Berita terkini

Gubernur Instruksikan Bupati/Walikota Segera Tertib Penjualan Minol

By Rie on Apr 17, 2015 02:52 pm
PASBERITA.comPeraturan Menteri Perdagangan Nomor 06/M-DAG/PER/2015 tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran, dan Penjualan Minuman Ber-alkohol, secara tegas menyatakan, mulai tanggal 16 April 2015, minimarket dan pengecer dilarang menjual Minuman Beralkohol (minol) dengan kadar alkohol di bawah lima persen. Kendati demikian, di Sumatera Barat, khususnya di Kota Padang, masih bisa ditemui toko atau pengecer yang menjual minuman beralkohol di bawah 5 persen, seperti jenis bir.

Menyikapi kondisi tersebut Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno berencana segera mengeluarkan surat himbauan kepada Bupati/Walikota untuk secepatnya melakukan penertiban penjualan minol di tingkat pengecer.

"Permendag itu kan mengatur tempat-tempat penjualan minuman beralkohol. Penjualan itu lingkupnya ada di Kabupaten/Kota. Sebenarnya di daerah Kabupaten/Kota juga telah punya Perda untuk mengatur penjualan minuman keras, bahkan ada yang melarang penjualannya. Jadi saya persilahkan Sat Pol PP di Kabupaten/Kota segera menindaknya. Nanti Gubernur juga akan mengirim himbauan ke Bupati/Walikota agar segera melaksanakan kewenangannya dalam pengawasan miras," terangnya usai membuka pertemuan Forum Komunikasi Pendayagunaan Aparatur Daerah (Forkompanda) Sumatera Barat di Gubernuran, Kamis (16/04).

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sumatera Barat Mudrika mengatakan, telah melakukan rapat koordinasi bersama seluruh Kepala Disperindag di Kabupaten/Kota untuk menyiapkan tim, agar kembali mensosialisasikan Permendag 06/M-DAG/PER/2015. Hasilnya, penjualan minol tidak serta merta ditertibkan, melainkan diberikan kelonggaran waktu satu bulan lagi kepada sejumlah pedagang dan pengecer untuk mengembalikan stok minol yang terlanjur dibeli kepada pihak agen.

"Karena gini, toko itu sudah beli bir, sudah diantar distributornya, lalu kita tertibkan, kan kasihan pedagang mereka merugi. Untuk itu kami minta barang yang sudah dibeli itu dikembalikan kepada distributornya, paling lambat satu bulan ini," paparnya.

Mudrika menegaskan, penertiban penjualan minol di Sumatera Barat akan digelar serentak seluruh Kabupaten/Kota pada 20 Mei mendatang. Jika pada hari itu masih ditemukan toko/minimarket/pengecer yang masih menjual minuman beralkohol dibawah 5 persen, maka izin usaha mereka bisa dicabut. (*)





 
Read in browser »
share on Twitter Like Gubernur Instruksikan Bupati/Walikota Segera Tertib Penjualan Minol on Facebook

Aher: Salah Satu Syarat Moral Jadi Kepala Sekolah Tidak Merokok

By Rie on Apr 17, 2015 02:39 pm
PASBERITA.comGubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menyerahkan penghargaan kepada para pemenang Lomba Sekolah Sehat (LSS) Tingkat Wilayah dan Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2014 di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Jumat (17/04). Gubernur didampingi oleh Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat Ahmad Hadadi. Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan sekolah dari berbagai daerah di Jawa Barat. 

Lomba Sekolah Sehat (LSS) ini digelar sebagai upaya stimulasi dalam peningkatan kualitas lingkungan dan pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui institusi pendidikan. Di Jawa Barat LSS ini sendiri dibina oleh Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah (TP-UKS) yang dilakukan secara lintas program dan lintas sektor terutama Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Kantor Wilayah Kementerian Agama, dan Biro Pelayanan Dasar sebagai OPD utama.

Gubernur Ahmad Heryawan dalam sambutanya menyebutkan menurut UNESCO pendidikan itu berpengaruh 94 persen pada kesehatan. Oleh karena itu, Aher mendukung hidup sehat dan bersih karena hidup sehat merupakan ciri orang yang berpendidikan. Selain itu Aher mengingatkan para kepala sekolah sebagai bentuk PHBS untuk tidak merokok, karena orang yang merokok adalah orang yang mengkhianati ilmunya.

"Nanti, Salah satu syarat moral jadi kepala sekolah adalah tidak merokok. Silahkan saja kepala sekolah merokok di rumah masing-masing. Yang tidak boleh itu merokok di depan murid," tegasnya. 

Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat Ahmad Hadadi yang juga adalah Ketua Harian TP-UKS Provinsi Jawa Barat mengatakan para pemenang LSS Tingkat Provinsi tahun 2014 ini akan diikutkan LSS Tingkat Nasional thn 2015. " Berdasarkan Surat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Provinsi Jawa Barat akan diverifikasi pada tanggal 25-28 Mei 2015," terangnya.

Ini dia para pemenang LSS Tingkat Provinsi Tahun 2014 selengkapnya:

Juara Jenjang TK
1. TK Bunda Hati Kudus Kab. Bogor
2. TK BPK Penabur Kota Tasikmalaya
3. TK IT Al Irsyad Al Islamiyah

Juara Jenjang SD
1. SDN Kartika 10 Kab. Bandung Barat
2. SDN Mandiri 2 Cimahi
3. SDN Brawijaya Kota Sukabumi

Juara Harapan 
1. SD Negeri Tenjolayar 1 Kab Majalengka
2. SD Negeri Haniyah Kab Bekasi

Juara Jenjang SMP
1. SMPN 5 Cirebon
2. SMP 3 Sukabumi
3. SMP 2 Bayongbong Kab Garut

Juara Harapan
1. SMPN 6 Cimahi
2. SMPN Legol Kulon

Juara Jenjang SMA
1. SMAN 3 Kab Kuningan 
2. SMA YPHB Kota Bogor
3. SMAN 24 Kota Bandung

Juara Harapan
SMK Pemuda Kab Sumedang







 
Read in browser »
share on Twitter Like Aher: Salah Satu Syarat Moral Jadi Kepala Sekolah Tidak Merokok    on Facebook

Enam Rekomendasi Komisi II Atas Masalah Sengketa Tanah

By Rie on Apr 17, 2015 09:11 am
PASBERITA.comKomisi II DPR RI menggelar rapat kerja dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/ Kepala BPN, Ferry Mursyidan Baldan, Kamis (16/4). Pertemuan yabg membahas permasalahan sengketa tanah di dalam kawasan hutan ini, juga dihadiri Ditjen Pemerintahan Umum (PUM) Kementerian Dalam Negeri dan Dirjen Planologi Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan   

Dalam rapat kerja tersebut, menghasilkan enam kesimpulan yang merupakan rekomendasi bersama untuk mengatasi persoalan tersebut. Pertama, Komisi II menekankan perlunya  implementasi dan koordinasi  yang disertai dengan petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) sehingga penyelesaian sengketa tanah dan konflik pertanahan tidak merugikan masyarakat dengan tetap mengedepankan hak kepemilikan rakyat atas tanah.

Kedua, Komisi II mendorong pemerintah untuk segera menyelesaikan peraturan pelaksanaan 9 urusan pertanahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah. Anggota Komisi II DPR, Saduddin mengatakan juklak dan juknis yang terkait dengan 9 kewenangan pemerintah daerah atas pertanahan sebagaimana tertuang dalam UU Pemda hingga kini belum ada.

"Dalam pasal 14 ayat 1 huruf k UU No.32/2004 dinyatakan urusan wajib yang menjadi kewenangan pemkab dan pemkot meliputi pelayanan pertanahan. Tapi sampai saat tidak ada aturan yang menjabarkan kewenangan tersebut," ujarnya.

Dalam poin ketiga, Komisi II dengan pemerintah sepakat untuk membentuk UU Pertanahan dan menyelesaikannya pada tahun 2015.

Saad menyatakan optimismenya pembahasan RUU Pertanahan akan selesai pada tahun ini karena prosesnya sudah setengah jalan, tinggal meneruskan saja.

"RUU Pertanahan merupakan PR Komisi II di periode sebelumnya dan tahapannya saat ini adalah melanjutkan yang sudah dikerjakan sebelumnya," lanjutnyam  

Keempat, Komisi II meminta kepada Kementerian ATR, Kemendagri, dan KLH, agar segera melakukan sinkronisasi terkait Rencana Tata Ruang Wilayah sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan.

Dalam poin kelima, Komisi II mendorong Kementerian ATR untuk melaksanakan penataan politik hukum pertanahan khsususnya tentang hak komunal untuk melindungi masyarakat. Selain itu juga menerbitkan regulasi tentang Reforma Agraria tidak hanya untuk masyarakat pedesaan tapi juga untuk masyarakat perkotaan terutama kaum miskin kota.

Yang terakhir, Komisi II meminta kepada Kementerian ATR untuk lebih memaksimalkan peran mediasi penyelesaian konflik sehingga penanganan penyelesaian konflik pertanahan dapat segera diselesaikan.(*)




 
Read in browser »
share on Twitter Like Enam Rekomendasi Komisi II Atas Masalah Sengketa Tanah  on Facebook

Seorang TKI Kembali Dieksekusi, Pemerintah Kunjungi Keluarga Korban

By Arif A on Apr 17, 2015 08:30 am
PASBERITA.comPemerintah Indonesia diwakili Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI/BHI) Lalu Muhammad Iqbal bersama pihak BNP2TKI akan mengunjungi keluarga almarhumah Karni binti Medi Tarsim di Brebes, Jawa Tengah.

"Kami akan berangkat malam ini," kata Direktur PWNI/BHI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal dalam jumpa pers di Pejambon, Jakarta, Kamis malam (17/04) dilansir Antara.

Kunjungan ke keluarga almarhumah Karni binti Medi Tarsim di Brebes akan dilakukan bersama Ketua Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Nusron Wahid.

Karni binti Medi Tarsim adalah TKI yang telah dieksekusi mati di Yanbu, Arab Saudi, pada Kamis pukul 10.00 waktu setempat atau 14.00 WIB, karena kasus pembunuhan.

Iqbal menjelaskan maksud kunjungan pemerintah kepada keluarga Karni adalah untuk menyampaikan duka cita dan membahas proses pemulangan maupun pemakaman almarhumah jika dimungkinkan.

Selain itu, Iqbal juga menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia menghormati pelaksanaan hukum Arab Saudi, namun menyayangkan sikap negara tersebut karena tidak memberikan pemeberitahuan terlebih dulu sebelum pelaksanaan eksekusi.

Terkait hal tersebut, Dirjen Asia Pasifik dan Afrika telah memanggil Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Syeikh Mustafa Ibrahim Al Mubarak untuk menyampaikan nota protes diplomatik.

Sebelumnya, pada 14 April, pemerintah Arab Saudi juga melaksanakan eksekusi hukuman mati terhadap TKI asal Bangkalan, Madura, Siti Zainab, tanpa notifikasi kepada pemerintah Indonesia terlebih dulu.

Menurut Iqbal, kedua TKI tersebut telah divonis hukuman mati sejak 2013 dan dalam periode hingga 2015, berbagai upaya hukum dan diplomatik telah dilakukan pemerintah Indonesia.

"Termasuk pengiriman surat resmi oleh tiga presiden kepada raja Arab Saudi," kata dia.

Dua surat telah dikirim oleh mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan satu surat oleh Presiden Joko Widodo kepada raja Arab Saudi untuk meminta penundaan hukuman mati agar dapat dilakukan proses permintaan maaf kepada ahli waris korban.

Namun, pemerintah Arab Saudi juga mendapatkan tekanan publik dan media terkait kasus Karni karena kasusnya dianggap sangat keji, yakni membunuh anak berumur 4 tahun ketika sedang tidur.

"Pihak ahli waris pun selalu menolak memberikan maaf meskipun telah berkali-kali dilakukan pendekatan," kata Iqbal.

Oleh karena itu, Iqbal menegaskan baik pihak keluarga maupun pemerintah Indonesia telah mengetahui kedua WNI tersebut akan menjalani eksekusi mati, namun tidak mengetahui kapan waktu dan tempat persisnya.

Pihak Konjen RI di Jeddah juga telah menyiagakan staf untuk memantau penjara Madinah, tempat Karni ditahan, dan sempat mengunjunginya sebelum eksekusi dilakukan.

"Tapi saat dikunjungi pada Rabu tersebut, tidak ada informasi baik dari Karni sendiri maupun otoritas penjara mengenai eksekusi," kata Iqbal.

Iqbal menambahkan, kejadian tersebut akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah Indonesia untuk melihat kemungkinan-kemungkinan untuk mencegah eksekusi tanpa notifikasi di masa yang akan datang.

"Kita juga akan mengeksplorasi agar masalah ini bisa kita bahas dalam hubungan bilateral (dengan Arab Saudi)," kata dia.

Berdasarkan data Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, saat ini terdapat 36 WNI yang terancam hukuman mati di Arab Saudi terkait pidana sihir, zina dan pembunuhan. (*)





 

Read in browser »
share on Twitter Like Seorang TKI Kembali Dieksekusi, Pemerintah Kunjungi Keluarga Korban on Facebook

Jazuli: Cokroaminoto Teladan Luhur Buat Bangsa

By Rie on Apr 17, 2015 07:22 am
PASBERITA.comKehadiran Haji Oemar Said (HOS) Cokroaminoto di awal abad ke-20 memberikan warna kebangsaan yang kental, kemudian dibawa oleh murid-muridnya yang akhirnya mengantarkan Indonesia merdeka di tahun 1945. "Cokroaminoto adalah teladan luhur buat bangsa Indonesia, itu sebabnya ia layak menyandang sebutan sebagai Guru Bangsa," ujar Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRRI Jazuli Juwaini, sesaat sebelum acara nonton bareng (nobar) film Guru Bangsa bersama jajaran pengurus DPP PKS, di sebuah bioskop di Jakarta Selatan, Kamis (16/4).

Menurut Jazuli, film sejarah tokoh bangsa dapat membangun semangat kebangsaan generasi muda. "Banyak pahlawan bangsa yang perjuangan dan pengorbanannya begitu besar dalam meletakkan dasar kemerdekaan Indonesia, salah satunya Cokroaminoto," ungkap Jazuli. Nasionalisme yang dibangun lewat film, menurut Jazuli, adalah cara efektif untuk mengingatkan generasi muda tentang betapa tak ternilainya harga kemerdekaan Indonesia.

Jazuli juga mendorong dan mengajak generasi muda Indonesia untuk makin mencintai film-film Indonesia yang berkualitas dan mendidik. Ia katakan, dalam trailler yang disaksikan sebelumnya, kesan film ini digarap serius sangat terlihat. "Para aktris kawakan, sutradara yang banyak mendapat penghargaan, serta dukungan penceritaan yang kuat adalah jaminan kualitas film ini," tutur Jazuli. Ia mengapresiasi upaya anak bangsa mengangkat kisah HOS Cokroaminoto ke layar lebar. Ditambahkan Jazuli, para sineas dan pekerja seni lainnya perlu meniru langkah sutradara Garin Nugroho beserta artis-artis dan kru pendukung film Guru Bangsa mewujudkan sejarah seorang tokoh besar ke sebuah film.

Fraksi PKS mengadakan nobar film Guru Bangsa, sebuah film tentang pejuang masa pergerakan HOS Cokroaminoto, yang juga bapak mertua sang proklamator Soekarno. Sebuah film tentang tokoh visioner yang ide dan gagasannya sangat cemerlang dalam sejarah pergerakan kemerdekaan. Di rumah tokoh ini, di Surabaya di tahun 1910-1920an menjadi tempat berkumpul anak-anak muda yang kemudian sebagiannya menjadi tokoh-tokoh yang berperan di awal kemerdekaan , seperti Soekarno dan Agus Salim.

Acara nobar film Guru Bangsa di Plaza Senayan XXI ini juga dihadiri Presiden PKS Anis Matta, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, anggota Fraksi PKS DPR dan artis serta kru film. Acara ini juga disarankan oleh Presiden PKS Anis Matta menjadi menu bagi kader partai yang bulan April 2015 ini berusia 17 tahun, di berbagai wilayah lainnya. (*)





 
Read in browser »
share on Twitter Like Jazuli: Cokroaminoto Teladan Luhur Buat Bangsa on Facebook

MUI Sebut Hanya PKI yang Keberatan Kolom Agama di KTP

By Rie on Apr 17, 2015 05:30 am
PASBERITA.com - Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain mengatakan,  hanya orang-orang komunis dan PKI yang anti agama yang keberatan dengan adanya kolom agama di Kartu Tanda Penduduk (KTP). Apalagi, agama itu dilindungi Undang-undang.

Menurut dia, KTP penting untuk mengetahui identitas seseorang. Termasuk digunakan untuk  mengetahui agama seseorang. "Makanya untuk apa ada upaya penghapusan kolom agama. Selama ini kolom agama di KTP tidak menimbulkan masalah apapun," kata Tengku, dilansir ROL, Kamis, (16/4).

Masyarakat sangat butuh dengan kolom agama di KTP, terutama umat Islam yang sebesar 87% dari total penduduk negeri ini. "Umat Islam memerlukan kolom agama untuk kepentingannya."

Hal senada juga diungkapkan Direktur Eksekutif SNH Advocacy Center, Sylviani Abdul Hamid. Ia khawatir ada kelompok komunis dibalik usaha pengosongan kolom agama di KTP.

"Jangan-jangan ada penganut komunis yang  bermain di belakang ini semua. Padahal paham komunis itu tak sesuai dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945." (*)





 
Read in browser »
share on Twitter Like MUI Sebut Hanya PKI yang Keberatan Kolom Agama di KTP on Facebook

Garuda Pak Harto yang Kini Rata dengan Tanah

By Rie on Apr 17, 2015 04:00 am
PASBERITA.com - Salah satu peninggalan jejak kejayaan almarhum Presiden ke-2 Republik Indonesia, Jenderal Besar Soeharto, adalah Gedung Graha Garuda Tiara Indonesia. Kini, yang tersisa dari gedung itu hanya puing-puing.

Gedung yang berlokasi di Jalan Narogong, Kampung Cibeureum, Kelurahan Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada Kamis (16/4/2015), terlihat sudah rata dengan tanah.

Dikutip Kompas.com, sekitar awal 2014, gedung berarsitektur burung Garuda Pancasila itu dibongkar. Nyaris tak ada yang tersisa, selain hamparan luas tanah merah, beberapa bekas tiang pancang yang jumlahnya tak banyak, dan hutan bambu.

Satu hal solid yang masih terlihat jelas hanya sebuah monumen gedung yang dulunya bertuliskan "Graha Garuda Tiara Hotel dan Konvensi". Akan tetapi, monumen berwarna abu-abu dan hitam itu kini tersembunyi, tertutup lapak kaki lima, seperti bengkel dan tempat penjualan pulsa, tepat di pinggir Jalan Narogong. Monumen itu jadi saksi berdiri dan matinya gedung tersebut.

Cerita mengenai gedung tersebut sebagian mengendap di warga Desa Cibeureum. Kawasan sekitar Gedung Garuda dulunya adalah perkebunan karet. Berhadapan dengan Kampung Cibeureum, Gedung Garuda membelakangi Desa Bojong Kaso.

Pada eranya, warga perkampungan setempat kerap memakai jalan aspal yang dulu ada di area gedung untuk menyeberang antarkampung. Menurut dia, ketika Pak Harto berkuasa, pada sekitar tahun 1990-an, gedung ini masih dipakai sebagai tempat pertemuan menteri-menteri era Presiden ke-2 RI tersebut.

Selain untuk pertemuan menteri, ada kalanya pejabat asing, seperti dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), juga pernah datang. "Pak Harto juga dulunya sering datang ke situ buat pertemuan," kenang seorang perempuan berusia 46 tahun, warga RT 05 RW 05, Desa Cibeureum, kepada Kompas.com.

Gedung Garuda, menurut dia, begitu megah. Ia tak tahu persis kapan gedung ini dibangun. Namun, ia mengaku, gedung itu sudah ada ketika ia masih duduk di bangku SMP sekitar tahun 1980.

Kendati demikian, informasi berbeda di jagat maya menunjukkan bahwa pembangunan gedung ini dimulai pada pertengahan Februari 1995. Konon, biaya pembangunannya menghabiskan Rp 75 miliar pada waktu itu. Gedung ini disebutkan untuk wisma atlet saat SEA Games 1997 di Jakarta.

Pembangunan kompleks ini disebutkan terdiri dari 456 kamar pada 10 wisma berbentuk sayap (semuanya 3 lantai), sebuah hotel dengan 198 kamar dan 6 suite, pusat konvensi berkapasitas 3.000 tempat duduk, fasilitas olahraga, kolam renang standar olimpiade, dan landasan helikopter.

Namun, pembangunannya disebut tak sepenuhnya rampung. Menurut warga, bila dilihat dari udara, arsitektur Gedung Garuda akan membentuk burung Garuda Pancasila. "Dulunya anak muda sini juga suka bikin acara kirab, makanya kalau di sini dikenal namanya 'Gedung Kirab'," ujarnya.

Seiring perjalanan waktu, gedung tersebut akhirnya terbengkalai. Persis seusai Pak Harto lengser dari kekuasaannya sekitar tahun 1998, Gedung Garuda menjadi tak terurus. Atap rusak dan ilalang pun tumbuh liar seperti tak ada perawatan.

Ia mengatakan, hampir setiap sudut gedung jadi tak terlihat karena tertutup ilalang. Karena tak terurus, warga sekitar mulai enggan berjalan-jalan ke gedung tersebut.

"Biar sudah ditutup, tetapi dulu sempat jadi tempat buat olahraga pagi tiap hari Minggu sama warga di sini. Anak muda juga tiap malam Minggu juga suka nongkrong ke sana. Dulu satpam yang jaga bolehin masuk. Setelah banyak ilalang, udah jarang yang masuk," ujar dia.

Sekitar tahun 2000, aksi penjarahan mulai terjadi. Dulunya, hotel di dalam area gedung itu telah memiliki fasilitas yang komplet, dijarah pihak tak dikenal. Tak ada yang tahu siapa dan dari mana asal penjarah. Namun, penjarah kadang disebutkan membawa "senjata" ketika mengambil barang.

"Pas datang suka pakai truk, dengar-dengar juga bawa senjata. Kami mana ada yang tahu mereka siapa," ujarnya.

Satpam yang berjaga menurut dia juga tak berkutik, apalagi setelah jumlah satpam yang disebut sempat mencapai puluhan orang itu kini tersisa beberapa orang saja. Penjarahan pun kian menjadi.

"Bahkan pernah ada yang nanam patok-patok. Pas polisi turun 200 orang, sudah enggak ada yang berani," ujar dia.

Dibongkar

Tahun 2014 awal, pembongkaran dengan alat berat mulai dilakukan. Pertengahan tahun itu, tepat setelah Lebaran, pembongkaran selesai dilakukan. Meski tak ada penolakan dari warga, pembongkaran simbol kebanggaan era Pak Harto tersebut sempat menuai protes.

"Dulu didemo pas dibongkar karena tanah yang dikeruk itu bikin debu di jalan (Narogong). Kadang orang suka kecelakaan karena licin pas hujan," ujar dia.

Warga mengaku tak tak tahu soal rencana pengunaan lahan tersebut. Menurut warga, sebuah yayasan di Jakarta kini mengelola lahan itu. Kabarnya, yayasan tersebut masih punya kaitan dengan keluarga Cendana.

Meski Graha Garuda Tiara Indonesia itu telah hilang, kekuasaan Pak Harto masih lekat di warga. Misalnya, beberapa petak lahan di RT 05 RW 05 dimiliki oleh garis keluarga Cendana.

"Perusahaan pengolahan kerang buat hiasan rumah yang ada di sana itu katanya juga punyanya bibi Pak Harto. Tanah di sini juga punya Pak Harto. Perusahaan itu juga baik buat warga sini, sering bagi-bagi sumbangan," ujar dia. (*)





 
Read in browser »
share on Twitter Like Garuda Pak Harto yang Kini Rata dengan Tanah on Facebook

Tutup Temu Penyuluh, Wagub Harapkan Pengembangan Inovasi

By Rie on Apr 17, 2015 12:30 am
PASBERITA.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar secara resmi menutup gelaran acara Temu Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2015, yang dilaksanakan di Kebun Raya Cibodas, Cianjur, Kamis (16/04) siang.

Acara ini dilaksanakan pada 14-16 April 2016 dan dihadiri sekitar 700 orang penyuluh, baik dari pihak aparatur sipil negara, swasta, maupun instansi terkait, dengan mengusung tema "Penyuluh Kahiji Ngarojong Jabar Kahiji".

Dalam sambutannya, Wagub Deddy mengajak seluruh penyuluh di wilayah Jawa Barat untuk terus meningkatkan komitmen dan profesionalitas untuk terus memberikan pelayanan yang semakin prima dalam penyediaan jasa penyuluhan dan penyediaan informasi yang diperlukan para pelaku utama dan pelaku usaha di wilayah tugasnya masing-masing.

Selain itu, Deddy berharap seluruh instansi yang menangani pengembangan inovasi dan teknologi untuk selalu mendampingi dan mengembangkan inovasi-inovasi karya para penyuluh.

"Inovasi yang diciptakan oleh para penyuluh diyakini akan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lapangan, mengingat penyuluh merupakan ujung tombak pembangunan sektor pertanian, perikanan dan kehutanan," papar Deddy.

"Karena itu, mudah-mudahan rencana temu 5.212 penyuluh seluruh Jabar dapat segera terealisasi," tambahnya.

Pada kesempatan ini, Wagub Deddy juga menyerahkan trophy pemenang Lomba inovasi teknologi bidang pertanian, perikanan, dan kehutanan,
Lomba penyampaian penyuluhan bidang pertanian, perikanan, dan kehutanan, serta Lomba karya tulis ilmiah bidang pertanian, perikanan, dan kehutanan, yang diikuti oleh Kabupaten/Kota se-Jabar.

Turut hadir pada acara Staf Ahli Bupati Cianjur Bidang Pembangunan, Kepala Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluh Provinsi Jabar, Kepala BKPP Wilayah I Bogor, dan Para Pejabat Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.(*)





 
Read in browser »
share on Twitter Like Tutup Temu Penyuluh, Wagub Harapkan Pengembangan Inovasi on Facebook

Jabar Gelar Sosialisasi Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual

By Rie on Apr 17, 2015 12:30 am
PASBERITA.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar acara Sosialisasi Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual untuk laporan keuangan di Kantor Bappeda Jawa Barat, Jl. Ir. H. Juanda Bandung, pada Kamis (16/4). Laporan keuangan Berbasis Akrual atau juga disebut cash toward accrual ini, merupakan laporan yang menggunakan basis kas untuk pengakuan transaksi pendapatan, belanja dan pembiayaan, dan basis akrual untuk pengakuan asset, kewajiban, serta ekuitas dana.

Gubernur Jawa Barat yang hadir pada sosialisasi ini mengatakan, sosialisasi ini bagus dan sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam menerapkan laporan keuangan yang mempunyai penilaian tidak hanya wajar (WTP) atau tak wajar, namun juga sebagai indikator untuk melihat implikasinya terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Akrual base ini bagus. Jadi laporan keuangan tidak hanya wajar atau tidak wajar, tapi juga berguna atau tidak untuk masyarakat," ungkap Gubernur dalam sambutannya.

Sejauh ini, Gubernur pun menyatakan kesiapannya bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah siap untuk menerapkan sistem laporan keuangan berbasis akrual tersebut.

Selain itu, pada laporan keuangan tahun 2016 mendatang akan ada 12 item yang akan dicantumkan. Sementara itu, pada laporan keuangan tahun 2014 dan tahun-tahun sebelumnya hanya ada 4 item dan pada laporan keuangan tahun 2015 ditambah menjadi 7 item yang harus ada pada setiap laporan keuangan pemerintahan.

Hadir pada acara ini, Dirjen Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri RI, Kepala Kantor Perwakilan BPK Jawa Barat, Perwakilan BPKP Pusat, Kepala Kantor Perwakilan BPKP Jawa Barat, para Kepala OPD dan Biro di lingkungan Pemprov Jabar, serta Walikota/Bupati atau perwakilan  Pemkot/Pemkab se-Jabar. (*)





 
Read in browser »
share on Twitter Like Jabar Gelar Sosialisasi Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual on Facebook

Tinjau Langsung Persiapan KAA, Jokowi: Persiapan di Bandung Sudah 95%

By Rie on Apr 17, 2015 12:05 am
PASBERITA.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung persiapan Peringatan Konferensi Asia-Afrika ke-60 di berbagai lokasi di Kota Bandung, pada Kamis (16/4). Menurut Presiden untuk persiapan acara KAA pada 24 April 2015 mendatang di Kota Kembang sudah 95%.

Presiden yang didampingi oleh Menko PMK Puan Maharani, Menlu Retno Marsudi, Mensesneg Pratikno, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Pandjaitan, serta Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Walikota Bandung Ridwan Kamil, tiba di Bandara Husein Sastranegara sekitar pkl. 11.30 WIB dengan menggunakan pesawat Kepresidenan RI. Dari Bandara Husein Sastranegara, ia serta rombongan langsung menuju Hotel Savoy Homann di Jl. Asia-Afrika.

Usai dari Hotel Savoy Homann, Presiden bersama rombongan berjalan kaki menuju Gedung Merdeka untuk meninjau suasana serta persiapan di dalam Gedung Merdeka. Setelah sekitar 15 menit ada di dalam Gedung Merdeka, Presiden memberikan keterangan pers kepada para awak media yang sudah menunggunya di Jl. Asia-Afrika.


Dalam keterangan persnya, Presiden mengungkapkan bahwa persiapan untuk Peringatan KAA ke-60 di Kota Bandung sudah mencapai 95%. Namun, ia juga mengatakan masih ada kekurangan di kiri-kanan jalan yang akan dilintasi para kepala negara/pemerintahan serta delegasi nanti.

"Tadi dari Bandara Husein Bandung langsung kita ke hotel (Savoy Homann) mengecek semuanya. Kemudian ke Gedung Merdeka tempat acara. Namun, kanan-kiri kota kurang tambahan bunga sedikit-sedikit, toilet juga dicek tadi. Secara umum 95 atau 96 persen siap," ungkap Presiden RI ke-7 ini.

Ketika ditanya seputar hal yang akan menjadi pembahasan pada konferensi, Presiden menjawab bahwa perlunya KAA tersebut untuk menjaga keseimbangan dan keadilan global bagi bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.

"Kawasan Asia-Afrika akhir-akhir ini memerlukan perhatian khusus. Karena memerlukan keseimbangan dan keadilan global yang akan disuarakan saat pertemuan. Mungkin nanti akan ada pertemuan khusus yang membahas Yaman, Syria, Laut Cina Selatan" papar Presiden.


Lebih lanjut, Presiden pun mengatakan negara yang telah konfirmasi hadir ada 79 negara. Selain itu, akan hadir pula sebanyak 28 kepala negara/pemerintahan.

Usai dari Gedung Merdeka, Presiden serta rombongan berjalan kaki menuju Alun-Alun Kota Bandung dan Masjid Agung. Namun, sebelum ke Alun-Alun ia sempat melihat Monumen Asia-Afrika berupa Bola Dunia raksasa lengkap dengan nama negara-negara di Asia dan Afrika di tembok monumen. Setelah itu, Presiden langsung menuju Masjid Agung Kota Bandung untuk meninjau persiapan dan Shalat Dzuhur di masjid, yang juga akan digunakan untuk Shalat Jumat para delegasi Muslim tanggal 24 April nanti.

Presiden pun mengakhiri peninjauan sekaligus gladi bersih tersebut dengan bersantap siang di Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat Gedung Pakuan Jl. Otto Iskandardinata No. 1, Kota Bandung. Lokasi ini nantinya akan digunakan para kepala negara/pemerintahan dan delegasi KAA untuk bersantap siang. (*)





 
Read in browser »
share on Twitter Like Tinjau Langsung Persiapan KAA, Jokowi: Persiapan di Bandung Sudah 95% on Facebook

@antonastrey Takjub Lihat Kota Makkah dan Madinah dari Luar Angkasa

By Arif A on Apr 16, 2015 11:20 pm

PASBERITA.comAstronot asal Rusia, Anton Skhlaperov, dengan sengaja mengambil gambar kota Makkah dan Madinah dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (IIS). Astronot itu mengaku merasa takjub karena kedua kota tersebut memancarkan cahaya yang sangat terang.

Anton Shklaplerof merupakan astronot asal Rusia yang rajin mengabadikan berbagai foto dan gambar yang diambilnya dari ISS lalu diunggah ke dalam akun Twitter pribadinya @antonastrey.

Meski sering mengambil foto berbagai wilayah di Bumi dari luar angkasa, Shklaplerof merassa sangat kagum karena foto yang diambil di atas wilayah Makkah dan Madinah karena sangat bercahaya, bahkan saat dilihat dari luar angkasa. Gambar yang diambil Shklaplerof menunjukkan kota Makkah dan Madinah seperti memancarkan cahaya yang sangat terang.

Shklaplerof pun menuliskan caption di bawah foto tersebut yang menyatakan bahwa wilayah Makkah dan Madinah terlihat luar biasa indah di malam hari. Sejak diupload 26 Januari 2015, foto tersebut telah di-retweet sebanyak 7.800 kali dan telah di-favorite oleh pengguna Twitter sebanyak 4.000 kali.

Selain Makkah dan Madinah, Shklaplerof juga mengambil berbagai foto beberapa kota besar di Bumi, seperti Moskow dan Budapest. Namun, hanya foto wilayah Makkah dan Madinah yang memancarkan benderang sinar terang. Demikian dikutip dari okezonecom. (*)





 

Read in browser »
share on Twitter Like @antonastrey Takjub Lihat Kota Makkah dan Madinah dari Luar Angkasa  on Facebook

Toei Kyoto, Hollywood-nya Jepang yang Ajak Kembali ke Zaman Edo

By Arif A on Apr 16, 2015 10:30 pm

PASBERITA.comJepang menjadi destinasi wisata populer di Asia saat ini. Sejumlah tempat menarik dikunjungi, salah satunya Toei Kyoto Studio Park.

Taman hiburan ini disetting seperti perumahan tua para samurai, ninja dan geisha yang melegenda di Jepang. Oleh karenanya, mengunjungi Toei Kyoto Studio Park kita seolah-olah diajak kembali ke zaman Edo.

Namun, Toei Kyoto Studio Park dikenal sebagai Hollywoodnya Jepang, karena kita bisa menjumpai banyak keajaiban setiap periode dari sepotong drama dan film. Selain itu, di lokasi ini kita bisa mengintip bagaimana proses film dibuat dengan sejumlah adegan dan efek suara dari belakang panggung.

Selanjutnya, pengunjung juga bisa menjumpai set terbuka yang digunakan dalam film dan drama, misalnya Uzumasa Film Village. Lebih dari 100 film setiap tahunnya melakukan syuting di set terbuka Uzumasa Film Village, jika beruntung, kita dapat melihat adegan syuting yang tengah berlangsung.

Selain set dari periode Edo, ada juga set dari periode Meiji yang bisa dikunjungi. Pada set periode Meiji ini, kita akan menemukan jalan-jalan bata dengan mobil troli kuno sedang parkir.

Selanjutnya, kita bisa mengunjungi satu pelabuhan kota di era Edo. Di sini, kita bisa melihat dinosaurus yang muncul setiap lima menit sekali dan terlihat begitu nyata.

Belum puas bermain, kita bisa mencoba sesuatu yang lebih menantang, yaitu bertarung pedang dengan para samurai. Pertarungan pedang ini dilakukan pada set terbuka, dan kita benar-benar diajak berlatih memegang pedang khas samurai Jepang.

Pertama, kita akan belajar bagaimana cara memegang dan mengayunkan pedang. Setelah itu, kita bisa menguji kemampuan dalam bertarung pedang dengan seorang samurai, tetapi jangan khawatir, karena pedang yang digunakan hanya properti film, demikian dikutip okezonecom dari Jp-Hotnow, Kamis (16/4). (*)





 

Read in browser »
share on Twitter Like Toei Kyoto, Hollywood-nya Jepang yang Ajak Kembali ke Zaman Edo on Facebook

Anis Matta: Tjokroaminoto Salah Satu Peletak Dasar Nasionalisme Indonesia

By Dedi Mustofa on Apr 16, 2015 10:03 pm
PASBERITA.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengatakan Haji Oemar Said Tjokroaminoto merupakan salah satu peletak dasar nasionalisme Indonesia. 

Hal ini diungkapkan Anis melalui akun Twitter @anismatta selepas menyaksikan film Guru Bangsa Tjokroaminoto bersama para pengurus DPP PKS, Kamis (16/4/2015) sore. 

"Tjokro adalah salah satu peletak dasar nasionalisme Indonesia.. Murid2nya, yg juga "anak kos"nya, menjd pena yg menulis sejarah Indonesia. Ada Soekarno, Moesso, Kartosuwiryo dll.. Mereka adlh sebagian yg akan membangun pondasi negara-bangsa.. Indonesia," ungkap Anis. 

Menurut Anis, kemerdekaan Indonesia muncul dari rasa solidaritas, begitu juga kesadaran Konferensi Asia Afrika (KAA). KAA bukan sekedar regionalisme, karena jarak Asia dan Afrika begitu jauh.

"KAA adalah kesadaran atas nasib yang sama dan solidaritas, senafas dengan ruh semangat kemerdekaan Indonesia," katanya. 

Kini, lanjut Anis, KAA harus membangun kesadaran baru tentang solidaritas negara-negara yang memperjuangkan kemerdekaan, dan memberi warna tersendiri bagi globalisasi.

"Pada awal abad ke-20 pendidikan dan status keturunan menjadi akses menjadi elite sosial-politik. Posisi ini dibayang-bayangi oleh saudagar/pedagang yang memegang kendali ekonomi," terang Anis. 
Anis mengatakan, Tjokro datang dari kelompok pedagang yang bertransformasi menjadi aktivis sekaligus ideolog pergerakan kebangsaan. Tjokro juga mendorong agar Sarekat Dagang Islam menjadi Sarekat Islam, memperluas orientasi dari sekedar perjuangan ekonomi menjadi politik.

"Sebagai bangsa kita selalu bisa melakukan lompatan-lompatan besar dalam sejarah begitu elite bangsa terkonsolidasi. Itu yang terjadi di era Tjokro, Sukarno dan Suharto. Dengan tantangan dan kesulitannya sendiri-sendiri, " kata Anis. 

Selain itu, Anis juga mengatakan, pascareformasi dirinya belum melihat konsolidasi elite-elite nasional.

"Fragmentasi yang tajam dan ruang komunikasi yang bising menyulitkan konsolidasi itu," jelasnya. 

Menurut Anis, terlalu singkat masa kesolidan agenda menurunkan Soeharto dengan buyarnya agenda bersama oleh agenda kelompok. Agenda Reformasi berjalan dengan interpretasi dan bahasa masing-masing tidak ada kesatuan bahasa. Tapi itulah eksperimen sejarah.

"PR bersama kita adalah menggalang konsolidasi elite untuk melakukan lompatan sejarah. Indonesia menjadi entitas peradaban. Tidak mudah, tetapi tidak ada yang tidak mungkin, jika kita mau berusaha. Tjokro, Soekarno dan pendiri bangsa ini sudah membuktikannya," tegas Anis. 

"Kini giliran kita mewujudkan Indonesia sbg entitas peradaban, dan berbicara di panggung dunia," imbuhnya. 

Anis mengatakan, Bandung sudah menjadi ibu kota Asia-Afrika dan Indonesia bisa menjadi motor bagi solusi masalah-masalah dunia bersama negara-negara Asia-Afrika. Termasuk mencari solusi damai bagi Palestina, PR bagi negara-negara Asia-Afrika. Karena perdamaian di kawasan itu akan menjadi sumber perdamaian dunia.

"Sekali lagi terima kasih kpd Mas @garinfilm dan rekan2 yg telah menghadirkan film yg bermutu, menjd sumber pembelajaran yg bermakna. Kobarkan semangat Indonesia," pungkas Anis.(*)




 
Read in browser »
share on Twitter Like Anis Matta: Tjokroaminoto Salah Satu Peletak Dasar Nasionalisme Indonesia on Facebook

Besok, Badrodin Resmi Jadi Kapolri

By Dedi Mustofa on Apr 16, 2015 09:35 pm
PASBERITA.com - Rapat paripurna DPR sepakat bahwa Komjen Badrodin Haiti lulus uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon Kepala Polri. Pelantikannya oleh Presiden Jokowi dan disusul dengan upacara serah terima jabatan Kepala Polri akan berlangsung pada Jumat (17/4/2015) besok.

"Sudah selesai di DPR, Pak Badrodin sudah bisa dilantik. Besok pagi," kata Menko Polhukam  Edhy Purdijatno di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta, Kamis (16/4/2015) seperti dilansir metrotvnews.

Menurut jadwal, pelantikan Komjen Badrodin Haiti oleh Presiden Jokowi dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB di Istana Negara. Mengenai siapa yang akan diangkat sebagai Wakil Kepala Polri, akan dibahas segera oleh Kepala Polri definitif dalam Sidang Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi Polri.

Hasil sidang yang diikuti para perwira tinggi tersebut nantikan akan disampaikan kepada Presiden Jokowi. Di dalam tahap ini, presiden bisa saja menolaknya atau bahkan langsung menyetujuinya.

"Ya bisa saja (langsung disetujui Presiden -red). Wanjakti kan tidak hanya Kapolri, ada beberapa perwira tinggi. Pilihan terbaik yang diajukan kepada Bapak Presiden, kalau tidak ada masalah yang akan diterima," ujar Tedjo yang mengaku belum tahu kapan sidang Wanjakti digelar.(*)




 
Read in browser »
share on Twitter Like Besok, Badrodin Resmi Jadi Kapolri on Facebook

Komisi III: Peralatan Patroli Polisi di Kepri Masih Minim

By Dedi Mustofa on Apr 16, 2015 09:31 pm
PASBERITA.com - Sarana dan prasarana Polisi Air di Kepulauan Riau sangat minim, khususnya di Kabupaten Natuna sebagai salah satu daerah terluar Indonesia yang berbatasan dengan tiga negara. Hal tersebut terungkap dalam kunjungan spesifik Komisi III DPR RI ke Kabupaten Natuna, Senin (13/4).

"Kedatangan kami ke Natuna ini untuk menyerap aspirasi masyarakat serta pemerintah daerah setempat terkait permasalahan yang ada di Kepulauan Riau khususnya di Kabupaten Natuna ini," ungkap Ketua Komisi III, Aziz Syamsudin seperti dilansir laman dpr.go.id, Rabu (15/4/2015).

Aziz menjelaskan bahwa dari diskusi yang dihadiri oleh Kapolda Kepulauan Riau, Amran Depari, Kepala KejaksaanTinggi Negeri Kepri, dan Bupati Natuna, Ilyas Sabli beserta jajarannya itu diketahui bahwa di daerah tersebut khususnya di Natuna tidak sedikit terjadi Trans Nasional Crime atau kejahatan lintas negara,salah satunya illegal fishing.

Sayangnya hingga saat ini pihak kepolisian mengaku masih belum bisa seutuhnya menumpas illegal fishing yang dilakukan oleh kapal dan nelayan asing. Sebagaimana yang dipaparkan oleh Kapolda Kepri, Amran Depari, jumlah personil kepolisian di Provinsi Kepulauan Riau ini hanya berjumlah 4.500 orang, padahal wilayah ini ada sekitar 2.400 pulau dimana 400 diantaranya berpenghuni. Dengan begitu setiap pulau masing-masing hanya mendapat pengamanan dua personil polisi.

Tidak hanya itu, peralatan yang dimiliki kepolisian juga masih sangat minim. Bahkan di Kabupaten Natuna yang memiliki banyak pulau sendiri hanya ada satu dua kapal polisi. Tidak jarang polisi meminjam kapal warga untuk melakukan patroli laut.

Menanggapi hal tersebut, Aziz Syamsudin yang didampingi oleh anggota Komisi III lainnya seperti Nasir Djamil,Ali Umri, Andhika Hazruny, Dossy Iskandar mengatakan pihaknya akan segera mendiskusikan hal ini dengan pihak Polri agar ke depan dapat memberikan anggarannya pada program pembelian peralatan yang diperlukan para personil polisi sebagai garda terdepan  dalam menghalau para pencuri ikan dari negara lain.

"Tidak hanya sekedar pencurian ikan, namun di situlah terletak martabat bangsa kita di mata negara lain. Oleh karena itu, sudah saatnya polisi yang berada di garda terdepan harus dipersenjatai dengan peralatan yang lengkap,"papar Aziz.(*)




 
Read in browser »
share on Twitter Like Komisi III: Peralatan Patroli Polisi di Kepri Masih Minim on Facebook

Anis Matta: Solusi Damai Di Palestina PR bagi negara-negara Asia Afrika

By Rie on Apr 16, 2015 09:00 pm
PASBERITA.com - Peringatan konferensi Asia Afrika di Bandung pada 24 April 2015 nanti menjadi momentum refleksi bagi seluruh negara Asia Afrika bahwa semangat awal peristiwa bersejarah ini ialah keinginan memperjuangkan kemerdekaan dan menghilangkan segala bentuk penjajahan diatas muka bumi.

Hal tersebut disampaikan Presiden PKS. Anis Matta melalui akun twitter nya @anismatta, Kamis (16/4) malam.

"Konferensi Asia Afrika bukan sekedar regionalisme karena jarak antar negara yang begitu jauh. Ini adalah kesadaran atas nasib yang sama dan solidaritas" tulisnya

Lebih jauh Anis Matta menyampaikan bahwa sudah waktunya Konferensi Asia Afrika membangun kesadaran baru tentang solidaritas bagi negara-negara yang sedang memperjuangkan kemerdekaannya.

"termasuk mencari solusi damai untuk palestina, ini PR bagi negara-negara dikawasan Asia Afrika" pungkasnya sambil menegaskan bahwa perdamaian di Palestina akan menjadi sumber perdamaian dunia.

Seperti yang kita ketahui, Palestina sudah berada dibawah jajahan Israel sejak tahun 1948 dan hingga kini masih terus berjuang untuk memperoleh kemerdekaan. Sudah menjadi kewajiban bangsa-bangsa di Asia dan Afrika yang dulunya disatukan oleh semangat melawan penjajahan untuk mendukung segala upaya Negara Palestina dalam meraih kemerdekaannya.(*)





 
Read in browser »
share on Twitter Like Anis Matta: Solusi Damai Di Palestina PR bagi negara-negara Asia Afrika on Facebook

Premium Akan Diganti Pertalite

By Rie on Apr 16, 2015 08:56 pm
PASBERITA.com - Pengusaha SPBU sudah mengetahui rencana PT Pertamina (Persero) menghapus bensin premium secara bertahap, dan menggantinya dengan bensin baru yang kualitasnya lebih baik. Apa nama bensin baru itu?

"Pertamina Pusat sudah bicara ke kita, dan pada prinsipnya kita dukung penuh jenis bensin baru pengganti premium," kata Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Eri Purnomohadi seperti dilansir detikFinance, Kamis (16/4/2015).

Eri mengungkapkan, nama baru bensin pengganti premium adalah Pertalite.

"Namanya Pertalite. Mungkin maksudnya bahan bakar yang membuat tarikan mesin ringan, lite-kan ringan. Karena kata Direksi Pertamina, Pertalite ini kualitasnya lebih bagus, tarikan mesin lebih ringan, lebih bersih, dan lebih murah daripada Pertamax RON 92," ungkap Eri.

"Warna logonya gold alias emas, tapi saya nggak tahu apa nanti berubah lagi apa tidak, soalnya kan belum diluncurkan Pertamina," tambahnya.

Namun kata Eri, dirinya belum tahu apakah nantinya fee atau komisi bagi pengusaha SPBU naik tidak ketika penjualan Pertalite dimulai.

"Nah itu kita belum ngomong lagi sama Pertamina, fee-nya beda atau tidak, premium dan pertamax kan fee-nya beda, nah kalau Pertalite ini kita belum bicara berapa fee-nya," tutup Eri. (*)





 
Read in browser »
share on Twitter Like Premium Akan Diganti Pertalite on Facebook

Warga Sydney Bela Muslimah yang "Diserang" dalam Kereta

By Arif A on Apr 16, 2015 08:45 pm
PASBERITA.comSebuah video yang menangkap momen seorang perempuan Muslim menjadi obyek serangan verbal rasis di dalam kereta di Sydney, telah dilihat hampir 60.000 kali.

Video ini direkam dengan ponsel oleh Stacey Eden, 23 tahun. Dalam video itu, Stacey mengatakan kepada seorang perempuan yang lebih tua untuk menghentikan pelecehan yang dilakukannya terhadap perempuan muslim berjilbab yang tengah bersama suaminya pada saat itu.

Stacey, seorang pekerja patologi, mengatakan, kejadian itu berlangsung saat ia sedang naik kereta pulang ke wilayah Mascot di jalur bandara, sekitar pukul 1:40 siang pada hari Rabu (15/4).

Ia mengatakan, ia melihat sekelompok orang masuk ke kereta, khususnya seorang pria dan perempuan yang mengenakan jilbab dengan menggendong bayi.

Pada saat itu, Stacey menceritakan, seorang perempuan tua berjalan mendekat dan mulai berbicara kepada mereka.

"Saya hanya mendengarkan musik. Perempuan tua itu lalu membungkuk dan menyentuh jilbab si perempuan Muslim sementara ia berbicara," ungkapnya.

Stacey mengatakan, ia melihat perempuan tua itu secara lisan menganiaya pasangan tersebut, yang sebenarnya tak mengatakan apa-apa.

"Perempuan di sebelah saya mengatakan hal-hal seperti 'semua orang yang sekarat karena umat Islam di dunia ini dan lihat apa yang terjadi di luar negeri," tuturnya.

Stacey mengutarakan, perempuan tua itu melanjutkan kicauannya dengan mengatakan: 

"bacalah koran, untuk apa anda memeluk agama ini, mengapa anda memakai hal-hal seperti ini sehingga Anda bisa menikah dengan pria yang akan menikahi gadis 6 tahun?"

"Saya langsung berkomentar 'ini tidak benar, mengapa anda mengatakan hal-hal seperti ini?'," sebutnya.

Dalam video tersebut, stacey mengatakan kepada si perempuan tua untuk meninggalkan perempuan Muslim itu.

"Ia memakai itu untuk dirinya sendiri, OK. Dia memakai itu karena ia ingin menjadi sederhana dengan tubuhnya, bukan karena orang-orang seperti Anda yang akan duduk di sana dan tidak menghormatinya," kata Stacey dalam video.

Si perempuan tua sempat terdengar menyebutkan pemenggalan, pengepungan Sydney, dan menyebut perempuan Muslim itu sebagai pendukung ISIS.

Stacey lantas mengatakan, dirinya marah dan mulai merekam kejadian tersebut.

"Ia memilih perempuan itu karena caranya berpakaian dan itulah yang benar-benar membuat saya marah," akunya.

Ia menyambung, "Perempuan yang sedang duduk di seberang saya ini memakai jilbab, ia mengurusi dirinya sendiri, ia tak mengatakan apa-apa yang kelewat batas, ia bahkan tak berbicara."

Stacey mengatakan, ia melewatkan pemberhentiannya sendiri untuk memastikan pasangan itt merasa aman, dan ketika ia melihat mereka turun di halte Bandara Internasional, Stacey lantas turun di stasiun Wolli Creek.

"Saya benar-benar khawatir tentang apa yang bisa terjadi. Saya tinggal di kereta selama beberapa perhentian hanya untuk memastikan semuanya baik-baik saja," ceritanya.

Suami korban, Hafeez Ahmed Bhatti, mengunggah ucapan terima kasihnya di Facebook dengan menulis: 

"Video ini tak saya buat sendiri. Inilah yang terjadi kepada kami di dalam sebuah kereta di Sydney, Tuhan memberkati Stacey Eden, ia mendukung kami".

Stacey mengatakan, ia merasa terdorong untuk membela karena tak ada orang lain yang melakukan sesuatu.

"Saya hanya merasa, jika tak ada satupun yang mengatakan apa-apa, ini akan terus terjadi, jadi saya harus mengatakan itu. Orang-orang seperti itu sangatlah bodoh. Mereka tak akan mendengarkan apa yang Anda katakan," akunya.

Juru bicara polisi New South Wales mengatakan, pihak mereka akan meninjau rekaman video itu.

"Polisi NSW menyadari adanya insiden yang terjadi dalam kereta yang bepergian menuju bandara, Inner West dan jalur Selatan yang melibatkan dugaan fitnah rasial, kemarin (15/4)," kemukanya.

Sang jubir menambahkan, "Pihak transportasi kami tengah meninjau sebuah video yang diunggah secara online dalam upaya untuk mengidentifikasi pelaku yang disangkakan."

Polisi mengatakan, mereka belum menerima laporan dari penyerangan itu dan mendorong korban untuk melapor. Demikian dilansir dari detikcom. (*)





 

Read in browser »
share on Twitter Like Warga Sydney Bela Muslimah yang "Diserang" dalam Kereta on Facebook

Nenek 60 Tahun Semangat Ikuti Ujian Nasional

By Arif A on Apr 16, 2015 07:50 pm
PASBERITA.comSeorang nenek berusia 60 tahun, yang juga pemilik kantin sekolah, bersemangat mengikuti Ujian Nasional Kelompok Belajar Paket C di Kabupaten Jembrana, Bali.

"Dulu saya tidak bisa bersekolah karena tidak memiliki biaya. Biar cuma Kejar Paket C, saya serius mengikutinya," kata Tiotista Sudiarti, nenek enam cucu yang mengikuti UN Kejar Paket C di SD Negeri 1 Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Selasa (14/04).

Meskipun berpendidikan minim, lima orang anaknya mampu menyelesaikan pendidikan program sarjana dan saat ini sudah bekerja.

Ia mengaku tidak mau kalah dengan peserta ujian lainnya yang masih muda. 

"Yang penting tekun, konsentrasi, dan semangat. Saya yakin nilai yang akan saya peroleh tidak kalah dengan yang muda-muda," ujarnya sambil tertawa.

Selain Sudiarti, di SD Negeri 1 Dauhwaru ini, menurut Panitia Pelaksana Ujian Kejar Paket C I Ketut Udara Narayana, ada 46 peserta lainnya.

Ia mengakui, dari seluruh peserta yang akan mengikuti ujian hingga tanggal 16 April tersebut, Sudiarti lah yang berusia paling tua.

"Nenek Sudiarti sangat bersemangat, buktinya dia mampu mengikuti ujian dari pukul 13.30 hingga 18.00 WITA untuk dua mata pelajaran," katanya.

Secara keseluruhan ada 103 peserta ujian Kejar Paket C di Kabupaten Jembrana yang terbagi di dua tempat, yaitu di SD Negeri 1 Dauhwaru dan Pondok Pesantren Nurul Islam, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara. Demikian dikutip dari Antara. (*)





 

Read in browser »
share on Twitter Like Nenek 60 Tahun Semangat Ikuti Ujian Nasional on Facebook

Tjokro, Hijrah dan Narasi yang Disembunyikan

By Rie on Apr 16, 2015 07:46 pm
PASBERITA.com - Tadi malam akhirnya saya berkesempatan menonton film Guru Bangsa Tjokroaminoto bersama istri dan beberapa konco. Sejak karya besutan Garin Nugroho ini ramai digunjingkan, saya memang mengazzamkan diri untuk menyaksikannya. Bukan untuk mengkritisinya, karena sehebat apapun manusia pasti hasil buatannya tak sempurna, meski itu Garin sekalipun, sutradara bercita rasa Piala Citra. Saya justru penasaran dengan kabar soal kentalnya warna Islam, sesuatu yang mengejutkan mengingat berita seliweran di dunia maya soal Garin yang katanya berideologi liberal. Dan saya mendapatkan jawabannya dari komentar istri yang duduk di sebelah saya ketika film baru tayang kurang dari seperempat durasi.

"Ayah, kok beda ya?" tanya istri.

"Apanya yang beda?" saya balik bertanya.

"Enggak seperti yang kita pelajari saat sekolah. Waktu kita SD, SMP terus SMA kayaknya Sarikat Islam (SI) itu identik dengan komunis. Tjokroaminoto itu orang kiri," ujar istri sambil matanya terus menatap layar besar dihadapannya yang menampilkan adegan Tjokro berkali-kali mengucap kata hijrah.

Istri saya benar. Dan saya begitu yakin ada jutaan orang yang memiliki pemahaman sejarah seperti istri saya. Bahwa Sarikat Islam cikal bakal komunis. Bahwa SI hanya melahirkan tokoh-tokoh kiri semacam Muso dan Semaoen. Bahwa Tjokro adalah bapak pendukung sosialisme dan komunisme di Tanah Air.

Ya, penulisan sejarah Tjokroaminoto dengan SI nya memang berkutat seputar sosialisme dan komunisme. Jika kita mau rajin membuka buku-buku sejarah, sangat mudah menemukan tulisan yang mengaitkan Tjokro dengan kedua isme di atas. Atau cobalah cari di google, maka kata sosialisme selalu ada di setiap pencarian tentang sosok Tjokro.

Misalkan tulisan Sastrawan dan filsuf yang kerap menulis tentang Islam dan pluralisme yakni Abdul Hadi W. M. Di situs www.serbasejarah.wordpress.com, dalam artikelnya yang berjudul Islam, Sosialisme dan Persoalan Marxiisme di Indonesia, ia tanpa ragu menulis bahwa sosialisme religius telah dianjurkan sejak awal abad ke-20 oleh tokoh-tokoh seperti Tjokroaminoto pada tahun 1905 (bukunya Islam dan Sosialisme). Kata Hadi, Tjokroaminoto memandang sistem kapitalisme yang dibawa oleh pemerintah Hindia Belanda di Indonesia merupakan bentuk dari "Kapitalisme Murtad", sekali pun sistem ini menurut Max Weber lahir dari buaian agama Protestan, yaitu madzab Calvinis.

"Kirinya" Tjokro tak tergambar di filmnya. Kita justru menemukan sebuah narasi baru yang sama sekali tak muncul di teks-teks sejarah. Narasi yang selama ini seperti disembunyikan. Narasi itu adalah hijrah dan iqro. Khusus kata hijrah, berkali-kali muncul dalam film: di awal, pertengahan hingga akhir.

"Hijrah…kemana engkau akan membawaku?" Tanya Tjokro (Reza Rahadian) di adegan pembuka.

"Kalau hijrah satu-satunya jalan, maka aku akan hijrah," ucap Tjokro kepada istrinya Soeharsikin (Putri Ayunda).

Berkali-kali Tjokro memang berhijrah untuk menuntaskan kegelisahannya melihat penindasan penjajah Belanda kepada pribumi. Setelah menjadi pegawai perkebunan, ia pindah ke Semarang untuk menemukan makna hijrah seperti apa yang akan diwujudkan bangsa ini. Lalu ia pindah lagi ke Surabaya dan bekerja pada surat kabar. Sementara istrinya membuat batik sekaligus mengurusi rumahnya yang dijadikan kos-kosan. Rumah Paneleh, nama kos-kosan tersebut, dihuni oleh pemuda-pemuda yang kelak menjadi tokoh-tokoh berpengaruh seperti Agus Salim (Ibnu Jamil), Semaoen (Tanta Ginting), dan Soekarno (Deva Mahenra). Di sinilah Tjokro mendirikan Sarekat Islam dan menjadikannya sebuah organisasi besar.

Kentalnya nilai Islam kian terasa saat tembang Lir Ilir dinyanyikan. Menariknya, running text yang ditampilkan berisikan makna dari syair lagu tersebut. Nuansa pergerakan Islamnya makin menguat.

Lir ilir, lir ilir. Tandure wis sumilir
Bangun, bangunlah (dari keterpurukan). Saatnya telah tiba

Tak ijo royo-royo tak sengguh kemanten anyar
Panji Islam mulai berkembang, menarik hati semua orang

Cah angon, cah angon penekno blimbing kuwi
Wahai para pemuda, amalkan Islam dengan benar

Lunyu-lunyu penekno kanggo mbasuh dodo iro
Meski berat perjuangan, tetaplah terus berbuat (amal), untuk menyucikan jiwamu

Dodotiro, dodotiro kumitir bedahing pinggir
Saat pakaian (akhlakmu) terkoyak

Domdomona jlumatono kanggo sebo mengko sore
Perbaikilah, sempurnakanlah (Islammu), demi masa depan (akhirat)

Mumpung gede rembulane, mumpung jembar kalangane
Senyampang usiamu masih muda, selagi masih ada kesempatan

Yo sorak ooooo, sorak hiyooo
Hingga kita temui kebahagiaan

Pemaknaan syair Lir Ilir ini seakan ingin menguatkan pesan film ini tentang hijrah yang harus dilandasi dengan nilai-nilai keislaman yang kokoh. Dan Garin sepertinya ingin para penonton menangkap ruh film ini dengan memberikan dialog Tjokro dan Agus Salim jelang akhir film.

"Dan Aku Agus Salim akan berhijrah bersama Tjokroaminoto."

Lalu diikuti kalimat hijrah terakhir Tjokro di film ini:

"Satu-satunya cara berhijrah adalah dengan setinggi-tinggi ilmu, sepintar-pintar siasat dan semurni-murni tauhid."

Akhirnya, saya harus mengatakan bahwa film ini layak ditonton. Karena ini bukan sekadar film sejarah yang mengobati kerinduan akan hadirnya sosok-sosok pemimpin sekelas Tjokro di masa kini, tapi lebih dari itu. Garin melalui filmnya ini akan membuat persepsi sejarah kita "hijrah": dari yang semula mengidentikkan Tjokro dengan sosialisme menjadi Tjokro yang Islamis. Persis seperti yang dialami istri saya saat menyaksikan film ini di bioskop tadi malam.

Erwyn Kurniawan





 
Read in browser »
share on Twitter Like  Tjokro, Hijrah dan Narasi yang Disembunyikan on Facebook

Tjokroaminoto: Hijrah, Hijrah, Hijrah

By Rie on Apr 16, 2015 07:29 pm
PASBERITA.com - Seorang pria paruh baya dengan kumis tebal, berkain batik, menggunakan beskap dengan hiasan dasi ala Eropa terduduk di sebuah meja kayu. Sementara sekelilingnya, orang-orang berpakaian beskap Jawa mondar-mandir membereskan ruangan. Pria berpeci dan berkumis itu terdiam, mendengar dengan seksama pembicaraan bertema radikal dari pemuda berbaju hitam di belakangnya. Sejenak kemudian datang pria necis dengan baju Eropa dan rambut mengkilap. Pria yang tadi termenung itu lalu berkata,

"Hijrah ini, sudah sampai mana Gus?

"Mungkin, sudah sampai Arafah.." pria necis itu berkata.

Itulah penggalan dari film Tjokroaminoto, karya dari Garin Nugroho. Film karyanya ini merupakan jawaban dari kekecewaan kita terhadap kisah sejarah Indonesia yang jarang ditampilkan di film hanya karena masalah intepretasi, malu akan budaya asli, dan tidak adanya kemauan untuk melakukan riset. Namun Garin tetaplah Garin. Film ini hanya cocok bagi mereka yang suka membaca dan mengerti perjalanan dari tanah airnya sendiri.

Tjokroaminoto merupakan simbol dari masyarakat Jawa terdidik di awal abad 20 yang sedang berangsur-angsur meninggalkan kebiasaan feodalisme Jawa. Ia adalah peletak dasar warna-warni ideologi yang ada di Indonesia. Ia mengerti mengenai Islamisme, ia paham betul semangat dari revolusi para kaum komunis, dan ia tahu benar bahwa menempatkan diri sebagai sosok yang percaya nasionalisme merupakan jalan terbaik.

Tjokro hidup dan lahir ketika dunia sudah mulai muak dengan kolonialisme dan kapitalisme industri. Di kepalanya, muncul Gandhi, Marx, dan Jalaluddin Al Afgani secara bersamaan. Secara fisik, muridnya menjadi representasi dari tiga pikirannya itu. Soekarno sebagai nasionalisme, Semaoen cs sebagai sosok Marx, dan Kartosoewirjo yang kelak menjadi pemimpin untuk Darul Islam Indonesia sebagai sosok Jalaluddin (sayang tokoh Kartosoewirjo tidak ditampilkan dalam film ini). Inilah yang menjadikan sosok Tjokro begitu kuat. Ia, adalah sosok Raja Jawa yang tidak memiliki harta kekayaan namun memiliki harta intelektual, sekaligus sebagai guru dari kekayaan ideologi modern di Indonesia.

Film Tjokro menggambarkan jelas isi pikiran dari Tjokro yang disebutkan diatas. Beberapa adegan ia berbicara sendiri atau ketika ia berbagi keluh kesah mengenai bisikan-bisikan dalam kepalanya yang terus menerus meneror dalam mimpi. Tak lupa, film ini menyisipkan mitos-mitos Jawa yang lekat dengan ke-Indonesia-an. Tjokro lahir pada 1882, ia diruwat pada tahun 1895 karena ia lahir tepat pada masa-masa Krakatau meletus dimana masyarakat Jawa mengganggap letusan Krakatau merupakan bukti kekesalan alam terhadap masyarakat Jawa yang pada saat itu begitu menikmati kolonialisme sekaligus sebagai tanda bahwa akan ada seorang juru selamat yang akan hadir ditengah-tengah masyarakat Jawa. Tjokro juga digambarkan sebagai tokoh mistis, seorang manusia karomah yang diyakini oleh Wong Cilik sebagai juru selamat rakyat kecil di Hindia Belanda. Tapi di sisi lain, Tjokro digambarkan sebagai manusia yang rapuh.


Satu konsep yang paling menarik dalam film ini adalah kata Hijrah yang diucapkan berkali-kali dalam dialog. Dalam pandangan umum, Istilah hijrah biasa dipakai dalam Islam dengan pengertian meninggalkan suatu negeri yang tidak begitu aman menuju negeri lain yang lebih aman, demi keselamatan dalam menjalan agama. Raqib al-Isfahani, pakar leksiografi Al-Quran berpendapat bahwa sebagai istilah kata hijrah biasanya mengacu kepada tiga pengertian, yaitu: 1) meninggalkan negeri yang berpenduduk kafir menuju negeri yang berpenduduk muslim, seperti hijrah Rasulullah SAW dari Mekkah ke Madinah, 2) meninggalkan syahwat, akhlak yang buruk dan dosa-dosa menuju kebaikan yang diperintahkan oleh Allah SWT, 3) mujahadah an-nafs atau menundukkan hawa nafsu untuk mencapai kemanusiaan yang hakiki.

Namun, hijrah dalam film ini berarti merupakan sebuah gerakan menuju pembaharuan. Tjokro, melakukan hijrah dalam artian meninggalkan keadaan lama di mana masyarakat Hindia Belanda yang tadinya merupakan negeri jajahan menjadi negeri yang merdeka yaitu dengan membuat pemerintahan sendiri. Konsep ini juga dibahas dalam pemikiran Semaoen, murid Tjokro paling radikal. Ia berpikiran bahwa ia harus hijrah dari Sarekat Islam pimpinan Tjokro karena dianggap tidak relevan dan terlalu menya-menye dan mendirikan Sarekat Islam Merah sebagai tandingan yang begitu revolusioner. Sedangkan kita yang menonton film tersebut memandang hijrah sebagai usaha menunju nasib yang lebih baik, hidup yang lebih tenteram, dan mungkin saja pekerjaan yang lebih baik.

Pesan lain dalam film ini adalah Iqra, atau membaca. Ini sentilan untuk Indonesia yang hanya memiliki presentase suka membaca sebesar 0,01 persen alias hanya 1 orang dari 10.000 orang Indonesia yang suka membaca. Tjokro menggambarkan Iqra bukan saja sebagai usaha kita dalam membaca teks literature, buku, atau artikel. Film ini mengajarkan kita mengenai arti membaca secara lebih luas. Penggalan kata Zaman Baru merupakan pembacaan Tjokro terhadap keadaan dunia dan posisi Hindia Belanda dalam perekonomian dan politik Indonesia.

Namun di satu sisi, membaca adalah sebuah bekal. Ah, lihatlah bagaimana sebuah kegiatan yang bernama membaca mampu menjadikan negeri ini bergerak, berteriak, dan menentukan nasibnya sendiri. Adegan membaca buku, koran, bahkan foto dijadikan sebuah materi khusus dalam film ini.

Film ini merupakan salah satu film nge-pop yang dibuat oleh Garin Nugroho. Namun tampaknya Garin tidak bisa melepaskan semangat memberikan semiotika (simbol) dalam setiap filmnya. Banyak sekali simbol dalam film ini, sampai-sampai harus berpikir keras adegan ini simbol apa ya? Selain simbol, film ini juga memperlihatkan sebuah adegan layaknya panggung teater. Posisi tubuh, dialog, kadang menyanyi, atau bahkan penggunaan kata dan raut muka begitu ditekankan. Alhasil, dengan kostum dan dan dialog bahasa Belanda, kita akan cukup bekerja keras dalam mencerna film ini. Apalagi ketika muncul sosok Bagong yang merupakan anaknya Semar yang kerap membaca tongkat dengan bintang berwarna terang diujungnya.

Karena kisah Tjokroaminoto yang begitu ruwet, film ini berusaha menampilkan gambar-gambar kolase yang diharapkan membawa kita memasuki zaman itu. Bukan sembarang gambar karena dalam sebuah gambar-gambar yang disajikan kita akan melihat begitu banyak simbol. Mulai dari gembok, sampai orang yang berdiri memegang sel penjara. Lain sisi, untuk kostum dan tata panggung yang dipakai harus kita acungkan jempol karena sepertinya tim produksi melakukan riset yang cukup berat karena menampilkan penuansaan sejarah dalam sebuah film adalah neraka yang nyata.

Jika kita tidak mengetahui kisah dari Tjokroaminoto dari literature yang ada sudah dipastikan kita akan kesulitan untuk mencerna alur ceritanya, menebak tokohnya, dan masuk kedalam pikiran politik yang begitu berseliweran dalam setiap adegan di film ini. Pesan paling baik untuk penonton dalam film ini adalah jangan lupa membaca dahulu sebelum menonton film populer, karena tidak semua film populer bisa dicerna dengan perutmu tapi juga ada film populer yang harus dicerna dengan otakmu.

Menutup tulisan ini, saya akan mengutip pesan Tjokro untuk anak didiknya yang akan berhijrah dengan cara masing-masing karena mengutip puisi Tagore yang dibacakan Stella saya tidak mampu akibat wajah ayu Chelsea Islan yang mempesona. Jadi begini pesan dari Pak Tjokro kira-kira..

Apa bekal kita untuk berhijrah, Pak Tjokro?

Yaitu setinggi-tinggi ilmu, sepintar-pintar siasat, dan semurni-murni Tauhid.

Lalu lagu Terang Bulan pun mendayu…



oleh: Muhammad Gilang Sukmahavi




 

GURU BANGSA TJOKROAMINOTO

Kode M-TIX : GURU
Jenis Film : Drama, Biography
Produser : Christine Hakim, Dewi Umaya Rachman, Sabrang Mowo Damar Panuluh, Didi Petet, Nayaka Untara, Ari Syar
Sutradara : Garin Nugroho
Penulis : Ari Syarif, Erik Supit
Produksi : Yayasan Keluarga Besar HOS Tjokroaminoto, Picklock Production





 
Read in browser »
share on Twitter Like Tjokroaminoto: Hijrah, Hijrah, Hijrah on Facebook

Nobar Film Tjokroaminoto, Syaikhu: Hargai Sejarah Bangsa

By Rie on Apr 16, 2015 06:59 pm
PASBERITA.com - Wakil Walikota (Wawako) Bekasi, Ahmad Syaikhu menyampaikan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya. Hal itu disampaikannya beberapa saat menjelang Nonton Bareng (Nobar) film Guru Bangsa Tjokroaminoto, di Gedung Studio Imax XXI Mall Sumarecon, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (16/4).

"Haji Oemar Said Tjokroaminoto adalah seorang bangsawan, yang lahir dari darah bangsawan juga. Yang menjadi orang dan guru besar dalam melahirkan para pemimpin besar bangsa Indonesia," ungkap Syaikhu.

Lebih lanjut, Ahmad Syaikhu berharap bahwa para siswa-siswa SMA dan SMK se Kota Bekasi yang ikut nobar tersebut dapat menteladani sikap dan perjuangan sosok Tjokroaminoto.

Diketahui acara nonton bareng film Guru Bangsa Tjokroaminoto yang digelar pemerintah Kota Bekasi kali ini melibatkan Dinas Pendidikan, para Kepala Sekolah SMA dan SMK se-Kota Bekasi, jajaran staf direksi PT Migas Kota Bekasi dan masyarakat umum.  (*)





 
Read in browser »
share on Twitter Like Nobar Film Tjokroaminoto, Syaikhu: Hargai Sejarah Bangsa on Facebook




Recent Articles:

Pesawat F-16 untuk Acara Pembaretan Jokowi Jatuh
Umar Menginfakkan Separuh Hartanya untuk Kejayaan Islam
Biola Ini Dibuat dengan Printer 3D






This email was sent to dwiBaz.ngakngik@blogger.com
why did I get this?    unsubscribe from this list    update subscription preferences
pasberita.com · jakarta, indonesia · jakarta 13620 · Indonesia

Email Marketing Powered by MailChimp

Posting Komentar

 
Top