serta pendekatan ekonomi kerakyatan. Ini diungkapkannya pada saat menjadi pembicara dalam acara diskusi yang diselenggarakan oleh Forum Diskusi Wartawan Ekonomi Bandung (Fordisweb) di Balai Pelatihan Ketransmigrasian & Kewirausahaan Disnakertrans Jabar, Jl. Soekarno-Hatta No. 532, Kota Bandung, Senin (20/4), "Kita mendorong jumlah wirausaha baru, sebab jumlah wirausahawan di negeri ini belum proporsional. Kemudian kita juga mendorong wirausaha pengolahan industri mulai hulu-tengah-hilir. Dan kita lakukan pendekatan ekonomi kerakyatan, yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat baik melalui ekonomi kecil, menengah, ataupun besar," papar Aher dalam forum tersebut. Menurut Aher, Jawa Barat merupakan provinsi dengan pengolahan industri manufacturing (pengolahan) terbesar di Indonesia. Namun, Aher pun menyayangkan karena bahan baku industrinya yang hampir seluruhnya masih dilakukan secara impor. Untuk itu, Aher pun mengajak kepada berbagai pihak terutama para pengusaha untuk menghadirkan komitmen dan kebijakan pengolahan manufacturing berbagai sumber daya alam, baik pertanian ataupun mining (pertambangan) mulai dari hulu hingga hilirnya di dalam negeri. Karena menurutnya, hal tersebut akan meningkatkan daya jual serta nilai yang lebih tinggi. "Sumber daya alam, baik pertanian ataupun mining, ketika setelah diolah menjadi barang jadi akan mempunyai nilai yang lebih tinggi dan pada saat yang bersamaan akan ada akselerasi kemakmuran disitu," kata Aher. Aher pun mencontohkan bangsa Korea yang berhasil menghadirkan komitmen kebangsaannya, dengan cara menghadirkan kebijakan pengolahan industri mulai dari hulu, menengah, hingga hilir dilakukan di dalam negeri. Dan hal ini menghadirkan kebutuhan tenaga dan jam kerja yang luas di Korea. "Menjual produk hulu keluar sama dengan menjual-mengekspor jam kerja dan tenaga kerjanya keluar," tambah Aher. Sementara itu, Ketua Fordisweb Dadi Haryadi mengatakan, melalui forum ini diharapkan akan semakin meningkatkan jumlah para pengusaha. Ia pun mengungkapkan keinginannya agar para jurnalis berperan aktif dalam mengembangkan dunia usaha dengan menjadi seorang wirausahawan. "Melalui diskusi ini diharapkan akan hadir peningkatan jumlah pengusaha dan kulitas kewirausahaannya. Kami (wartawan) juga ingin menciptakan wartawan yang berwirausaha. Karena saya pikir wartawan punya modal berharga, seperti jaringan dan informasi yang luas," ujar Dadi. Pada kesempatan ini, selain menjadi pembicara Aher pun menyempatkan diri untuk melihat berbagai fasilitas pelatihan di balai tersebut. Di balai ada unit percontohan Jamur Tiram, unit percontohan budidaya itik dan unggas, fasilitas pelatihan untuk industri wisata dan perhotelan, serta lokasi tanah dan alat untuk mengembangkan berbagai jenis tanaman perkebunan dan pertanian lainnya. Ikut hadir pada forum ini Asisten Daerah Bidang Perekonomian & Pembangunan Setda Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Jawa Barat, Kepala Balai Pelatihan Ketransmigrasian & Kewirausahaan Disnakertrans Jawa Barat, serta para peserta diskusi yang sebagian besar merupakan wartawan dari berbagai media cetak, radio, televisi, dan media online di Kota Bandung. (*)
Read in browser » By Arif A on Apr 20, 2015 11:00 pm PASBERITA.com - Penembak runduk, istilah itu bisa ditelusuri sejak tahun 1770-an, di kalangan prajurit kolonial Inggris di India. Barang siapa mahir memburu burung snipe yang konon sulit ditembak, maka ia berhak mendapat julukan 'sniper'.
Seiring berlalunya waktu, sniper mengalami pergeseran arti. Yakni, prajurit infanteri yang secara khusus terlatih untuk mempunyai kemampuan membunuh musuh secara tersembunyi dari jarak jauh dengan menggunakan senapan.
Indonesia baru kehilangan sniper legendaris yang diakui dunia, Tatang Koswara, yang meninggal dunia pada 3 Maret 2015. Namun, Bumi Pertiwi menghasilkan kebanggaan yang lain, senapan penembak runduk (SPR) yang diproduksi PT Pindad: SPR 2.
SPR ini bukan sembarang senjata. Pelurunya bisa menembus tank baja. Dan bahkan, ada peledak di balik munisi tersebut yang bisa menghancurkan kendaraan tempur dalam sekejap. Lebih hebat lagi, SPR 2 juga memiliki jangkauan tembak hingga 2 kilometer (km). Kemunculannya menggemparkan dunia sniper.
"Senjata yang mendunia, kalau kita fokus ke senjata, kita punya SS-1, SS-1 dan beberapa varian. Kita juga punya SPR-2 yang baru kita launching dan langsung dibeli oleh Kopassus," kata Direktur PT Pindad Silmy Karim dikutip pasberita dari Liputan6com.
Mantan Staf Ahli Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) itu menambahkan, senjata-senjata yang merupakan produk unggulan Pindad, kualitasnya sudah teruji. Siap digunakan di medan tempur.
"Dan ternyata memang bisa diterima dan malah lebih unggul dari pada produk impor," ujar dia.
Secara rinci, SPR 2 berkaliber 12,7 mm x 99 mm, panjang senapan 1.755 mm, berat keseluruhan 19,5 kg, panjang barel 1.055 mm, kapasitas peluru antara 5-10 butir. Rifling atau alur spiral berulir pada bagian dalam laras senjata api ini yakni 8 grooves, RH 381 mm (15") twist. Kecepatan rata-rata lesatan peluru 900 meter per detik dan jangkauan 2 km.
Menurut Silmy, keistimewaan SPR 2 ini dibanding senapan dari negara adalah terletak pada jangkauan, ketepatan, dan silencer atau peredam suara hentakan dari tembakan.
Silencer yang dipasang bisa menurunkan hentakan suara tembakan sekitar 20-30 desibel. Senjata ini juga dilengkapi perangkat night vision dan teleskop dengan pembesaran ukuran 5-25 kali.
"Senjata kita ini ada peredam dari recoil-nya (hentakan), yang ini cukup membuat kesulitan bagi produsen lain dalam mendesain produk yang digunakan oleh sniper. Di samping itu, senjata sniper ini relatif sangat khusus. Dalam arti tidak massal di mana tingkat ketelitiannya harus maksimal," ungkap dia.
Direktur Pindad ini mengakui manfaat ekonomis dari pembuatan SPR 2 ini sebenarnya tidak terlalu besar. Tapi ia menekankan, keberhasilan pembuatan senapan runduk tersebut membuktikan bahwa Indonesia mampu menciptakan alutsista yang inovatif dan mutakhir.
"Untuk membuat sniper ini, effort-nya (usahanya) banyak, tetapi secara ekonomis, manfaatnya tidak terlalu banyak. Tetapi kita dalam hal ini melakukan dalam konteks kemandirian. Dalam konteks kita mampu membuat senjata yang dapat digunakan oleh sniper," kata Silmy.
Teknisi Pindad Diding Sumardi menunjukkan wujud senapan SPR 2, aksesoris, dan berbagai pelurunya. Ada tiga jenis peluru yang bisa digunakan, yakni MU3 M yang dipakai untuk latihan menembak, MU 3 SAM yang bisa menembus kendaraan, dan MU 3 BLAM yang tidak hanya menembus kendaraan tapi juga bisa meledakkan target.
Atas kemampuannya yang luar biasa, Sniper SPR 2 mendapat pengakuan dari dunia internasional. Terbukti, senapan jitu ini masuk rekomendasi di situs alat utama sistem senjata (alutsista) Weaponsystems.net, bersanding dengan senjata canggih lainnya dari penjuru dunia, seperti senapan runduk Zastava M93 Black Arrow buatan Serbia.
Bahkan, tentara Singapura pernah melontarkan pujian untuk SPR 2. "Good!", ujar seorang penembak kontingen Angkatan Darat Singapura, sambil terus memandangi dan melihat detail fitur senapan runduk anti material versi SPR-2, yang dipajang di stand PT Pindad di sela-sela kejuaraan tembak ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) ke-21, di Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, dengan adanya SPR 2 ini, Indonesia bersanding dengan tiga negara lainnya yang mampu membuat senapan runduk serupa, yakni Amerika Serikat (AS) dan dua negara di Eropa.
Dunia militer Indonesia naik tingkat dari sebelumnya. Meski begitu, PT Pindad belum menjualnya kepada negara lain. Sejauh ini, baru Komando Pasukan Khusus (Koppasus) TNI AD yang sudah mengoperasikannya. Mengenai harga per unitnya, SPR 2 ini dibanderol sekitar Rp 200 juta per pucuknya.(*)
Read in browser » By Arif A on Apr 20, 2015 10:05 pm PASBERITA.com - Sebuah jajak pendapat atau survey barometer Indonesia telah mengungkapkan tingkat kepuasan rakyat Indonesia terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam jajak tersebut disebutkan bahwa rakyat merasa kurang puas atas kinerja pemerintahan Jokowi pada enam bulan pertama.
Seperti dikutip RoL dari Sydney Morning Herald, Senin (20/4), kepuasan rakyat Indonesia terhadap kinerja Jokowi semakin merosot. Kepuasan terhadap Jokowi yang semula berkisar 70 persen menjadi 60 persen.
Ketidakpuasan itu dianggap berasal dari pendukung atau relawan Jokowi yang sebelumnya begitu vokal membela pemerintahan Jokowi. "Sebagian besar dari mereka mengaku sangat kecewa dengan gaya kepemimpinan Presiden Jokowi," demikian ulasan media terkemuka asal Australia itu.
Ada banyak hal yang mengakibatkan Jokowi mendapatkan nilai ketidakpuasan dari rakyatnya. Selain kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), permasalahan yang terjadi belakangan ini bisa menjadi pemicu anggapan tersebut.
Baru-baru ini, Jokowi telah mampu menggemparkan rakyat Indonesia. 'I don't read what I sign alias saya tidak membaca yang saya tandatangani' pun menjadi trending topic di dunia maya. Hal itu terjadi setelah mantan gubernur DKI Jakarta tersebut mengaku telah menandatangani peraturan kontroversial tanpa membacanya.
Seperti diketahui, Jokowi telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2015 tentang pemberian fasilitas uang muka bagi pejabat negara untuk pembelian kendaraan perorangan. Dalam Perpres tersebut diatur tunjangan uang muka pembelian kendaraan bagi pejabat negara naik dari Rp 116.650.000 menjadi Rp 210.890.000.
Kondisi ketidaktahuan Jokowi tersebut jelas telah menimbulkan rasa kekecewaan di hati masyarakat. Bahkan, sikap itu sudah pasti dapat memicu kemarahan publik. Adanya peraturan tersebut jelas telah menjadi kutukan bagi seorang presiden yang selama ini berusaha untuk mengembangkan ekonomi bangsa.
Padahal, dia juga telah berjanji untuk bisa mengakhiri kronisme dan memerintahkan para pejabat untuk menjalani kehidupan secara sederhana. Dengan adanya kondisi tersebut, penilaian terhadap Jokowi dari rakyat pun semakin memburuk.(*)
Read in browser » By Arif A on Apr 20, 2015 09:20 pm PASBERITA.com - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, mengkonfirmasi, serangan bom terhadap Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Sanaa, Yaman. Menurutnya, selain melukuai tiga warga Indonesia, pemboman itu juga merusak gedung KBRI dan semua kendaraan milik KBRI.
Menlu Retno menerima informasi bahwa serangan bom terjadi pada Senin (20/4/2015), pukul 10.45 pagi waktu Yaman.
"Indonesia mengecam keras serangan bom yang terjadi di Kota Sana'a, Yaman," kata Menlu Retno dilansir sindonews, Senin (20/04).
"Serangan tersebut mengakibatkan terlukanya beberapa staf diplomat Indonesia dan rusaknya gedung KBRI di Sanaa, serta seluruh kendaraan milik KBRI yang berada di area tersebut," lanjut Retno.
Menurut Retno, informasi awal yang dia terima dari Sanaa, serangan itu sejatinya ditujukan terhadap depot amunisi. Hanya saja, lokasi depot amunisi itu berada di kawasan yang sama dengan KBRI.
"Tidak terdapat korban jiwa dalam insiden itu, namun tiga orang yakni dua anggota staf KBRI dan seorang Warga Negara Indonesia (WNI) menderita luka ringan akibat insiden itu," ujarnya. (*)
Read in browser » By Arif A on Apr 20, 2015 08:45 pm PASBERITA.com - Aplikasi pesan instan WhatsApp kini menawarkan opsi Google Drive melalui update terbarunya versi 2.12.45 untuk Android.
Aplikasi messaging milik Facebook tersebut mengintegrasikan layanannya dengan Google Drive yang memungkinkan pengguna menyimpan salinan pesan dan multimedia di cloud milik Google.
Untuk mengaktifkannya, pengguna harus terlebih dahulu membuat aplikasi WhatsApp mereka terhubung dengan akun Google di ponsel Android mereka.
Setelah dikonfirmasi, pengguna dapat mengatur backup frequency (setiap hari, setiap minggu atau setiap bulan) dan juga mengatur mode (penggunaan data seluler atau hanya W-Fi).
Dengan mengaktifkan Google Drive backup, pengguna tidak perlu khawatir kehilangan chatting WhatsApp mereka ketika mereset ponsel atau pindah ke ponsel baru, demikian GSM Arena.Demikian dikutip dari Antara. (*)
Read in browser » Recent Articles:
| | | | | |
Posting Komentar