| | By Dedi Mustofa on Aug 31, 2015 09:01 pm PASBERITA.com - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Andi Akmal Pasluddin mengatakan, Pemerintah seharusnya menjadikan sektor perkebunan, pertanian dan peternakan sebagai solusi dari persoalan bangsa mulai dari tenaga kerja, pangan, dan kemiskinan.
"Di luar Jawa masih banyak lahan yang luasnya tak terbatas sejauh mata memandang. Jika ini dikembangkan, akan banyak menjawab persoalan bangsa," kata Andi Akmal, menyoroti kondisi perekonomian nasional yang tidak kunjung membaik, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/8).
Andi Akmal menambahkan, dengan menjadikan cluster-cluster perkebunan, sentra hortikultura, dan sentra peternakan rakyat, lalu disinergikan dengan perusahaan industri agro, maka akan mampu menyerap jutaan tenaga kerja.
"Apalagi jika ditambah kegiatan pengolahan sumber daya mentah menjadi komoditas pangan siap konsumsi," ujar politisi dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan II itu.
Lebih jauh Andi Akmal mencontohkan, Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui kepala dinas pertaniannya menyatakan, bahwa NTT tidak mampu menyerap angkatan kerja di sektor pertanian. Alasannya, terang Andi Akmal, belum ada investasi besar di NTT. Padahal, jumlah penduduk di NTT sebesar 1,3 juta jiwa, jumlah angkatan kerja mencapai 600 ribu jiwa dan 5% setiap tahunnya berangkat menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.
"Sektor perkebunan, pertanian dan peternakan ini akan sangat banyak membutuhkan tenaga kerja jika Pemerintah mampu turun tangan membangun," pungkas Andi Akmal.(*)
Read in browser » By Dedi Mustofa on Aug 31, 2015 08:57 pm PASBERITA.com - Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Ahmad Zainuddin mengatakan, kehadiran guru sangat penting untuk menguatkan semangat nasionalisme di lingkungan sekolah. Karena itu, guru harus mengajarkan nilai-nilai dasar tentang konstitusi, ideologi dan falsafah bangsa.
Menurut Zainuddin, 4 pilar dasar yaitu Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika harus diajarkan secara komprehensif kepada setiap warga negara sejak dini.
"Di sinilah pentingnya peran guru sebagai pengajar sekaligus teladan bagi siswa. Menguatkan semangat nasionalisme dan cinta Tanah Air kepada anak didik sejak kecil," ujar Zainuddin dalam sosialisasi 4 Pilar MPR RI di depan sekitar 100 guru se-Kabupaten Cirebon, di gedung PGRI Cirebon, Jawa Barat, Minggu (30/8/2015).
Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) MRP RI ini mengatakan, NKRI perlu dijaga bersama oleh setiap komponen anak bangsa. Bangsa yang besar ini, lanjut dia, tidak pernah sepi dari ancaman yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kita harus mencurahkan tenaga untuk mencegah setiap upaya munculnya separatisme. Guru harus menjadi perekat," jelasnya.
Zainuddin mengatakan, kewajiban tersebut tertulis dalam UUD 1945 pasal 30 ayat 1 dan 2 yang menyebutkan setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Polri sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.
Pada pasal 31 ayat 2, lanjut Zainuddin, pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang.
"Pertahanan semesta dimaksud di sini, sesuai profesi dan peran masing-masing. Apa yang harus dilakukan. Pertahanan yang dilakukan guru, dengan mengajarkan 4 Pilar tersebut," imbuh anggota Komisi I bidang Pertahanan dan Luar Negeri ini.
Sosialisasi Empat Pilar ini diselenggarakan MPR RI bekerjasama dengan PGRI Kabupaten Cirebon.(*)
Read in browser » Recent Articles:
| | | | | |
Posting Komentar