| | By Arif A on Feb 29, 2016 01:30 pm PASBERITA.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan terus berkomitmen menggelorakan gerakan membaca dan menghafal Al-Quran untuk anak-anak sekolah. Untuk itu, pada Januari 2017 mendatang yang bertepatan dengan momentum alih kelola SMA/SMK oleh Pemerintah Provinsi, Pemprov Jawa Barat akan membuat aturan baru untuk mendukung gerakan membaca dan menghafal Al-Quran di lingkungan sekolah. Hal ini diungkapkan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) pada acara penyerahan Wakaf Syamil Quran dan Launching Liqo Tahfidz Quran se-Kota Bandung di Sekolah Bintang Madani, Jl. Terusan Pesantren No. 102 Arcamanik, Kota Bandung pada Minggu (28/2/16). "Mudah-mudahan kita bisa terus menggebyarkan gerakan baca Al-Quran ini. Apalagi hafalan Al-Quran ini dan saya ingin terus menggebyarkan gerakan ini di seluruh kabupaten dan kota," kata Aher dalam sambutannya sebagaimana rilis yang diterima pasberita. "Tapi paling tidak, Insya Allah pada Januari 2017 Pemerintah Provinsi dapat amanah baru yaitu mengelola SMA/SMK se-Jawa Barat dan kita dapat limpahan muridnya hingga 2,1 juta jiwa. Insya Allah sebagaimana program sebelumnya kita akan menggebyarkan program baca dan hafal Al-Quran. Kita akan buat aturan baru, aturannya sederhana yaitu setengah jam menjelang jam pertama (belajar) dilaksanakan, murid-murid sudah ada di kelas. Kemudian disitu lewat media audio visual dikendalikan dari central di Kota Bandung dan akan ada juga bimbingan membaca sekaligus menghafal Al-Quran," papar Aher. Untuk melengkapi wawasan para murid mengenai ayat Al-Quran yang dibacanya itu akan dilaksanakan pula pembekalan dalam bentuk ceramah. Diharapkan dengan pembekalan tersebut, para siswa/i akan mendapatkan pemahaman yang jelas mengenai makna yang terkandung dalam Al-Quran. "Pada dasarnya kita sebagai warga negara membutuhkan dua hal saja. Hal yang pertama adalah komitmen masyarakat kita, termasuk para pelajar kita dengan aqidah agamanya, dalam konteks Aqidah Islam yang sangat kuat. Dan yang kedua, dengan aqidah tersebut agama dipahami dengan baik dan benar, agama yang moderat, pemahaman yang jelas. Insha Allah kalau pemahamannya jelas, lengkap, dan utuh akan jauh dari sikap radikalisme, apalagi terorisme," jelas Aher. Penyerahan Waqaf Syamil Quran ini diberikan kepada beberapa kecamatan yang ada di kota Bandung, sekaligus launching Liqo (kumpulan pengajian) Tahfidz Quran di beberapa kecamatan penerima waqaf. Turut hadir pada acara ini Ketua Sigma Foundation, para pimpinan di Sekolah Bintang Madani, perwakilan MUI, Muspika Kecamatan Arcamanik, serta para tamu undangan lainnya. (*)
Read in browser » By Arif A on Feb 29, 2016 09:40 am PASBERITA.com - Nahdlatul Ulama menginginkan agar membayar zakat bisa menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat setelah adanya digitalisasi pembayaran zakat melalui aplikasi atau layanan operator seluler yang bisa diakses dengan mudah di telepon genggam. "Kami ingin agar membayar zakat dimudahkan dengan berbagai cara sehingga nanti bisa dilakukan kapan saja mulai dari bangun tidur atau ketika shalat jumat lupa sedekah bisa langsung melalui handphone masing-masing," kata Ketua Lembaga Amil Zakat, Infak, Sedekah, Nahdatul Ulama (Lazisnu) Syamsul Huda di Gedung PBNU Jakarta, Minggu (28/02) dilansir Antara. Syamsul mengatakan aplikasi pada telepon genggam merupakan sarana paling tepat untuk memudahkan pembayaran zakat di dunia "cyber" ini, namun belum banyak warga masyarakat yang mengetahuinya. Lazisnu yang sudah menjalankan sistem "penjemputan" zakat dari pintu ke pintu, ini sedang mengembangkan pembayaran zakat multimedia dengan membangun kerja sama operator seluler terbesar, yakni Telkomsel. "Lazisnu akan menggunakan multimedia dengan menggunakan sistem t-cash pada Telkomsel sehingga keinginan untuk membayar zakat kapan pun bisa terlaksana melalui handphone masing-masing," kata Syamsul. NU Care sebagai produk unggulan Lazisnu dalam pengelolaan zakat pun menggunakan sistem berbasis IT mulai dari sistem keuangan sampai penjemputan zakat. Selain itu dalam peningkatan layanan zakat berbasis IT, NU juga menyewa sistem penerimaan dan pengelolaan zakat bernama "Zeins" yang bertujuan memudahkan sistem keuangan, laporan zakat dan kalkulasi nisab atau zakat sesuai harga standar emas internasional. "Sistem ini direkomenasikan oleh Rumah Zakat agar NU bisa membuat laporan serinci mungkin sehingga bisa dipercaya oleh masyarakat terkait pengelolaan dana zakat," ujar Syamsul. Saat ini, capaian zakat nasional baru tercapai sekitar Rp4,2 triliun pada 2015 dari potensi zakat yang mencapai Rp217 triliun. Menurut Direktur Pembinaan Zakat Kemenag Jaja Jaelani, salah satu alasan rendahnya capaian zakat karena penyerahan zakat yang masih dilakukan secara sendiri-sendiri oleh muzakki (orang yang membayar zakat) atau tidak melalui lembaga zakat nasional akibat ketidakpercayaan masyarakat terhadap lembaga zakat tersebut yang kurang terbuka memberikan laporan pengelolaan zakat. (*)
Read in browser » Recent Articles:
| | | | | |
Posting Komentar