| | By Rie on Mar 22, 2016 10:00 am PASBERITA.com - Pantai utara tepatnya di Muara Bungin Pantai Bakti Muara Gembong perbatasan antara Bekasi mengalami pendangkalan di hulu muaranya. Akibatnya keluar masuknya perahu nelayan terhambat sehinga berdampak pada laju perekonomian masyarakat setempat.
Kondisi tersebut membuat masyarakat berusaha dengan cara swadaya memperbaikinya. Namun, keterbatasan material dan aktivitas menjadi kendala untuk masyarakat disana.
Informasi pendangkalan tersebut membuat Syamsul Falah tergerak. Ia mengunjungi Muara Bungin untuk melihat langsung kondisi yang terjadi. Tanpa banyak kata, Syamsul Falah memberikan 120 karung besar untuk menanggulangi abrasi tersebut. Karung-karung itu akan diisi pasir dan diletakkan di kali muara sebagai tanggul pencegah abrasi.
Masyarakat Muara Bungin merasa berterima kasih sekali kepada Syamsul Falah yang dengan sigap memberikan bantuan tersebut.
Ternyata, sebelumnya pada sekitar tahun 80 an ternyata Almaghfurlah KH Noer Alie pernah ke Muara Bungin juga. Saksi hidup seorang ketua RT menceritakan bahwa Almaghfurlah KH. Noer Alie ikut andil membuka perkampungan Muara Bungin itu.
Contoh yang masih nyata dan fakta pada saat ini masih ada adalah keberadaan empang burak (Bouraq) yang diambil dari sebuah nama pesawat terbang.
Selesai membuka lahan dari hutan untuk perkampungan nelayan, Almaghfurlah KH. Noer Alie sebelum pulang ke rumahnya berkata " Nanti akan ada besi jatuh dari langit disini" kepada beberapa orang warga sana atau kepada ketua RT waktu itu.
Seminggu dari perkataan Almaghfurlah KH Noer Alie, benar sekali ada sebuah besi jatuh dari langit yaitu sebuah pesawat terbang yang bernama bouraq jatuh di empang atau tambak yang tidak jauh dari perkampungan Muara Bungin. Nama empang bouraq dipakai hingga sekarang. (*)Sumber: SyamsulFalah.com
Read in browser » By Rie on Mar 21, 2016 10:15 pm PASBERITA.com - Dua dari tiga maling motor yang beraksi di rumah seorang warga di Kelurahan Telaga Asih, Cikarang Barat Kabupaten Bekasi, ditangkap polisi, Senin (21/3/2016). Satu pelaku bahkan terpaksa ditembak dengan timah panas lantaran mencoba kabur. Namun satu pelaku lain, luput dari sergapan petugas.
Sebutir peluru yang bersarang di kaki kiri Sandi Naiwan, 17, mengakhiri pelarian pelaku. Sementara melihat rekannya terkapar, Mutsari, 19, langsung angkat tangan alias menyerah. Hanya tersangka Dempet, yang lolos dari kejaran. Kasubag Humas Polresta Bekasi Iptu Makmur mengatakan penangkapan kedua pelaku berawal dari aksi kawanan maling tersebut saat berusaha menggasak motor milik Anwar Supriatna di rumahnya, Kampung Cibitung, Cikarang Barat.
"Pada saat pelaku, berusaha membawa kabur motor, korban memergoki dan meneriaki ketiganya," kata Iptu Makmur. Teriakan korban memancing perhatain warga yang langsung mengejar, sementara warga lain menghubungi polisi. Polsek Cikarang Barat yang datang ke lokasi, mencoba menangkap pelaku.
"Namun mereka mencoba kabur, sehingga satu pelaku terpaksa diberi tindakan tegas," tambah Iptu Makmur. Barang bukti yang diamankan yaitu mata kunci T, unit sepeda motor Honda Beat warna Putih, unit sepeda motor yamaha mio B-6013-TGX warna Hijau motor pelaku sebagaimana dikutip dari akun facebook Humas Polda Metro Jaya.(*)
Read in browser » Recent Articles:
| | | | | |
Posting Komentar