| | By Eko Wahyudi on Jun 19, 2015 09:18 am PASBERITA.com - Maskapai Penerbangan Air Asia meraih penghargaan sebagai "Maskapai Berbiaya Hemat Terbaik" dan "Kabin Biaya Hemat Terbaik Kelas Premium" dalam Skytrax World Airline Awards 2015. Disampaikan Co-founder dan CEO AirAsia, Tony Fernandes, penghargaan ini memberikan arti tersendiri pasca kecelakaan yang menimpai Air Asia QZ8501, Desember 2014 lalu.
"Saya biasanya tidak akan mengatakan industri penerbangan manis, tetapi hari ini terasa manis. Kami sudah menang tujuh kali, tetapi penghargaan ini paling berarti setelah apa yang terjadi awal tahun ini," tuturnya yang dikutip CNN.
Skytrax merupakan penghargaan yang dilandaskan pada survey kepuasan penumpang terhadap maskapai-maskapai yang ada di dunia. Ajang penghargaan ini mulai digulirkan sejak 1999 silam. (*)
Read in browser » By Dedi Mustofa on Jun 18, 2015 09:50 pm PASBERITA.com - Menteri Agama Lukman Hakim menanggapi fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang pemimpin yang ingkar janji sebagai sesuatu yang efektif untuk mengajak setiap umat memegang dan menepati janjinya. "Saya pikir efektif, karena kita semua umat beragama dan setiap umat beragama pasti memegang janjinya," kata Menag Lukman di kantornya, area Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (18/6/2015) seperti dilansir antaranews. Pemimpin, kata politisi PPP itu, memiliki periode tugas untuk menepati janjinya terutama janji kampanye. Konteks menepati janji sangat tergantung dari pemimpin itu mampu memenuhi janji kampanyenya dan tanggung jawabnya atau tidak. "Dia dinilai menepati atau ingkar janji sangat tergantung dari apakah dia telah menyelesaikan masa tugasnya itu, misalnya orang bertugas lima tahun," kata dia. Kriteria ingkar janji pemimpin, lanjut dia, tidak bisa disimpulkan begitu saja saat seorang pengemban amanah baru saja menjalankan masa tugasnya. Contohnya tentu kurang bijak saat yang bersangkutan memiliki periode bakti selama lima tahun dan sudah dicap ingkar janji di tahun pertamanya. Pemimpin yang baik, kata Lukman, adalah yang menepati janjinya saat kampanye. Untuk itu, Menag mengajak setiap pribadi atau bukan hanya pemimpin agar berupaya menepati janjinya. "Kalau menurut saya tidak hanya seorang pemimpin. Siapapun kita menjadi ciri ketidakberimanan jika ingkar janji. Ada tiga ciri orang mukmin kalau bicara dia tidak bohong, kalau dipercaya tidak ingkar janji, tidak berdusta. Janji sendiri adalah adalah hutang," katanya. Kendati demikian, Lukman mengatakan publik harus obyektif juga terhadap kendala seorang pemimpin dalam menepati janjinya. Karena terkadang terdapat kendala birokrasi, ada ketidakmampuan, ketidakseriusan atau faktor di luar batas kemampuan pemimpin. "Tidak semua orang bisa memenuhi apa yang diharapkan. Janji itu kan bagian dari harapan. Tapi dalam agama orang berencana, Tuhan menentukan. Jadi ada faktor takdir juga menentukan," kata dia. (*)
Read in browser » By Dedi Mustofa on Jun 18, 2015 09:44 pm PASBERITA.com - Komandan Satuan Pelaksana Latihan Program Indonesia Emas (Satlak Prima), Suwarno, menyebut bahwa Kementerian Pemuda dan Olahraga berperan dalam terpuruknya prestasi Indonesia. Terakhir, merosotnya prestasi Indonesia di SEA Games 2015 juga karena dukungan Kemenpora yang tak maksimal. Menurut Suwarno, persiapan kontingen Indonesia menghadapi SEA Games Singapura 2015 benar-benar mengenaskan. Dan, pemerintah cukup berperan menjadikan prestasi kontingen Merah Putih terpuruk ke posisi lima pada pesta olahraga dua tahunan negara-negara Asia Tenggara itu. "Saya itu kan menjalankan program saja. Soal dana dan peralatan itu kan semua diatur Kemenpora," tegas Suwarno di Jakarta, Kamis (18/6/2015) seperti dilansir liputan6. Suwarno menjelaskan, dari mulai masalah penyediaan peralatan, hingga fasilitas tempat berlatih yang tidak memadai menjadi penyebab terpuruknya prestasi olahraga Indonesia. Padahal, semua itu harusnya difasilitasi pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) demi menopang prestasi olahraga Indonesia. "Masalah-masalah klasik tidak bisa terselesaikan. Dari mulai penyediaan peralatan latihan dan pertandingan hingga dana uji coba dan training camp di luar negeri yang terlambat turun," paparnya. (*)
Read in browser » Recent Articles:
| | | | | |
Posting Komentar