Berita terkini

Pertumbuhan Kredit Melambat, Bukti Adanya Pelemahan Ekonomi

By Dedi Mustofa on Jul 06, 2015 10:08 pm
PASBERITA.comAnggota Legislatif dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ecky Awal Mucharam, menyampaikan bahwa perlambatan pertumbuhan kredit adalah bukti nyata dari terjadinya pelemahan ekonomi. Sehingga, menurut aleg yang duduk di Komisi XI tersebut, pemerintah harus lebih agresif dan kompak dalam merealisasikan belanjanya.

"Perlambatan pertumbuhan kredit adalah bukti nyata dari terjadinya pelemahan ekonomi, oleh karena itu pemerintah harus lebih agresif dan kompak dalam merealisasikan belanjanya," kata legislator yang berasal dari daerah pemilihan Jawa Barat III yang meliputi Cianjur dan Kota Bogor tersebut 

Tanggapan Ecky ini menyusul atas pernyataan Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, bahwa pertumbuhan kredit sepanjang tahun 2015 hanya akan mencapai 11-13 persen, lebih rendah dibandingkan prediksi sebelumnya yakni 15-17 persen.

Menurutnya, perlambatan pertumbuhan kredit tersebut terjadi karena menurunnya kepercayaan sektor swasta kepada presiden yang memasang target pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen per tahun, sebagaimana disampaikan saat kampanye pemilihan presiden kemarin

"Perlambatan pertumbuhan kredit perbankan juga menjadi salah satu indikator bahwa telah terjadi penurunan kepercayaan pengusaha atau pelaku bisnis kepada presiden yg dalam kampanyenya memasang target pertumbuhan ekonomi di atas 7% pertahun, sebagaimana yang juga dibuktikan dengan data ITB (indeksi tendensi bisnis) di era pemerintahan Jokowi yg semakin menurun," ujar Ecky.

Ecky menjelaskan bahwa bank sebagai lembaga intermediasi antara para pemilik dana dengan pihak yang membutuhkan dana sangat terpengaruh dengan perlambatan ekonomi. Sebab kebutuhan dana untuk kegiatan konsumtif maupun kebutuhan untuk modal usaha menjadi berkurang. Dan keputusan konsumsi atau investasi adalah cerminan dari ekspektasi terhadap pemerintah sebagai aktor utama dalam kegiatan ekonomi.

"Oleh karena itu, yang harus dilakukan adalah mempercepat pengeluaran pemerintah pusat dan daerah baik belanja barang maupun modal agar roda ekonomi dan kebutuhan pendanaan perbankan meningkat. Selain itu, regulator, dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebaiknya melonggarkan syarat-syarat pemberian kredit atau pembiayaan perbankan baik di sektor produktif maupun konsumsi domestik." tutup Ecky.(*)




 
Read in browser »
share on Twitter Like Pertumbuhan Kredit Melambat, Bukti Adanya Pelemahan Ekonomi  on Facebook

DPR Minta Airport Emergency Plan Harus Dievaluasi

By Dedi Mustofa on Jul 06, 2015 10:02 pm
PASBERITA.comKomisi V DPR RI meminta Angkasa Pura II (AP II) selaku penyelenggara bandara Soekarno Hatta (Soetta) mengevaluasi airport emergency plan (rencana penanggulangan gawat darurat bandara) menyusul temuan Komisi V adanya keterlambatan penanganan kebakaran di terminal 2E, Minggu (5/6) lalu.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI Yudi Widiana Adia mengatakan, sesuai dengan Persyaratan Standar Teknis Dan Operasional Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 (Manual Of Standard Casr Part 139) Volume IV Pelayanan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan Dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK), response time penanganan kebakaran adalah 3 menit sejak dilaporkan. Namun, dari laporan yang dihimpun Komisi V, pemadaman baru dilakukan 15 menit setelah kebakaran, yaitu pada pukul 06.05.

"Jika mengacu KP. 420 Tahun 2011 tentang standar teknis PKP-PK, response time-nya adalah 3 menit sejak dilaporkan ada kebakaran. Kebakaran diketahui pukul 05.50, tapi petugas  pemadaman baru tiba dilokasi pukul 06.05. Jadi ada selisih 15 menit. Jadi, response time PKP-PK belum sesuai dengan aturan," kata Yudi, saat meninjau lokasi bekas kebakaran di Terminal 2E, Bandara Soetta, Tangerang, Senin (6/7).

Karena itu, lanjut Yudi, Komisi V meminta AP II selaku operator bandara Soetta untuk mengevaluasi airport emergency plan mereka. Peninjauan kembali airport emergency plan Bandara Soetta itu kata yudi, untuk mengevaluasi ulang efektivitas tindakan terhadap keadaan darurat di bandara tersebut dan memastikan bahwa rencana gawat darurat bandara telah memadai dalam mengatasi keadaan darurat sesungguhnya.

Selain itu, Komisi V juga meminta orotitas bandara untuk  mengaudit kawasan komersial di seluruh bandara secara menyeluruh. Hal ini untuk memastikan terpenuhinya standar keamanan dan keselamatan di bandara seperti system kelistrikan, lokasi tenant yang tidak berdekatan dengan pusat pelayanan penerbangan.

Dari peninjauan hari ini, masih kata Yudi, ternyata letak Lounge tepat dibelakang pusat layanan check in penumpang. Dan terbukti sangat mempengaruhi layanan ketika terjadi kebakaran, di mana 5000 penumpang terlantar dan 30 penerbangan tertunda. 

"Karena itu, ke depan, kawasan komersial yang berpotensi bahaya seperti lounge dan restoran, sebaiknya lokasinya jauh dari pusat layanan untuk menghindari hal-hal seperti kemarin," pungkas politisi PKS dari daerah pemilihan Kota/Kabupaten Sukabumi itu. (*)




 
Read in browser »
share on Twitter Like DPR Minta Airport Emergency Plan Harus Dievaluasi on Facebook

KPAI Bagi Tips Mudik Ramah Anak

By Arif A on Jul 06, 2015 09:45 pm

PASBERITA.comKomisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto memberikan sejumlah cara atau tip kepada orang tua untuk mewujudkan mudik yang ramah untuk anak sehingga anak lebih nyaman ketika mudik.

"Angka kecelakaan pengendara sepeda motor masih sangat tinggi, karena ini sebaiknya tidak membawa anak mudik dengan sepeda motor," kata Susanto dilansir Antara Jakarta, Senin (6/7).

Bila memang keluarga tidak memiliki kendaraan roda empat, maka mudik dengan kendaraan umum menjadi pilihan utama. Susanto menyarankan orang tua supaya mengupayakan anak tidak ikut berdesak-desakan bila membawa anak mudik menggunakan kendaraan umum.

Supaya anak tidak bosan selama perjalanan mudik, Susanto memberikan tip kepada orang tua agar menyiapkan mainan yang disukai anak untuk menemani perjalanan.

"Siapkan juga vitamin dan obat-obatan yang dibutuhkan anak sepanjang perjalanan," ujarnya.

Bila mudik membawa mobil pribadi, Susanto mengatakan orang tua harus memastikan kendaraan dalam kondisi baik. Kondisi mesin, oli, ban cadangan dan komponen lain perlu dicek dan dipastikan siap untuk dibawa mudik.

"Sepanjang perjalanan, jelaskan pada anak ciri-ciri khas dan keunggulan kota-kota yang dilalui. Selain agar anak tidak jenuh. Hal itu juga akan menambah pengetahuan anak," tuturnya.

Stamina orang tua dan kondisi fisik anak juga perlu dijaga. Karena itu, Susanto menyarankan agar sering beristirahat di tempat-tempat yang disediakan. Jangan memaksakan diri untuk terus mengemudi bila kondisi badan lelah.

Orang tua juga harus memastikan diri tidak mengebut dan mengendarai mobil dengan sewajarnya. Beri contoh kepada anak untuk menaati rambu-rambu dan peraturan lalu lintas.

"Untuk menjaga kesehatan, hindari jajan atau beli makanan di pinggir jalan. Persiapkan bekal yang sehat secukupnya. Bila kondisi sakit, segera berobat ke klinik atau layanan kesehatan terdekat," katanya.

Orang tua juga bisa menghindarkan anak dari kebosanan dengan membaca buku cerita yang menarik dan memiliki nilai edukasi untuk mengisi waktu di perjalanan. (*)





 

Read in browser »
share on Twitter Like KPAI Bagi Tips Mudik Ramah Anak on Facebook




Recent Articles:

Peduli Sesama, KYP Gelar Takjil On the Road
Buruh Dan Masyarakat Indonesia Tegas Tolak Revisi PP JHT
Tifatul Sembiring Buka Puasa Bersama Pengungsi Rohingya di Medan
Pendaftaran Peserta Didik Baru di Kabupaten Bekasi Tambah Kisruh
Ratusan Orang Tua Siswa di Bekasi Kecewa Karena NIK Tidak Bisa Diakses






This email was sent to dwiBaz.ngakngik@blogger.com
why did I get this?    unsubscribe from this list    update subscription preferences
pasberita.com · jakarta, indonesia · jakarta 13620 · Indonesia

Email Marketing Powered by MailChimp

Posting Komentar

 
Top